Desa Perancak, Potensi Wisata di Bali Barat

Desa Perancak merupakan desa yang terletak di Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Jarak tempuh ke Desa Perancak dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu sekitar 100 kilometer. Desa ini memiliki banyak potensi yang menarik, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan budaya dan historinya.
Berada di pesisir pantai, masyarakat Desa Perancak mayoritas mencari nafkah dengan melaut sebagai nelayan perikanan tangkap. Jika datang ke Desa Perancak, selain dapat merasakan keramahan masyarakat Bali, wisatawan juga dapat menyaksikan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat nelayan dan kapal-kapal yang terparkir indah di pinggir pantai.
1. Profil Desa Perancak

Desa Perancak merupakan desa di Kabupaten Jembrana, Bali, yang berbatasan langsung dengan laut yaitu Samudra Indonesia. Luas wilayahnya sekitar 339,9 hektar dengan ketinggian rata-rata 9 kilometer di atas permukaan laut. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk di Desa Perancak sebanyak 4.277 jiwa, dengan 96 persen penduduk beragama Hindu. Terdapat pura besar juga di desa ini yang kerap menjadi tujuan wisata religi yaitu Pura Dang Kahyangan Gede Perancak.
Berprofesi sebagai nelayan, hasil laut berupa ikan tidak hanya dijual dalam bentuk ikan segar tetapi juga diolah menjadi bedetan. Awalnya, ikan diolah menjadi bedetan sebagai antisipasi stok pangan ketika musim paceklik ikan. Seiring berkembangnya waktu, olahan tersebut menjadi oleh-oleh khas Jembrana. Bedetan merupakan ikan lemuru, yang sudah bebas tulang dan tanpa kepala, kemudian diberi bumbu dan dikeringkan.
2. Pantai Perancak dan konservasi penyu

Berbatasan langsung dengan laut, tentu menjadikan Desa Perancak memiliki pantai sebagai potensi wisata alamnya. Pantai yang berada di sini berpasir hitam. Meski demikian, pemandangan matahari terbenam di Pantai Perancak sangatlah indah dan tenang. Selain dapat melihat perahu selerek di pinggir pantai, perahu nelayan khas Perancak yang memiliki bentuk, motif, dan ornamen yang khas, wisatawan yang mengunjungi Desa Perancak juga dapat berkunjung ke konservasi penyu.
Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh publik. Terdapat tiga jenis penyu yang dilestarikan yaitu penyu sisik, penyu belimbing, dan penyu lekang. Pelestarian penyu tersebut merupakan langkah untuk mengedukasi masyarakat dan menghentikan perburuan penyu. Didirikan sejak 1997, sampai sekarang Kurma Asih telah berhasil melepasliarkan ratusan ribu tukik/anak penyu ke habitat lautnya.
3. Olahan hasil laut, ikan bakar khas Perancak

Berwisata ke pantai tentu tidak lengkap jika tidak sekaligus menyantap ikan bakar dan hasil laut lainnya. Banyak pilihan tempat makan di kawasan Pantai Perancak, seperti Warung Kurma Asih, Warung Mama Andien, Lesehan New Muara Indah, dan Lesehan Taman Pesisir Perancak. Menu yang dapat dipesan untuk dinikmati diantaranya ikan bakar, cumi asam manis, udang goreng tepung, sup kepala ikan, dan sebagainya.
Bumbu ikan bakar khas Perancak relatif lebih manis dan gurih dibandingkan dengan ikan bakar bumbu Jimbaran yang lebih pedas. Karena berada di pinggir pantai, ikan yang disajikan pun dipastikan masih segar ya. Bahkan, jika datang di sore hari, kamu dapat melihat dan memilih langsung kepiting segar yang baru datang.
4. Kawasan hutan mangrove

Tidak hanya pantai, Desa Perancak juga memiliki kawasan ekowisata hutan bakau atau mangrove. Hutan bakau tersebut merupakan upaya menjaga kelestarian laut dan melindungi kawasan pesisir Perancak dari erosi. Kawasan ini juga berbatasan dengan kawasan mangrove yang ada di Desa Budeng.
Pada kawasan ekowisata mangrove Desa Perancak, terdapat dua aktivitas yang dapat dilakukan yaitu trekking dan berkeliling menggunakan perahu. Alur trekking di kawasan tersebut sekitar 165,45 meter dengan keindahan hutan mangrove yang rimbun. Perjalanan berkeliling dengan perahu juga tidak kalah menarik. Selama menyusuri sungai sepanjang 1,5 kilometer akan disuguhkan pemandangan pohon mangrove yang menjulang tinggi. Keindahan kawasan ini juga dilengkapi dengan bunyi burung dan angin semilir.
Desa Perancak adalah potret potensi wisata tersembunyi di Pulau Bali. Menawarkan keramahan masyarakat, keindahan pantai dan hutan mangrove, panorama matahari terbenam, membuat Desa Perancak adalah pilihan destinasi sempurna untuk lari dari hiruk pikuk kota yang ramai.