Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timur

#HaloJatim Kain tenun Jawa Timur tidak kalah keren

Selain batik yang menjadi ciri khas kain Indonesia, kini tenun pun berkembang hampir di seluruh Indonesia. Kain tenun yang ada sebagian besar diproduksi menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Hal tersebut memang berpengaruh pada harga yang relatif mahal. Pengerjaannya yang lama pun membuat pengrajin hanya dapat memproduksi dalam jumlah sedikit.

Kain tenun juga memiliki corak yang berbeda sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah. Warna yang dipilih pun juga bervariasi. 

Bukan hanya daerah Nusa Tenggara yang khas dengan kain tenunnya, Jawa Timur ternyata juga memproduksi kain tenun yang mendunia. Berikut ini kota penghasil kain tenun di Jawa Timur yang produknya tidak kalah keren dari pasar penghasil kain tenun lain dan mampu menembus pasar internasional.

1. Kediri

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timurlotusgardenhotel.com

Kain tenun khas Kediri dapat ditemui dengan mudah di sentra industri tenun ikat Bandar Kidul, Kota Kediri. Masyarakat secara gotong royong memproduksi hingga memasarkan kain tenun ikat tersebut. Motif yang digunakan antara lain salur, kuncup dan Sungai Brantas.

2. Lamongan

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timurparadilalamongan1.blogspot.com

Kain tenun ikat Lamongan banyak diproduksi di Desa Parengan. Warnanya lebih cerah dan tegas dengan corak khas, yaitu bandeng dan lele. Kain tenun ini juga dipadukan dengan tenun songket dan batik tulis untuk mempercantik tampilannya.

3. Tuban

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timursuara.com

Kain tenun di Tuban biasa disebut dengan tenun gedog. Kain tenun ini memiliki ciri khas berupa benangnya yang memiliki ketebalan berbeda. Sebab, dipintal sendiri secara manual menggunakan tangan. 

Selain itu, warna yang digunakan pun tidak setajam warna kain tenun dari daerah lain. Tenun gedog ini menggunakan warna alam yang lebih soft seperti biru, krem, hijau dan coklat. Motif pada kain tenun ini biasanya berupa kembang waluh, melati selangsang, panji serong dan kijing miring.

Baca Juga: Generasi Milenial Perlu Tahu 5 Teater Tradisional Jawa Timur Ini

4. Jember

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timurjember1tv.co.id

Beberapa tahun belakangan ini, kain tenun mulai dikembangkan di Jember. Salah satu desa penghasil kain tenun di Jember yaitu Desa Patrang. Motif khas daerah ini adalah tembakau. Sedangkan warna yang dipilih merupakan warna alam seperti hijau dan cokelat.

5. Gresik

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timurinstagram.com/sarung_tenun_gresik

Kain tenun di Gresik biasanya berupa sarung. Sehingga lebih dikenal sebagai sarung tenun. Adanya budaya Arab dan India mempengaruhi warna serta corak dari kain tersebut. Corak kain tenun ini berupa bentuk-bentuk geometri dan flora. Sedangkan warnanya adalah hijau daun, biru laut, abu-abu dan kuning kecoklatan. 

Selain untuk sarung, kain ini juga digunakan sebagai selendang dan pakaian.

6. Bojonegoro

Keren! Ini 6 Kota Penghasil Tenun di Jawa Timurkerajinanindonesia.id

Kain tenun dari Bojonegoro ini tidak kalah populer dengan batiknya. Motif pada kain tenun tersebut diadopsi dari batik Jonegoroan, yaitu batik dengan motif khas Bojonegoro. Ada pun motif yang digunakan untuk kain tenun khas Bojonegoro, antara lain sekarjati dan lembu sekar rinambat. Salah satu sentra tenun Jonegoroan ada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Sumberejo.

Sejumlah kain tenun di Jawa Timur tersebut dibuat dengan proses yang sama dengan kain tenun pada umumnya. Mulai dari pemintalan sampai pewarnaan. Namun, corak disesuaikan dengan kekayaan alam, budaya dan ciri khas masing-masing daerah. Selain itu, bahan yang digunakan pun bisa berbeda untuk mendapatkan kain tenun berkualitas.

Kalau kamu suka kain tenun khas daerah mana?

Baca Juga: 7 Makanan Khas Jawa Timur yang Kelezatannya Tiada Tara, Dijamin Nagih

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya