Berapa Lama Waktu Pendakian Ijen? Ini Durasi, Rute, dan Tipsnya

Kalau kamu lagi cari tahu "berapa lama mendaki di Ijen?", kamu berada di artikel yang tepat banget. Kawah Ijen di Banyuwangi memang jadi salah satu tujuan favorit para pendaki dan wisatawan karena fenomena blue fire yang langka itu hanya ada dua di dunia. Selain itu, pendakiannya cukup ringan dan cocok buat pemula, makanya sering jadi pilihan buat yang baru pertama kali naik gunung.
Lamanya waktu juga tergantung dari kondisi fisik, cuaca, dan seberapa sering kamu berhenti buat istirahat atau foto-foto. Nah, agar makin jelas, yuk simak berapa lama mendaki di Ijen lewat penjelasan berikut!
1. Waktu pendakian rata-rata sekitar 2 – 3 jam

Durasi ini dihitung dari Pos Paltuding hingga bibir Kawah Ijen. Kalau kamu punya fisik yang cukup prima dan jarang berhenti, pendakian bisa selesai dalam 2 jam. Namun, kebanyakan wisatawan menghabiskan 2,5 hingga 3 jam, terutama kalau ingin foto-foto, istirahat, atau menyesuaikan napas. Jalurnya memang menanjak terus meski tergolong ringan.
Pendakian biasanya dimulai tengah malam (sekitar pukul 2 pagi) supaya sampai di kawah saat sunrise dan bisa lihat blue fire sebelum langit terang. Jadi persiapkan dirimu untuk pendakian dini hari ya!
2. Jalur pendakian didominasi tanjakan stabil

Buat kamu yang belum pernah ke Ijen, jalurnya tidak terlalu ekstrem, tapi cukup menguras tenaga karena hampir seluruh rutenya berupa tanjakan landai hingga sedang. Medannya berupa tanah dan bebatuan, jadi tetap butuh sepatu trekking yang nyaman.
Meski jaraknya “hanya” 3,4 km, tidak bisa diremehkan. Kamu akan melewati jalur yang terus menanjak tanpa banyak trek datar, jadi atur ritme jalan. Hindari terlalu cepat di awal supaya tidak cepat capek sebelum mencapai puncak.
3. Kondisi fisik sangat pengaruh ke durasi

Makin fit tubuhmu, makin cepat kamu sampai. Kalau baru pertama kali mendaki atau jarang olahraga, durasi bisa lebih dari 3 jam. Tidak sedikit yang berhenti setiap 20–30 menit buat istirahat, terutama di tanjakan akhir jelang kawah.
Kalau kamu punya riwayat penyakit pernapasan, sebaiknya hati-hati karena kandungan gas belerang di area kawah cukup kuat. Gunakan masker khusus anti gas atau sewa di Pos Paltuding sebelum naik.
4. Pendakian malam bisa bikin waktu terasa lebih ringan

Karena dilakukan saat cuaca dingin dan minim sinar matahari, banyak pendaki merasa perjalanan lebih nyaman. Suhu yang rendah bikin kamu tidak cepat kelelahan seperti mendaki saat siang. Tapi ingat, pastikan headlamp atau senter sudah siap ya!
Selain lebih cepat, berjalan malam juga memberi kesempatan menikmati langit berbintang. Sesampainya di kawah jelang subuh, kamu bisa nikmati dua panorama sekaligus yakni blue fire dan sunrise yang ikonik.
5. Ambil waktu tambahan kalau ingin turun ke area blue fire

Kalau kamu berencana turun ke kawah untuk melihat blue fire dari dekat, tambahkan waktu ekstra sekitar 30 – 45 menit perjalanan pulang-pergi dari bibir kawah. Jalurnya curam dan cukup licin, jadi harus ditemani pemandu lokal.
Biasanya pendaki tiba di bibir kawah sekitar pukul 4 pagi, lalu turun sebentar buat lihat blue fire dan naik lagi ke atas sebelum matahari terlalu terang. Setelah itu, pendaki bisa lanjut menikmati sunrise dan pemandangan danau belerang dari atas.
Durasi pendakian Kawah Ijen rata-rata 2–3 jam dari Pos Paltuding menuju kawah dengan jarak sekitar 3,4 km. Waktu ini tergantung kondisi fisik, cuaca, dan seberapa berhenti kamu selama pendakian. Kalau ingin lihat blue fire, usahakan mulai pendakian pukul 2 pagi dan siapkan stamina terbaik.
Mau mendaki Ijen? Yuk, atur waktu dengan baik dan pastikan kamu siap secara fisik agar bisa menikmati keindahannya secara maksimal!

















