Daftar Gunung yang Ditutup untuk Pendakian Akhir Tahun 2025

- Gunung Gede Pangrango ditutup sejak 13 Oktober 2025 karena fokus pada penataan kawasan dan penanganan sampah.
- Gunung Salak akan ditutup mulai 22 Desember 2025—31 Maret 2026 untuk mendukung pemulihan ekosistem dan menghindari risiko pohon tumbang.
- Gunung Semeru masih tertutup karena aktivitas vulkanik dan cuaca ekstrem, sementara Gunung Merapi tetap berbahaya dengan aktivitas vulkanik yang tinggi.
Rencana mendaki gunung untuk merayakan pergantian tahun memang terdengar sangat seru dan menantang bagi banyak orang. Namun, kamu perlu ekstra teliti dalam memantau informasi terbaru, karena beberapa jalur pendakian populer saat ini sedang gak bisa diakses oleh publik, lho.
Sangat penting bagi kamu untuk mengetahui informasi mengenai mana saja gunung yang ditutup untuk pendakian akhir tahun agar jadwal liburanmu gak terganggu oleh kendala teknis di lapangan. Beberapa faktor utama, seperti pemulihan ekosistem, cuaca ekstrem, hingga aktivitas vulkanik jadi alasan kuat di balik keputusan pengelola untuk menghentikan aktivitas pendakian sementara. Mengabaikan larangan ini gak hanya membahayakan keselamatan nyawa, tetapi juga berujung pada sanksi tegas.
Itulah mengapa kamu perlu menyimak dengan cermat daftar gunung yang ditutup untuk pendakian akhir tahun 2025 berikut ini. Jangan sampai kamu salah kira dan sudah berencana mendaki kelima gunung ini saat tahun baru, ya!
1. Gunung Gede Pangrango

Bagi kamu yang berencana ke Jawa Barat, Gunung Gede Pangrango sudah resmi ditutup sejak 13 Oktober 2025 lalu. Penutupan ini dilakukan secara menyeluruh di semua jalur pendakian resmi untuk fokus pada penataan kawasan dan penanganan sampah yang sudah menumpuk. Pihak balai besar ingin memastikan bahwa lingkungan taman nasional tetap terjaga keasriannya sebelum nantinya dibuka kembali untuk para pencinta alam.
Proses pembersihan sampah ini memerlukan waktu yang gak sebentar, mengingat banyaknya titik yang harus dijangkau oleh petugas dan relawan. Selain penanganan limbah, pihak pengelola juga melakukan perbaikan sarana dan prasarana di sepanjang jalur guna meningkatkan kenyamanan kamu saat mendaki nanti. Jadi, sebaiknya kamu mencari alternatif destinasi lain di sekitar Bogor atau Sukabumi jika tetap ingin menikmati suasana alam terbuka, ya!
2. Gunung Salak

Gunung Salak dikenal dengan medannya yang cukup teknis juga akan ditutup mulai 22 Desember 2025—31 Maret 2026 mendatang. Kebijakan ini diambil oleh pihak pengelola karena kondisi cuaca buruk yang sering melanda kawasan tersebut di akhir tahun dan untuk mendukung pemulihan ekosistem. Hujan lebat yang turun terus-menerus dapat membuat jalur pendakian menjadi sangat licin dan meningkatkan risiko pohon tumbang yang membahayakan, lho.
Selama masa penutupan yang cukup panjang ini, diharapkan keanekaragaman hayati di kawasan Gunung Salak dapat kembali pulih dengan maksimal. Kamu diminta untuk menghormati keputusan ini dan gak mencoba melakukan pendakian ilegal melalui jalur-jalur yang gak resmi demi keselamatan pribadi. Pastikan kamu selalu memantau informasi resmi dari pihak Taman Nasional Gunung Halimun Salak jika ingin merencanakan perjalanan di masa mendatang.
3. Gunung Semeru

Atap Pulau Jawa, Gunung Semeru, masih dinyatakan tertutup bagi pendaki umum sejak tanggal 19 November 2025—(perkiraan) Maret 2026. Penutupan ini didasarkan pada aktivitas vulkanik berupa erupsi yang masih fluktuatif, serta ancaman cuaca ekstrem yang sering terjadi di ketinggian. Keamanan para pendaki menjadi prioritas nomor satu bagi pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam menghadapi dinamika alam ini.
Status waspada yang melekat pada Gunung Semeru membuat pihak berwenang terus melakukan pemantauan ketat di zona-zona bahaya di sekitar kawah. Kamu dilarang keras melakukan aktivitas apa pun di radius yang telah ditentukan guna menghindari potensi terkena material erupsi atau awan panas. Jadi, ṣambil menunggu kondisi stabil, kamu bisa menikmati keindahan kawasan Bromo yang biasanya tetap menawarkan pesona matahari terbit bagi wisatawan, nih.
4. Gunung Merapi

Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih memegang rekor penutupan terlama, yaitu sejak Mei 2018. Aktivitas vulkanik yang sangat tinggi dan kubah lava yang terus mengalami pertumbuhan membuat jalur pendakian ke puncak Merapi sangat berbahaya untuk dikunjungi. Kamu hanya diperbolehkan menikmati kemegahan gunung ini dari jarak aman di tempat-wisata yang dikelola oleh pemerintah setempat.
Petugas dari BPPTKG terus memberikan laporan rutin mengenai arah guguran lava dan potensi bahaya yang mungkin muncul sewaktu-waktu dari kawah. Merapi bukan merupakan pilihan bagi kamu yang ingin melakukan pendakian di momen pergantian tahun ini karena status keamanannya yang belum stabil. Sebagai gantinya, kamu bisa mengunjungi museum-museum vulkanologi di sekitarnya untuk belajar lebih banyak mengenai karakteristik gunung api aktif ini, kok.
5. Gunung Rinjani

Di wilayah Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani dijadwalkan akan ditutup mulai Januari 2026—31 Maret 2026 mendatang. Penutupan rutin ini bertujuan untuk mitigasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang dan badai petir, yang sering melanda puncak di awal tahun. Selain itu, masa jeda ini sangat krusial bagi pemulihan ekosistem flora dan fauna yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Meski jalur pendakian ditutup, terkadang objek wisata non-pendakian di sekitar kaki gunung tetap bisa kamu kunjungi dengan pengawasan tertentu. Kamu sangat disarankan untuk melakukan registrasi melalui aplikasi e-Rinjani jauh-jauh hari jika berniat mendaki setelah jalur dibuka kembali pada bulan April. Kepedulian kamu untuk mematuhi jadwal penutupan ini akan sangat membantu kelestarian lingkungan dan keselamatan tim evakuasi di lapangan, lho.
Mematuhi regulasi yang ada tentu menjadi ciri pendaki yang bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan kelestarian alam nusantara. Jangan pernah memaksakan kehendak untuk mendaki jika status gunung sudah dinyatakan ditutup demi menghindari risiko yang gak diinginkan di tengah cuaca ekstrem, ya. Tetaplah waspada dan jadikan informasi mengenai mana saja gunung yang ditutup untuk pendakian akhir tahun sebagai panduan utama dalam menyusun rencana liburan akhir tahun kamu.


















