7 Tempat Wisata Anti-Mainstream di Thailand yang Keren Abis!

Kalau kamu ingin merasakan sensasi pulau tropis tanpa hiruk-pikuk turis, Koh Yao Noi adalah pilihan sempurna. Terletak di antara Phuket dan Krabi, pulau ini menawarkan pemandangan laut yang tenang, sawah hijau yang menyegarkan mata, dan suasana lokal yang masih sangat alami. Belum banyak penginapan mewah di sini, tapi justru itulah yang menjadikannya spesial, karena kesederhanaan dan ketenangan yang autentik.

Aktivitas utama di pulau ini adalah bersepeda menyusuri desa, menjelajahi pantai tersembunyi, serta menikmati makan malam seafood segar langsung dari nelayan lokal. Kalau kamu suka eco-travel, banyak homestay di sini yang menawarkan pengalaman tinggal bersama penduduk setempat. Sore hari adalah waktu terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dari pantai timur pulau ini, lho.

Sangkhlaburi adalah kota kecil di Provinsi Kanchanaburi yang berbatasan langsung dengan Myanmar. Kota ini terkenal dengan Mon Bridge, jembatan kayu terpanjang di Thailand yang dibangun oleh komunitas etnis Mon. Dari sini, kamu bisa menyaksikan kabut pagi yang menggantung indah di atas Sungai Songaria, menciptakan suasana magis yang jarang ditemukan di tempat lain.

Selain jembatan ikonik, kamu bisa menjelajahi desa terapung, kuil bawah air Wat Saam Prasob, atau bahkan naik perahu ke perbatasan Myanmar (dengan izin khusus). Suasana multikultural di sini sangat terasa dengan pengaruh budaya Mon, Karen, dan Thai yang berpadu secara harmonis. Cocok banget buat kamu yang suka traveling sambil menyelami budaya lokal yang autentik, nih.

Phu Chi Fa menjadi surga tersembunyi di Provinsi Chiang Rai yang terkenal dengan pemandangan matahari terbit paling menakjubkan di Thailand. Dari puncaknya, kamu akan menyaksikan lautan awan yang menutupi perbukitan Laos di kejauhan. Suasana yang tenang dan udara yang sejuk membuat tempat ini cocok untuk kamu yang ingin healing dari hiruk-pikuk kota besar.

Perjalanan ke puncak Phu Chi Fa juga bisa menjadi pengalaman petualangan tersendiri karena jalurnya cukup menanjak, tetapi sepadan dengan hasilnya. Banyak penduduk lokal menjual makanan hangat seperti sup dan teh herbal di puncak, cocok dinikmati sambil menunggu fajar. Pastikan kamu datang di musim dingin, sekitar Desember hingga Februari, untuk mendapatkan pemandangan lautan awan yang sempurna.

Desa Ban Rak Thai adalah desa kecil di Provinsi Mae Hong Son yang didirikan oleh mantan tentara Kuomintang dari TChina. Terletak di perbukitan tinggi dekat perbatasan Myanmar, desa ini menawarkan perpaduan budaya China dan Thai dalam suasana yang menenangkan. Rumah-rumah tanah liat berjejer di tepi danau dengan latar belakang pegunungan hijau yang menyejukkan.

Kamu bisa mencicipi teh oolong langsung dari kebun, menyantap mie khas Yunnan, atau menginap di penginapan bergaya China klasik. Suasana pagi di sini sangat magis, terutama ketika kabut menyelimuti permukaan danau. Ban Rak Thai sangat cocok buat kamu yang ingin escape dari keramaian dan menikmati suasana desa bergaya kuno yang romantis.

Gua Phraya Nakhon terletak di Taman Nasional Khao Sam Roi Yot, Provinsi Prachuap Khiri Khan. Di dalam gua ini terdapat paviliun kecil bernama Khuha Kharuehat, yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) pada abad ke-19. Ketika sinar matahari menembus atap gua dan menyinari paviliun, suasananya sangat magis dan sulit dilupakan.

Untuk mencapai gua, kamu perlu hiking sekitar 30 menit melewati pantai dan bukit batu kapur. Namun, usaha itu akan terbayar begitu kamu melihat keindahan gua ini secara langsung. Selain itu, kawasan taman nasional juga menyimpan banyak satwa liar dan jalur trekking yang cocok untuk kamu yang suka outdoor adventure.

Sam Phan Bok, yang berarti “3 ribu lubang”, merupakan formasi batu alam yang terletak di Sungai Mekong, Provinsi Ubon Ratchathani. Tempat ini sering disebut sebagai Grand Canyon of Thailand karena lanskap bebatuan unik yang terbentuk akibat erosi air selama ribuan tahun. Ketika musim kemarau, seluruh area ini terlihat seperti permukaan bulan, yakni penuh lubang dan cerukan alami yang menarik untuk dijelajahi.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Sam Phan Bok adalah antara Desember dan April ketika air surut dan formasi batu terlihat jelas. Kamu bisa menyewa perahu untuk menjelajahi area ini atau sekadar berjalan kaki di antara bebatuan sambil berburu spot foto yang instagramable. Tempat ini belum terlalu populer di kalangan turis mancanegara, jadi kamu bisa menikmati suasana tanpa keramaian, nih.

Terakhir, ada Wat Pa Phu Kon, kuil Buddha yang megah dan tersembunyi di tengah hutan Provinsi Udon Thani. Kuil ini memiliki arsitektur khas Thailand dengan sentuhan warna biru langit yang mencolok. Salah satu daya tarik utamanya adalah patung Buddha tidur yang terbuat dari marmer putih Italia sepanjang 20 meter yang sangat memukau!

Berbeda dengan kuil-kuil di Bangkok yang selalu ramai, Wat Pa Phu Kon menawarkan ketenangan spiritual yang luar biasa. Tempat ini sering digunakan untuk meditasi oleh para biksu, dan pengunjung pun disambut dengan keramahan. Kalau kamu mencari tempat refleksi dan kedamaian batin, Wat Pa Phu Kon bisa menjadi destinasi sempurna.

Itulah tujuh tempat wisata anti-mainstream di Thailand yang bisa kamu jadikan referensi liburan berikutnya. Selain menawarkan pengalaman yang tak biasa, tempat-tempat ini juga memberikan wawasan baru tentang keanekaragaman budaya dan alam Thailand, lho. Jadi, kalau kamu ingin liburan yang lebih autentik dan bermakna, jangan ragu untuk keluar dari jalur utama dan jelajahi sisi lain Thailand yang belum banyak diketahui orang, ya.