5 Fakta Unik tentang Cap Go Meh yang Populer di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh menjadi penanda berakhirnya Tahun Baru Imlek. Biasanya orang Tionghoa melakukannya 15 hari setelah Imlek. Biasanya mereka akan mengadakan festival besar-besaran untuk merayakannya.
Selain itu, ada beberapa hal menarik yang patut kamu ketahui. Inilah fakta unik mengenai Cap Go Meh.
1. Cap Go Meh menjadi penanda berakhirnya Imlek
Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, masing-masing hari sebelum Cap Go Meh punya makna tersendiri. Hari pertama merupakan momen terpenting, layaknya umat muslim merayakan Lebaran. Saudara tertua akan menjadi tuan rumah keluarga besarnya.
Mereka akan kumpul bersama untuk saling mengucapkan selamat tahun baru sambil membagikan angpao.
Hari ke-5 misalnya, terdapat festival Po Wu yang diyakini sebagai ulang tahun Dewa Keberuntungan. Kebanyakan orang akan mengadakan jamuan besar dan menyalakan petasan. Mereka juga membuka pintu atau jendela sebagai isyarat menyambut Dewa.
Sebisa mungkin mereka akan menarik perhatian Dewa Keberuntungan, sehingga memastikan kebaikan dan keberuntungan di masa depan.
Hari ke-9, dalam kepercayaan Tionghoa dan Taoisme, menjadi momen penting untuk merayakan ulang tahun Kaisar Giok atau Yu Huang Da Di. Mereka adalah sosok penting yang menjadi penguasa surga dan semua alam lain di bawahnya.
Dalam merayakannya, mereka akan mengorbankan hewan sebagai bentuk penghormatan, yakni ayam, babi, dan ikan.
Tibalah pada hari ke-15 yang menjadi hari penutupan euforia Tahun Baru Imlek. Umumnya, mereka akan merayakannya dengan festival lampion. Bagi para pria dan perempuan lajang, momen ini menjadi sangat spesial.