Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menyaksikan Ogoh-ogoh Menjelang Nyepi di Bali

Potret pawai Ogoh-ogoh di Bali (pixabay.com/witsandz)

Hari Raya Nyepi di Bali terdiri dari serangkaian ritual. Salah satu yang paling menarik perhatian wisatawan adalah pawai Ogoh-Ogoh. Ogoh-Ogoh merupakan patung berukuran raksasa, berwajah menyeramkan, serta menjadi representasi dari Buta Kala atau segala bentuk keburukan dalam diri dan kehidupan manusia. 

Pawai Ogoh-ogoh biasanya dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Patung-patung tersebut akan diarak masyarakat Hindu di jalanan sekitar banjar masing-masing. Wisatawan bisa menyaksikan dan mengikuti prosesi arak-arakan tersebut, lho. 

Perlu diketahui bahwa menyaksikan pawai Ogoh-ogoh bukan sekadar menikmati pertunjukan seni, tetapi juga memahami nilai budaya, adat, dan agama yang dijunjung tinggi masyarakat Hindu Bali. Oleh karena itu, penting bagi wisatawan untuk menghormati aturan dan etika selama prosesi tersebut berlangsung.

Berikut IDN Times bagikan beberapa tips yang perlu diperhatikan wisatawan jika hendak menyaksikan Ogoh-ogoh menjelang Nyepi di Bali. Simak baik-baik, ya!

1. Kenakan outfit yang nyaman

Ilustrasi melihat parade ogoh-ogoh (unsplash.com/Polina Kuzovkova)

Hal pertama yang harus diperhatikan saat hendak menyaksikan pawai Ogoh-ogoh adalah mengenakan outfit yang nyaman. Sebab, pawai tersebut berlangsung di luar ruangan, tepatnya di jalanan, dan suasannya sangat ramai. 

Outfit ini tidak hanya meliputi pakaian, tetap juga aksesori penunjang, seperti topi atau penutup kepala, kacamata hitam, dan alas kaki (sepatu atau sandal). 

Dalam hal berpakaian, kenakan pakaian yang sopan, mengingat ini adalah acara budaya dan keagamaan. Hindari pakaian yang terlalu terbuka.

Kamu bisa mengenakan atasan atau kaos yang tidak terlalu tebal, sehingga tidak mudah gerah saat menyaksikan atau mengikuti arak-arakan. Begitu pula untuk bawahan. Celana atau rok yang nyaman harus menjadi pilihan.

Kacamata hitam dan topi akan melindungimu dari teriknya matahari, terutama saat kamu berniat menonton sejak siang hari. Mau bawa payung untuk berjaga-jaga jika hujan turun? Tentu saja boleh. Selain itu, gunakan alas kaki berupa sepatu yang nyaman dan membuatmu bisa bergerak leluasa di tengah kerumunan.

2. Bawa minuman dan makanan ringan

Ilustrasi air mineral botol (pexels.com/Steve Johnson)

Saat menyaksikan pawai Ogoh-ogoh, kamu akan berada di tengah kerumunan dalam waktu cukup lama. Pastikan tubuhmu dalam keadaan sehat dan stamina bagus. Selain itu, kamu wajib membawa minuman dan makanan ringan akan membantumu tetap terhindrasi dan tidak mudah lemas saat menyaksikan pawai tersebut.

Minuman yang dibawa sebaiknya berupa air putih. Takarannya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan harianmu. Masukkan minuman ini ke dalam botol yang bisa ditutup rapat, agar tidak mudah tumpah.

Sedangkan, makanan ringannya bisa berupa biskuit berenergi, roti, atau camilan multigrain lainnya yang membuat perutmu tetap kenyang. Meski sudah menyiapkan makanan ringan tersebut, sebaiknya kamu makan terlebih dahulu sebelum menyaksikan pawai Ogoh-ogoh.

3. Siapkan ponsel atau kamera untuk mengabadikan momen

Ilustrasi perempuan sedang memotret (pixabay.com/SplitShire)

Ogoh-ogoh merupakan salah satu bentuk ekspresi seni masyarakat Bali. Setiap tahunnya, selalu ada desain atau bentuk patung yang unik dan menarik perhatian. Kamu bisa mengabadikan momen dan keunikan tersebut dalam bentuk gambar atau video melalui ponsel atau kamera. Sebelum berangkat, pastikan baterainya sudah terisi penuh dan memorinya banyak. 

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat hendak memotret atau merekam pawai Ogoh-ogoh. Kamu harus menghormati jalannya prosesi dan jangan terlalu dekat dengan Ogoh-Ogoh. Hal ini berpotensi menghalangi peserta arak-arakan dan orang lain yang juga ingin menikmati pertunjukan.

Jika menonton pada malam hari, kamu bisa mengatur kamera dengan mode malam dan hindari menggunakan flash, agar tidak menggaggu orang lain. Kamu juga bisa mencari spot dengan pencahayaan terang, seperti di dekat perempatan atau persimpangan jalan.

4. Datang lebih awal untuk mendapatkan spot terbaik

Potret pawai ogoh-ogoh di Bali (unsplash.com/robbif_)

Pawai Ogoh-ogoh biasanya dimulai pada sore hingga malam hari, tetapi jalanan sudah mulai ramai sejak siang hari. Jika ingin mendapatkan tempat terbaik, terutama yang teduh dan strategis untuk melihat arak-arakan dengan jelas, sebaiknya kamu datang lebih awal.

Datang lebih awal juga menghindarkanmu dari kemacetan, terutama di wilayah Denpasar, Ubud, atau Pantai Kuta. Jika membawa kendaraan pribadi, carilah tempat parkir yang aman dan tidak terlalu jauh dari lokasi arak-arakan. Hindari parkir sembarangan, karena bisa mengganggu kelancaran acara dan pengguna jalan lainnya.

Namun, alangkah lebih baik kalau kamu naik transportasi umum menuju tempat acara. Selain lebih praktis, kamu juga tidak akan stres akibat macet dan kesulitan mencari tempat parkir.

5. Pahami aturan dan etika yang berlaku selama pawai

Potret Ogoh-ogoh (pixabay.com/michelle_raponi)

Meskipun pawai Ogoh-ogoh sangat meriah dan semarak, tetap ada aturan yang harus dihormati, terutama oleh wisatawan. Jika panitia atau pihak penyelenggara memberi arahan kepada penonton, kamu harus menaatinya, agar acara bisa berjalan tertib. Apalagi acara ini mengarahkan massa dalam jumlah banyak.

Saat arak-arakan sudah dimulai, hindari masuk ke jalur karena kamu bisa menghalangi peserta pawai. Kamu juga berpotensi membahayakan diri sendiri. Selain itu, tetap bersikap sopan, tidak berbicara atau tertawa berlebihan, mendekat atau bahkan menyentuh Ogoh-Ogoh tanpa izin panitia.

6. Hindari penggunaan drone tanpa izin

Ilustrasi drone (pexels.com/Oleksandr P)

Karena suasana yang meriah dan semarak, banyak wisatawan yang tergoda untuk menggunakan drone, agar bisa mendapatkan gambar atau video dari atas dan berbagai sudut yang lebih luas. Namun, penggunaan drone saat pawai Ogoh-ogoh harus mendapatkan izin dari panitia atau pihak penyelenggara.

Hal ini dikarenakan drone berpotensi mengganggu jalannya prosesi, menabrak Ogoh-ogoh saat diarak, serta membahayakan peserta pawai dan penonton jika diterbangkan terlalu rendah. Kalau tetap ingin menggunakannya, pastikan kamu meminta izin resmi dan tertulis kepada pihak penyelenggara dan bisa mengoperasikannya dengan baik. 

7. Jaga barang bawaan dengan baik dan jangan meninggalkan sampah

Potret pawai Ogoh-ogoh di Bali (pixabay.com/witsandz)

Suasana yang ramai dan padat saat saat pawai Ogoh-Ogoh bisa dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil barang orang lain. Tak sedikit kejadian penonton kecopetan dan barang-barang berharga atau uangnya hilang. Oleh sebab itu, kamu harus selalu waspada dan menjaga barang bawaan, agar tidak berpindah ke tangan lain.

Bawalah barang seperlunya, masukkan ke dalam tas atau wadah yang bisa ditutup rapat, dan kenakan di bagian depan tubuh, agar lebih mudah diawasi. Hindari membawa barang berharga yang tidak diperlukan, seperti perhiasan atau uang tunai dalam jumlah banyak.

Saat hendak meninggalkan tempat pawai, pastikan kamu tidak meninggalkan sampah sembarangan. Jika tidak ada tempat sampah di sekitarmu, bawalah sampah atau masukkan ke dalam kantong plastik.

Kamu bisa membuangnya jika sudah menemukan tempat sampah. Turut serta menjaga kebersihan adalah bentuk penghormatan terhadap budaya dan lingkungan Bali. 

Dengan mengikuti tips-tips di atas, semoga pengalamanmu menyaksikan pawai Ogoh-Ogoh menjelang Nyepi di Bali lebih menyenangkan dan berkesan. Jangan lupa ajak sahabat atau orang-orang tersayang ke sana!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us