6 Fakta Unik Andong, Kota Topeng di Korea Selatan yang Kaya Budaya  

Penggemar drama Korea atau pernah menyaksikan tayangan acara kuliner Korea, pasti kalian gak asing dengan minuman beralkohol ini. Yup, soju namanya! Minuman fermentasi beras dan biji-bijian ini, gak pernah ketinggalan di meja makan masyarakat Korea Selatan saat menyantap hidangan.

Ternyata, soju berasal dari kota Andong lho! Soju sendiri sebenarnya adalah minuman metode penyulingan arak yang diperkenalkan oleh bangsa Mongol ketika mereka singgah di kota Andong pada abad ke-13.

Memiliki predikat sebagai tempat lahirnya soju dan sampai kini masih memproduksi soju dengan rasa yang berkualitas. Di kota Andong pun kini terdapat Museum Andong Soju, lho!

Di masa lalu, kota Andong adalah tanah yang disinggahi oleh Dinasti Silla dan Dinasti Joseon. Karena faktor tersebut, pengaruh dua budaya dari masing-masing dinasti masih melekat di kota Andong. Tak terkecuali dengan objek wisatanya yang di dominasi oleh wisata bersejarah.

Desa Rakyat Hahoe, salah satunya. Masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, pemukiman tradisional dengan atap jerami ini masih menjadi objek wisata bersejarah yang cukup populer dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Setiap daerah pasti memiliki makanan khas yang bikin siapa saja selalu terngiang-ngiang. Begitu juga dengan Andong yang ternyata tidak hanya terkenal sebagai penghasil gan godeoungeo (ikan makarel asin), ada jjimdak yang jadi makanan tradisonal khas kota ini.

Jjimdak sendiri ialah ayam rebus atau dapat dibilang semur ayam khas Korea yang lezat. Identik dengan taburan wijen putih, jjimdak memiliki rasa yang manis, asin, gurih, dan sedikit pedas.

Telah bermetamorfosis menjadi kota modern, tidak membuat kota Andong seperti kacang lupa kulit. Kota yang berdiri di bawah kaki Gunung Hwasan dan dilalui oleh Sungai Nakdong ini, tetap menjaga alamnya supaya tetap lestari.

Tak hanya itu saja, kota Andong pun masih mempertahankan kebudayaan di tengah berkembangnya zaman yang mulai mengikuti moderenisasi.

Ini nih yang ditunggu dan bikin bertanya-tanya, kenapa kota andong menjadi Kota Topeng?

Telah ada sejak abad ke-12, topeng adalah salah satu bentuk tradisi budaya masyarakat Desa Rakyat Hahoe. Keberadaan topeng yang memiliki sebutan topeng Hahoetal ini karena, dahulu sering digunakan sebagai media upacara tradisi dan keagamaan.

Tradisi tersebut masih bertahan hingga sekarang yang kini lebih dikenal dengan Festival Tari Topeng Andong. Yang mana, festival ini berlangsung pada antara bulan September dan Oktober. Tari topeng yang dibawakan oleh peserta pun memiliki tema tentang permasalahan sosial.

Pada 21 April 1999, Ratu Elizabeth II bertandang ke Korea Selatan untuk merayakan momen ulang tahun bersama keluarga.

Tidak serta merta memilih kota, Ratu Elizabeth II ingin singgah di kota yang benar-benar masih kental nuansa Korea. Andong, menjadi destinasi pilihannya karena syarat yang Ratu Elizabeth II inginkan ada semua pada Kota Topeng ini. 

Nama kota Andong pun kian terkenal di setiap sudut Korea Selatan hingga mancanegara karena media tidak berhenti menceritakan kota kaya budaya ini pada liputan mereka.

Nah, begitulah tadi penjelasan kenapa Andong berjuluk Kota Topeng. Sudah tidak penasaran lagi kan, dengan fakta kota topeng serta fakta-fakta lainnya tentang kota Andong.

Jika kalian berlibur ke Provinsi Gyeongsang Utara, sempatkan mampir ke kota Andong dan jangan lupa untuk berburu topeng Hahoetal, ya!