5 Gunung Grade 3 di Sumatra untuk Pendaki Level Lanjutan

- Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.
- Gunung Tujuh Kerinci memiliki tujuh puncak utama, tetapi hanya tiga di antarannya yang pernah didaki, dengan jalur pendakian melewati hutan yang menjadi rumah bagi berbagai satwa.
- Gunung Masurai terletak di Provinsi Jambi dan merupakan gunung berapi tidak aktif yang dikenal sebagai "The Sleeping Mountain", dapat didaki melalui Jalur Sungai Lalang.
Sebelum memulai pendakian, para pendaki wajib mengetahui daftar grading jalur pendakian gunung di Indonesia. Sistem ini membantu para pendaki memahami tingkat kesulitan setiap jalur.
Penilaian dibagi menjadi lima grade, dari yang termudah hingga tersulit, yang mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti jarak, elevasi, keterjalan medan, kondisi cuaca, potensi bahaya, dan akses evakuasi. Di Pulau Sumatra, beberapa gunung diklasifikasikan sebagai grade 3 (tingkat kesulitan menengah).
Kalau kamu merasa sudah memasuki level pendaki menengan ke atas, beberapa rekomendasi gunung grade 3 di Sumatra ini bisa jadi pilihan mendaki selanjutnya. Berani, gak, nih?
1. Gunung Kerinci

Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi dan menjadi gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kawasan ini menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Pendakian Gunung Kerinci umumnya dimulai dari Desa Kersik Tuo dan membutuhkan waktu 2—3 hari. Selama pendakian, pendaki akan melewati hutan tropis yang masih alami, tempat habitat flora dan fauna endemik, seperti bunga rafflesia, bunga bangkai, harimau sumatera, dan burung rangkong.
Dari puncaknya, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan matahari terbit di atas Samudra Hindia dan panorama Danau Gunung Tujuh yang eksotis. Pendaki juga dapat mampir sebentar mengeksplorasi destinasi wisata di sekitarnya, seperti Danau Gunung Tujuh, Perkebunan Teh Kayu Aro, dan Air Terjun Telun Berasap.
2. Gunung Tujuh Kerinci

Gunung Tujuh Kerinci lebih dikenal sebagai Danau Gunung Tujuh karena memiliki sebuah danau yang memegang predikat tertinggi di Asia Tenggara. Gunung ini memiliki ketinggian 2.732 mdpl dan berada dekat dengan Gunung Kerinci.
Sesuai namanya, Gunung Tujuh Kerinci memiliki tujuh puncak utama, tetapi hanya tiga di antarannya yang pernah didaki. Jalur pendakian melewati hutan yang menjadi rumah bagi berbagai satwa, seperti kera dan siamang.
Pendakian menuju Danau Gunung Tujuh via Jalur Pelompek di Taman Nasional Kerinci Seblat dimulai dari Desa Pelompek. Rute ini relatif singkat, biasanya membutuhkan waktu sekitar 1,5—2 jam untuk mencapai danau dengan medan bervariasi.
3. Gunung Masurai

Gunung Masurai terletak di Provinsi Jambi dan merupakan gunung berapi tidak aktif yang dikenal sebagai "The Sleeping Mountain", karena letusan terakhirnya terjadi sekitar 33.000 tahun lalu. Meskipun tidak aktif, keindahan gunung ini tidak hanya terletak di puncaknya, melainkan juga pada keunikan geologisnya, seperti keberadaan kaldera yang memukau.
Gunung ini dapat didaki melalui Jalur Sungai Lalang, yang biasanya para pendaki memulai perjalanan dari Desa Sungai Lalang dan dapat ditempuh sekitar 6 jam dari Kota Jambi. Di desa tersebut, tersedia satu basecamp tempat pendaki dapat beristirahat dan mempersiapkan perbekalan sebelum memulai petualangan.
Kawasan ini memiliki peran penting sebagai sumber air bagi kehidupan masyarakat sekitar. Di sisi utara Gunung Masurai, terdapat sumber mata air yang dikenal sebagai Mata Air Batang Tembesi, yakni penyuplai utama air bagi desa-desa di Kecamatan Sungai Tenang dan bagian dari Sub DAS Batanghari.
4. Gunung Marapi

Gunung Marapi di Sumatra Barat merupakan gunung berapi dengan sejarah letusan yang panjang, tercatat sejak 1770 dan sangat aktif pada periode 1910—2023. Di sisi lain, gunung ini memiliki kawah memukau yang mengeluarkan asap putih dan dikelilingi lanskap bebatuan vulkanik.
Kawasan ini memiliki tiga jalur pendakian, yaitu Koto Baru atau Batu Palano, jalur selatan atau Tungku Tigo, dan jalur Aia Angek. Meskipun jalur Aia Angek memiliki estimasi waktu tempuh yang paling singkat, sekitar 4—5 jam, medannya dikenal lebih terjal.
5. Gunung Singgalang

Gunung Singgalang adalah gunung berapi tidak aktif dengan ketinggian 2.887 mdpl yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Salah satu daya tarik utamanya adalah telaga di puncaknya yang dulunya merupakan kawah gunung.
Gunung Singgalang menjadi bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang berdekatan dengan Gunung Tandikat. Jalur pendakian yang paling populer dan sering digunakan adalah Jalur Pandai Sikek, yang terletak di Desa Tanjung.
Jalur tersebut dikenal relatif mudah, karena adanya menara stasiun televisi yang sering disebut tower RCTI/TVRI yang berfungsi sebagai panduan bagi para pendaki selama perjalanan. Untuk mencapai titik awal pendakian, pendaki bisa menggunakan transportasi umum dari Padang menuju Koto Baru, lalu dilanjutkan ke Pandai Sikek, dengan total waktu perjalanan sekitar 2,5 jam.
Mendaki gunung grade 3 memerlukan pengalaman dan kondisi fisik yang prima, karena medannya menantang dan durasi pendakian yang panjang. Bagi pemula, disarankan untuk memulai dari gunung dengan grade yang lebih mudah untuk membangun pengalaman dan stamina sebelum mencoba tantangan yang lebih besar.