Goods Getaway Bakal Jadi Tren Liburan di Tahun 2025, Apa Itu?

Sepanjang tahun 2024, mungkin kamu menyadari adanya tren makanan dan barang yang sempat viral di berbagai tempat. Contohnya cokelat pistachio dari Dubai, Sushi Philadelphia di Bali, Milk Bun dari Thailand, boneka Labubu di Singapura, berburu skincare di Korea Selatan, cromboloni, dan masih banyak lagi.
Tanpa disadari, tren barang-barang ini turut meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke berbagai negara atau kota. Fenomena perjalanan ini dikenal dengan istilah goods getaway, yang diperkirakan akan menjadi salah satu tren liburan terbesar di tahun 2025.
Goods getaway adalah jenis perjalanan wisata di mana pelancong rela bepergian jauh untuk mendapatkan produk tertentu yang sedang populer, sering kali terinspirasi oleh tren di platform media sosial seperti TikTok. Wisatawan juga bisa membawa pulang sedikit kebahagiaan yang tidak bisa mereka rasakan di tempat asal mereka. Misalnya, setelah mencicipi cokelat pistachio khas Dubai atau menikmati Sushi Philadelphia yang hanya ada di Bali, pelancong ingin membawa pulang kenangan tersebut dalam bentuk barang yang mereka temui. Ini bukan hanya tentang berburu barang, tetapi juga merasakan pengalaman unik dari suatu tempat yang bisa dibagikan kepada teman dan keluarga.
Jadi, untuk kamu yang penasaran dengan apa itu goods getaway, berikut adalah ulasannya!
1. Studi dari Expedia menyebut bahwa 44 persen pelancong berburu barang lokal yang tidak bisa ditemukan di tempat asal mereka

Fenomena baru dalam dunia pariwisata yang disebut goods getaway mulai menarik perhatian banyak pelancong. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Expedia, 44 persen pelancong mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama mereka melakukan perjalanan adalah untuk berburu barang-barang lokal yang tidak bisa mereka temui di tempat asal mereka. Bagi banyak orang, liburan bukan hanya tentang menikmati keindahan alam atau budaya lokal, tetapi juga tentang membawa pulang sesuatu yang eksklusif dan langka.
Bukan pula sekadar berwisata untuk menikmati pemandangan atau budaya, mereka mencari sesuatu yang lebih mendalam, yaitu barang-barang khas yang tidak bisa ditemukan di tempat asal mereka. Ini menunjukkan bahwa perjalanan bukan hanya tentang menjelajahi tempat baru, tetapi juga tentang membawa pulang kenangan dalam bentuk fisik.
Misalnya, barang yang memiliki nilai sentimental dan sering kali berhubungan dengan tradisi, cita rasa, atau kerajinan tangan lokal. Barang-barang tersebut bisa berupa makanan khas, kerajinan tangan, atau produk-produk unik yang hanya ada di tempat tertentu, yang membuatnya menjadi sangat istimewa.
Bagi banyak pelancong, barang-barang ini tidak hanya berfungsi sebagai suvenir, tetapi juga sebagai pengingat akan pengalaman tak terlupakan yang mereka rasakan di destinasi tersebut.
2. Konsep goods getaway berfokus pada pengalaman membawa pulang barang khas yang memberikan kebahagiaan tersendiri bagi wisatawan

Konsep goods getaway berkembang seiring dengan kebutuhan wisatawan untuk mendapatkan lebih dari sekadar foto kenangan dari liburan mereka. Ini adalah fenomena di mana pelancong tidak hanya berfokus pada destinasi itu sendiri, tetapi juga pada pencarian barang-barang khas yang tidak bisa mereka temui di rumah. Barang-barang yang sering kali terinspirasi oleh tren media sosial atau rekomendasi dari sesama pelancong tentunya memberikan kebahagiaan tersendiri.
Misalnya, cokelat premium dari Swiss, perawatan kulit khas Jepang, atau parfum eksklusif dari Paris. Setiap barang ini membawa cerita dan pengalaman yang unik. Saat pelancong membawa pulang barang-barang tersebut, mereka membawa pulang sepotong kebahagiaan yang dapat mereka nikmati kembali setelah liburan selesai.
Konsep ini menjadikan liburan lebih dari sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional, di mana barang-barang yang dibawa pulang menjadi simbol kebahagiaan dan kenangan yang abadi.
3. Dengan membeli barang-barang khas dari suatu negara atau kota, pelancong secara langsung berkontribusi pada usaha kecil dan bisnis lokal

Salah satu keuntungan terbesar dari fenomena goods getaway adalah dampaknya terhadap ekonomi lokal. Ketika pelancong membeli produk-produk buatan tangan atau barang-barang lokal yang dijual oleh toko kecil, mereka secara langsung mendukung keberlanjutan ekonomi daerah tersebut. Ini memberikan manfaat tidak hanya kepada pengrajin atau pedagang kecil, tetapi juga membantu memperkenalkan produk-produk lokal ke pasar global.
Proses pembelian ini menghubungkan pelancong dengan masyarakat setempat dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Bahkan, membeli produk-produk lokal yang jarang ditemukan di tempat asal mereka sering kali berarti bahwa pelancong menjadi duta untuk budaya dan tradisi setempat, menceritakan kisah barang tersebut kepada teman dan keluarga mereka, yang pada gilirannya turut mempromosikan keberagaman budaya di dunia internasional.
Banyak produk unik yang ditemukan di pasar lokal, seperti kerajinan tangan, makanan khas, atau produk seni sering kali diproduksi oleh pengrajin atau usaha kecil yang mengandalkan penjualan kepada wisatawan untuk kelangsungan hidup mereka. Dengan membeli produk tersebut, pelancong secara langsung membantu ekonomi setempat, mendukung keberlanjutan bisnis kecil, dan memperkuat budaya lokal. Hal tersebut adalah cara yang sangat bermakna bagi wisatawan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global sambil menikmati pengalaman yang lebih autentik dan penuh makna selama perjalanan mereka.
4. Media sosial jadi senjata untuk menyentuh barang yang sebelumnya tidak terjamah oleh wisatawan, kini bisa jadi alternatif untuk buah tangan

Dalam era digital yang serba cepat ini, media sosial memainkan peran penting dalam menghubungkan pelancong dengan barang-barang unik yang sebelumnya tidak pernah mereka temui.
Platform seperti Instagram, TikTok, atau YouTube memungkinkan wisatawan untuk menemukan produk-produk viral dari berbagai penjuru dunia yang dapat menjadi alternatif oleh-oleh atau buah tangan. Barang-barang yang tadinya hanya bisa ditemukan di lokasi tertentu atau hanya diketahui oleh sekelompok orang tertentu, kini dapat menjadi pusat perhatian berkat kekuatan viral media sosial.
Misalnya, sebuah toko kecil yang menjual parfum kustom di Lisbon atau toko roti terkenal di Paris bisa menjadi tujuan wisata baru berkat pengaruh media sosial. Dengan informasi yang mudah diakses, pelancong kini dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih cermat, memastikan mereka tidak hanya menikmati destinasi wisata, tetapi juga mendapatkan barang-barang yang sedang tren dan menjadi favorit di kalangan sesama pelancong.
5. Bagi banyak pelancong, membeli karya seni lokal adalah salah satu cara terbaik untuk mengabadikan kenangan berwisata mereka

Bagi banyak pelancong, membeli karya seni lokal adalah salah satu cara terbaik untuk mengabadikan kenangan mereka selama berwisata. Karya seni seperti lukisan, patung, atau kerajinan tangan, tidak hanya mencerminkan keindahan dan budaya suatu tempat, tetapi juga menjadi simbol dari pengalaman yang mereka rasakan di destinasi tersebut. Berbeda dengan barang-barang massal atau suvenir yang sering kali ditemukan di toko-toko turis, karya seni lokal menawarkan sesuatu yang lebih personal dan autentik.
Banyak pelancong yang mencari seniman jalanan atau galeri seni kecil di daerah yang kurang turistik untuk membeli karya yang benar-benar dibuat oleh seniman lokal. Setiap karya seni yang dibeli membawa cerita dan emosi yang mendalam dan bagi pelancong, itu adalah cara yang sempurna untuk membawa pulang sepotong jiwa dari tempat yang mereka kunjungi. Ketika karya seni tersebut dipajang di rumah atau kantor, hal tersebut tak hanya sekadar mempercantik dekorasi, tetapi pengingat akan perjalanan dan kenangan yang tak ternilai harganya.
Goods getaway bukan hanya sekadar tren, tetapi juga cara baru untuk menikmati liburan dengan cara yang lebih bermakna. Di tahun 2025, diprediksi bahwa akan semakin banyak pelancong yang memilih destinasi wisata berdasarkan barang-barang unik yang bisa mereka bawa pulang. Dari cokelat khas hingga karya seni lokal, goods getaway membuka peluang bagi para pelancong untuk mendalami budaya lokal dan mendukung ekonomi setempat.
Jadi, jika kamu sedang merencanakan liburan tahun 2025 nanti, mungkin saatnya untuk memulai pencarian barang unik yang bisa kamu bawa pulang sebagai kenang-kenangan yang tak terlupakan. Selamat berlibur!