Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara ke Banda Neira Naik Pesawat: Bandara Tujuan, Rute, dan Tips

ilustrasi wisata Banda Neira
ilustrasi wisata Banda Neira (pexels.com/teras dondon)

Kalau kamu lagi googling “Ke Banda Neira naik pesawat ke mana?”, kemungkinan besar kamu sedang merencanakan perjalanan ke salah satu destinasi eksotis di Maluku Tengah ini. Banda Neira memang dikenal sebagai salah satu hidden gems Indonesia yang menyimpan sejarah, panorama bawah laut kelas dunia, dan suasana tenang yang sulit ditemui di kota besar. Tapi karena lokasinya cukup terpencil, gak sedikit orang bingung tentang rute penerbangan menuju Banda Neira.

Sebagai informasi awal, belum ada penerbangan langsung ke Banda Neira dari kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Artinya, kamu perlu transit dan memilih bandara tujuan awal yang tepat sebelum melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil atau kapal. Nah, agar gak salah langkah saat merencanakan liburan, berikut panduan lengkap yang jawab rasa penasaran kamu tentang bagaimana cara ke Banda Neira naik pesawat.

1. Pilih bandara tujuan utama: Ambon jadi pintu gerbang terbaik

ilustrasi bandara
ilustrasi bandara (pexels.com/ClickerHappy)

Untuk mencapai Banda Neira menggunakan pesawat, kamu harus terbang ke Bandara Pattimura Ambon (AMQ) terlebih dahulu. Bandara ini merupakan pintu masuk utama ke wilayah Maluku dan menjadi titik transit paling strategis sebelum menuju Banda Neira. Dari kota besar seperti Jakarta (CGK), Surabaya (SUB), Makassar (UPG), dan Denpasar (DPS), terdapat penerbangan reguler menuju Ambon dengan berbagai maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, dan Super Air Jet.

Durasi penerbangan dari Jakarta menuju Ambon sekitar 3–4 jam (direct) atau bisa mencapai 5–6 jam jika transit di Makassar atau Surabaya. Sesampainya di Ambon, kamu bisa menginap dulu semalam untuk mengantisipasi jadwal lanjutan ke Banda Neira yang tidak setiap hari tersedia. Selain itu, Ambon juga menjadi tempat untuk mengurus izin wisata atau membeli perlengkapan tambahan jika kamu berencana diving atau tur sejarah di Banda Neira.

2. Lanjut dengan pesawat kecil dari Ambon ke Banda Neira

ilustrasi pesawat Air Asia
ilustrasi pesawat Air Asia (pexels.com/Yurix Sardinelly)

Setelah tiba di Ambon, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat perintis menuju Bandara Banda Neira (NDA). Maskapai yang pernah melayani rute ini adalah SAM AIR (pesawat tipe ATR 72) dengan jadwal terbatas. Namun, saat ini penerbangan langsung ke Banda Neira sifatnya tidak selalu tersedia reguler dan sering tergantung cuaca.

Durasi penerbangan hanya sekitar 50–60 menit. Kemudian, karena kapasitas pesawat kecil (maksimal sekitar 70 penumpang), kamu wajib booking tiket jauh hari dan konfirmasi ulang dua hingga tiga hari sebelum keberangkatan. Jika cuaca buruk atau angin terlalu kencang, maskapai bisa membatalkan penerbangan mendadak. Oleh karena itu, penting siapkan rencana cadangan menggunakan kapal laut jika kamu memilih opsi pesawat.

3. Opsi alternatif: naik kapal cepat jika penerbangan tidak tersedia

ilustrasi kapal Ferry
ilustrasi kapal Ferry (pexels.com/Eda Nur Şaşmaz)

Kalau penerbangan kecil tidak tersedia atau tiket sudah penuh, kamu bisa memilih perjalanan lewat laut menggunakan kapal cepat atau kapal Pelni dari Pelabuhan Tulehu (Ambon) menuju Banda Neira.

  • Kapal cepat (speedboat/fiber): Waktu tempuh sekitar 6–8 jam, lebih cepat dan nyaman, tapi harga lebih tinggi.
  • Kapal Pelni (seperti KM Express Bahari atau KM Tidar): Lama perjalanan bisa sampai 10–12 jam, tergantung kondisi laut.

Untuk kamu yang suka backpacking atau gak terburu-buru, naik kapal jadi pilihan menarik karena bisa menikmati suasana laut Maluku. Namun, pastikan cek jadwal keberangkatan kapal karena tidak setiap hari tersedia dan cuaca bisa sangat memengaruhi perjalanan laut. Bawalah obat anti-mabuk, air minum, dan camilan karena fasilitas di kapal terbatas.

4. Pilih waktu terbaik berangkat agar tidak terkendala cuaca

potret Banda Neira
potret Banda Neira (commons.wikimedia.org/Mark Richards)

Cuaca punya pengaruh besar terhadap perjalanan ke Banda Neira, baik lewat udara maupun laut. Waktu ideal untuk berkunjung adalah September–Desember saat kondisi laut relatif tenang dan langit cerah. Pada periode ini, kegiatan diving atau snorkeling juga jauh lebih aman karena visibilitas air optimal.

Sebaliknya, hindari perjalanan Januari–Maret karena merupakan musim hujan dan potensi ombak tinggi. Untuk pilihan naik pesawat kecil dari Ambon, pilih penerbangan pagi hari, karena cuaca di wilayah timur Indonesia biasanya lebih stabil sampai jam 11 siang. Kalau kamu menggunakan kapal, usahakan berangkat setelah mendapatkan informasi kondisi gelombang dari BMKG atau operator kapal.

5. Booking tiket dan penginapan jauh hari karena akses terbatas

ilustrasi tiket pesawat
ilustrasi tiket pesawat (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Banda Neira bukan destinasi wisata massal, jadi fasilitas transportasi dan penginapan terbatas. Disarankan kamu booking tiket pesawat/transit dan kamar hotel minimal 1–2 bulan sebelumnya, terutama jika berencana datang saat high season (Oktober–November). Penginapan populer seperti Mutiara Guest House, Cilu Bintang Estate, atau Baba Lagoon sering cepat penuh, terutama oleh wisatawan asing dan komunitas diving.

Koordinasikan juga kedatanganmu dengan pihak penginapan, terutama jika tiba menggunakan kapal malam karena beberapa hotel bisa menyediakan penjemputan ke pelabuhan. Kalau kamu ingin mengikuti tur diving, historical trip (jejak pengasingan Bung Hatta), atau menjelajahi Gunung Api Banda, sebaiknya hubungi operator lokal sebelum kedatangan. Ini penting karena beberapa aktivitas membutuhkan izin atau persiapan alat khusus.

Dengan penjelasan lengkap di atas, sekarang kamu tahu kalau untuk ke Banda Neira naik pesawat, tujuan utama pertama kamu adalah Bandara Pattimura Ambon, lalu lanjut ke Banda Neira dengan pesawat kecil atau kapal laut sebagai alternatif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

6 Destinasi Asia Favorit Pencinta Kuliner 2025, Ada Indonesia?

09 Des 2025, 18:29 WIBTravel