Itinerary Banda Neira 5 Hari 4 Malam

Siapa di sini yang suka main ke pantai dan menjelajah pulau? Indonesia punya banyak pilihan tempat wisata pantai dan kepulauan yang patut untuk dikunjungi, salah satunya Banda Neira. Namanya memang belum setenar Raja Ampat atau Pulau Komodo, tetapi keindahan alam serta kekayaan sejarahnya gak kalah memukau dibandingkan kedua ikon Indonesia tersebut.
Banda Neira merupakan bagian dari Kepulauan Banda, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Jika kamu ingin mengunjungi pulau ini, maka sebaiknya luangkan waktu lebih dari tiga hari, agar bisa menjelajahi setiap sudut maupun pulau-pulau di sekitarnya.
Nah, supaya kamu gak bingung, berikut referensi itinerary 5 hari 4 malam di Banda Neira sebagai ide liburanmu.
1. Hari pertama
Tiba di Banda Neira.
Penyeberangan dari Pelabuhan Tulehu di Ambon menuju ke Banda Neira menjadi rute yang umum dilalui. Durasi perjalanan naik speedboat membutuhkan waktu sekitar 5–6 jam. Kamu juga bisa naik pesawat perintis yang terbang dari Ambon ke Banda Neira setiap hari Senin pagi dengan harga hampir Rp500 ribuan, durasinya hanya 54 menit.
Istirahat di penginapan dan menyaksikan pemandangan Gunung Api Banda.
Setelah perjalanan panjang menuju Banda Neira, kamu bisa istirahat di penginapan pada hari pertama. Jika penginapanmu dekat dengan pantai, maka bisa menyaksikan sunset di spot terbaik. Kamu juga bisa melihat Gunung Api Banda yang berdekatan dengan Pulau Banda Neira.
2. Hari kedua

Pulau Hatta.
Hari kedua mulailah dengan menjelajahi beberapa pulau kecil di sekitar Banda Neira, salah satunya Pulau Hatta. Pulau yang bernama lain Rozengain itu berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kepulauan. Saat menjelajah pulau ini, kamu akan disuguhi deretan pantai yang dapat menjadi tempat snorkeling maupun diving dan sisa-sisa bangunan kolonial Belanda.
Pulau Pisang.
Pulau Pisang gak hanya ada di Lampung, lho. Kamu juga dapat menjumpai nama pulau serupa di dekat Banda Neira. Aktivitas yang ditawarkan hampir sama dengan Pulau Hatta, tapi pulau ini lebih kecil. Di balik keindahannya, pulau ini memiliki nama lain Pulau Syahrir, karena Sutan Syahrir kerap berkunjung ke sini selama masa pengasingannya.
3. Hari ketiga
Pulau Run.
Masih dengan aktivitas island hopping, kamu bisa menyeberang ke Pulau Run yang luasnya hanya sekitar 6 kilometer persegi pada hari ketiga. Meskipun tidak seluas pulau lainnya, tetapi Pulau Run memiliki fakta menarik. Pulau ini diperebutkan Inggris dan Belanda pada masanya, kemudian mereka mencapai kesepakatan untuk menukar Pulau Run dengan Pulau Nieuw Amsterdam (kini Manhattan) di Amerika.
Pulau Nailaka.
Pulau Nailaka dapat dijangkau dengan berlayar selama 15 menit dari Pulau Run. Saat air laut sedang surut, kamu dapat berjalan di atas pasir putih yang menghubungkan kedua pulau. Pulau sering menjadi salah satu spot untuk snorkeling dan menikmati pemandangan matahari terbit maupun terbenam.
Pulau Ai.
Berbeda dari sebelumnya, Pulau Ai lebih banyak menyuguhkan bangunan bersejarah. Kamu akan menjumpai Gereja Tua Betlehem dengan makam-makam Belanda, Gereja Matalenco, Benteng Revengie, dan Rumah Adat Ulisiwa. Tak hanya itu, kamu masih bisa melihat Perkebunan Welvaren dan snorkeling.
4. Hari keempat

Benteng Nassau.
Setelah puas island hopping, saatnya city tour di Banda Neira yang kaya akan sejarah. Kamu dapat mengunjungi bangunan peninggalan kolonial Belanda, salah satunya Benteng Nassau. Benteng ini pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, gudang penyimpanan, tempat tinggal, serta kantor VOC sebelum dipindahkan ke Istana Mini.
Benteng Belgica.
Benteng Belgica merupakan salah satu spot ikonik yang tidak boleh dilewatkan. Benteng yang dibangun Portugis pada 1611 tersebut memiliki bentuk segilima (pentagon). Pada masa penjajahan Belanda, benteng ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan administrasi. Namun, kini sudah menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi.
Istana Mini.
Bangunan bersejarah selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Istana Mini. Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat tinggal Gubernur VOC. Di sekitarnya terdapat beberapa rumah besar yang dulunya menjadi tempat tinggal pejabat Eropa saat berkunjung ke Banda. Kamu pun dapat melihat pemandangan laut dari sini.
Rumah Pengasingan Bung Hatta.
Kalau hari kedua kamu sudah ke Pulau Hatta, kini saatnya menilik beberapa rumah pengasingan para pahlawan, salah satunya Rumah Pengasingan Bung Hatta. Bangunan ini letaknya berdekatan dengan Rumah Pengasingan Bung Syahrir, tepatnya di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara, Kecamatan Banda. Sejumlah barang peninggalan beliau masih tersimpan rapi di sini, seperti mesin ketik yang pernah digunakannya untuk menulis gagasan.
Rumah Budaya Banda Neira.
Masih berkaitan dengan sejarah, tujuan selanjutnya Rumah Budaya Banda Neira. Tempat ini menyuguhkan koleksi berupa sejumlah lukisan yang memvisualisasikan kondisi pada masa kolonial Belanda. Tidak hanya itu, sejumlah catatan, keramik China, alat musik, lonceng Belanda, hingga aneka jenis meriam turut dipamerkan.
Desa Lonthoir.
Kamu bisa menutup perjalanan hari keempat dengan mengunjungi Desa Wisata Lonthoir di Pulau Banda Besar. Desa ini menawarkan keindahan alam, sejarah, dan budaya. Terdapat tiga tempat wisata populer di sini, yaitu Benteng Hollandia, Perigi Pusaka, dan Kubur Batu Jingkal.
5. Hari kelima
Persiapan pulang.
Setelah puas island hopping dan menikmati keindahan bahari, tanpa meninggalkan wisata budaya serta sejarahnya, kini saatnya berkemas dan persiapan kembali ke kota asal. Namun, sebelum beranjak dari Banda Neira, kamu dapat menikmati pemandangan matahari terbit dan sarapan lebih dulu. Perjalananmu akan terasa lebih lengkap dan utuh.
Demikian itinerary Banda Neira selama 5 hari 4 malam sebagai referensi liburanmu. Ada banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan, tidak hanya mengunjungi pantai, snorkeling, dan diving. Namun, juga mengunjungi sejumlah bangunan bersejarah yang masih terjaga hingga saat ini.