Dipenuhi Sampah dari Pengunjung, China Tutup Basecamp Gunung Everest
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jadi salah satu primadona para pendaki dunia, Gunung Everest selalu bikin siapa pun terkagum-kagum melihatnya. Rasanya ada kebanggaan tersendiri kalau bisa mencapai puncaknya.
Kalau kamu ada rencana mendaki ke Gunung Everest dalam waktu dekat, perhatikan beberapa hal sebelum berangkat. Salah satunya berita terkini terkait penutupan salah satu basecamp oleh pemerintah China.
1. Daya tarik Gunung Everest bagi pendaki
Dijuluki sebagai atap dunia, Gunung Everest menjadi primadona bagi para pendaki yang ingin memiliki pengalaman tak terlupakan. Tingginya mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut, Everest memiliki predikat gunung tertinggi di dunia dengan kadar oksigen yang sangat tipis. Bahkan kalau mau ke sini, wajib pakai tabung oksigen, lho.
Suhunya bisa mencapai -80 derajat Fahrenheit, menyebabkan banyak pendaki gagal mencapai puncak. Sebelum memulai pendakian, kamu wajib melakukan latihan atau olahraga rutin. Rata-rata pendaki membutuhkan waktu selama 40 hari untuk mendaki gunung ini.
Setidaknya siapkan sekitar Rp1 miliar untuk mendakinya. Ini semua untuk biaya akomodasi, tiket pesawat, dan berbagai keperluan selama di sana. Ada suku Sherpa asli Nepal dan Tibet yang menyediakan jasa membawa barang dan memasak selama pendakian.
2. China telah menutup basecamp menuju Gunung Everest
China telah menutup basecamp Gunung Everest yang terbuka untuk publik dan telah dikunjungi sebanyak 10 ribu pendaki tiap tahunnya. Kebijakan ini dilakukan akibat adanya penumpukan sampah di wilayah gunung.
Editor’s picks
Dipenuhi lautan manusia, sekitar 40 ribu pendaki mengunjungi basecamp pada 2015. Tak tanggung-tanggung, menurut pemerintah Tibet, sampah yang dihasilkan dari para pendaki mencapai 300 ton. Puncaknya, Perserikatan Bangsa-bangsa memberi peringatan soal jumlah sampah yang tidak terkontrol itu.
Menumpuknya pendaki di basecamp wilayah China ini diakibatkan adanya fasilitas yang lebih lengkap dibanding basecamp lainnya. Sebut saja di Nepal. Basecamp Nepal bisa dicapai dengan pendakian panjang selama dua pekan, berbeda dengan basecamp China yang bisa dilewati mobil. Tentu saja, banyak pendaki lebih memilih jalur yang mudah.
Per Januari ini, pemerintah China membatasi hanya ada 300 izin pendakian per tahunnya. Hanya pendakian khusus, tidak untuk umum.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Dua Perempuan Ini Siap Mendaki Gunung Everest
3. Alternatif basecamp pendakian lain
Berbatasan dengan banyak negara, yaitu China, Nepal, dan Tibet, ada banyak jalur alternatif yang bisa kamu pilih. Totalnya ada 18 jalur dengan dua basecamp, yakni bagian selatan dan utara.
Basecamp yang ditutup China terletak di bagian utara. Jadi sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan basecamp selatan. Tidak ada jalan yang dibangun, kamu bisa menggunakan pesawat untuk mengangkut barang-barangmu.
Duh, sedih gak sih gunung tertinggi di dunia itu jadi penuh sampah? Apapun tujuan liburanmu, ingat ya, jangan sampai membuang sampah sembarangan! Kalau bukan kita yang menjaga, lalu siapa lagi?
Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Gunung Everest, Bikin Takjub Sekaligus Merinding