Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula Muda

Dikunjungi Ed Sheeran sebelum konser di Jakarta nih

Pasar Santa merupakan salah satu pasar modern di Jalan Cipaku I Nomor 1, Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Pasar ini melalui perjalanan panjang untuk tetap eksis. Berawal dari pasar tradisional pada umumnya hingga menjadi salah satu tempat nongkrong kawula muda.

Baru-baru ini, Ed Sheeran menjelajahi gerai-gerai di Pasar Santa sebelum konsernya bertajuk “The Mathematics Tour” di Jakarta International Stadium (JIS). Karena, di pasar ini terdapat beberapa toko kaset dan menjadikannya tempat untuk menyembunyikan vinyl karyanya yang telah ditandatangani. Kemudian, ia meminta penggemar untuk menemukan vinyl tersebut.

Nah, artikel kali ini akan membahas tentang Pasar Santa yang dikunjungi Ed Sheeran. Tahukah kamu kalau pasar ini pernah berjaya sebelum pandemik COVID-19? Kemudian pernah sepi dan mampu bertahan hingga saat ini.

Buat kamu yang ingin mengenal Pasar Santa lebih jauh, berikut ini ulasannya.

1. Pertama kali diresmikan pada 1971

Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula Mudapengunjung Pasar Santa (instagram.com/theprayudhaparenting)

Pasar Santa merupakan pasar tradisional pada umumnya saat pertama diresmikan pada 1971. Bahkan, saat itu kondisinya kumuh dan terkesan jorok. Layaknya pasar tradisional, di sini menjual kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan sayuran.

Meski kondisinya kumuh, tapi selalu ramai pengunjung. Setiap hari banyak mansyarakat yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di sini. Puluhan tahun kemudian, Pasar Santa berbenah supaya lebih layak.

2. Dari pasar kumuh jadi pasar tradisional modern

Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula MudaPasar Santa (instagram.com/blinders.room)

Pasar Santa yang sebelumnya kumuh, berbenah setelah berdiri selama 31 tahun. Pada 2002, pasar ini mengalami pemugaran supaya lebih bersih dan jauh dari kesan kumuh. Proses tersebut membuat Pasar Santa tampak sebagai pasar tradisional modern.

Bangunannya sudah modern, sebuah gedung besar bertingkat dengan sejumlah kios berjajar di dalamnya. Fasilitasnya pun dilengkapi dengan ATM, bank, dan lain-lain untuk menunjang keperluan pengunjung selama berbelanja. Namun, tidak meninggalkan ciri khas pasar tradisional, yaitu tawar-menawar.

Setelah mengalami renovasi, Pasar Santa dibagi menjadi tiga zona berbeda. Zona pertama, lantai basement yang menjadi los basah. Pedagang sayuran, sembako, daging, ikan ada di sini, biasanya buka mulai pukul 06.00-10.30.

Sedangkan zona kedua, lantai dasar menjadi tempat bagi pedagang emas, tekstil, dan jasa lainnya. Biasanya mulai beroperasi pukul 10.30-18.00. Berbeda lagi dengan zona ketiga, lantai 1 yang diisi penjaja kuliner, mulai makanan berat hingga kopi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Lezat dan Murah Pasar Santa, Surga Para Hipster

3. Lebih dikenal sebagai tempat berburu barang vintage

Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula MudaPasar Santa (instagram.com/jajankaset)

Walau awalnya Pasar Santa menyediakan sayuran, sembako, dan kebutuhan sehari-hari. Kini, lebih dikenal sebagai tempat berburu barang vintage yang unik. Buat yang suka fashion, bisa thrifting (belanja baju bekas impor) dan berburu barang secondhand (barang bekas) di sini.

Kamu dapat menjumpai pakaian, aksesoris, hingga mainan figur berkualitas. Pasalnya, penjual mengkurasi produk mereka sebelum dijual, jadi tidak asal-asalan. Ada pula sejumlah tempat makan dengan desain interior unik yang gak kamu temui di tempat lain.

Buat kamu pencinta musik, apalagi yang jadul. Beberapa penjual di Pasar Santa menyediakan tape recorder, kaset, serta vinyl. Berbeda lagi jika kamu yang suka membaca, tersedia toko buku yang menyediakan buku berkualitas dari penerbit independen.

4. Jadi alternatif tempat nongkrong kawula muda

Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula MudaPasar Santa (instagram.com/ramaramen.santa)

Pada awal tahun 2010an, Pasar Santa mengalami transformasi besar-besaran menjadi pusat kreativitas dan tempat nongkrong kawula muda. Lokasinya yang strategis dan harga sewa terjangkau, menarik perhatian para pengusaha muda serta komunitas kreatif. Kemudian, bermunculan toko-toko unik dan kreatif di pasar ini.

Empat tahun berselang, meraka mulai berjualan kopi, kaos, aksesoris, vinyl, hingga kuliner di lantai 1. Pasar Santa berkembang menjadi pasar kreatif sekaligus tongkrongan hits pada masa kejayaannya. Sayang, masa jaya itu tidak bertahan lama.

5. Tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan seru

Mengenal Pasar Santa, Dulu Kumuh Kini Jadi Tongkrongan Kawula MudaD'Masiv syuting di Pasar Santa (instagram.com/rianekkypradipta

Keramaian pasar kreatif tersebut mulai berkurang, apalagi saat pandemik COVID-19. Sejumlah kios di lantai 1 sudah tutup dan hanya beberapa yang terisi. Namun, lantai basement dan lantai dasar masih ramai dan hampir penuh.

Beberapa cara dilakukan untuk menghidupkan kembali pasar kreatif. Beberapa komunitas bekerja sama dengan Pasar Santa untuk mengadakan acara Santa Festival. Kegiatan ini rutin diadakan 3 buan sekali.

Hingga saat ini, kawula dapat menikmati alunan musik dan melihat group band saat Santa Festival. Kamu juga masih dapat membeli barang-barang vintage dan thrifting di sini. Cocok pula buat kamu yang ingin menikmati suasana berbeda di Jakarta Selatan.

Sekarang, kamu sudah lebih mengenal Pasar Santa yang sudah berusia lebih dari setengah abad. Berawal dari pasar tradisional yang terkesan kumuh, kemudian berkembang menjadi tempat nongkrong alternatif yang hits di kalangan kawula muda. Apa kamu salah satunya yang suka nongkrong di sini?

Baca Juga: 6 Tempat Makan Enak dan Hits di Jalan Wijaya Jakarta Selatan 

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya