Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Gunung yang Ramai Pendaki meski saat Musim Hujan

ilustrasi mendaki saat hujan
ilustrasi mendaki saat hujan (unsplash.com/Daniil Khudiakov)
Intinya sih...
  • Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah, tetap ramai pendaki saat musim hujan karena ketinggiannya yang ideal dan jalur pendakiannya yang bersahabat.
  • Gunung Prau di Dieng selalu dipadati pendaki meski musim hujan karena panorama golden sunrise yang menakjubkan dan jalur pendakiannya yang ringan.
  • Gunung Bromo punya akses mudah dan pemandangan eksotis saat musim hujan, menjadikannya tetap populer di kalangan wisatawan dan pendaki.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim hujan sering kali jadi momok bagi para pendaki. Banyak pendaki jadi ragu untuk melanjutkan niatnya mendaki karena kondisi jalur yang licin, risiko tanah longsor, hingga kabut tebal yang bisa mengganggu pandangan.

Uniknya, ada beberapa gunung di Indonesia yang tetap jadi incaran pendaki meski cuaca sedang kurang bersahabat. Alasannya, mulai dari akses yang mudah sampai pemandangan yang tetap kece meski diguyur hujan. Yuk, simak daftar gunung yang tetap ramai pendaki meski saat musim hujan berikut ini. Mungkin gunung-gunung ini pengin kamu taklukkan juga!

1. Gunung Andong

Gunung Andong, Magelang
Gunung Andong, Magelang (commons.wikimedia.org/Sulistia Ayu Wardani)

Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah, memang selalu jadi favorit, termasuk saat musim hujan. Ketinggiannya yang hanya 1.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuatnya jadi pilihan ideal buat kamu yang ingin naik gunung tanpa harus menginap.

Jalur pendakian Gunung Andong cukup bersahabat. Rata-rata, pendaki bisa menempuh waktu pendakian dalam waktu 1—2 jam saja dari basecamp. Meski hujan, jalurnya tidak terlalu ekstrem dan minim potensi longsor. Selain itu, dari puncaknya, kamu tetap bisa menikmati lanskap indah khas Magelang dan Gunung Merbabu di kejauhan.

2. Gunung Prau

Gunung Prau, Dieng
Gunung Prau, Dieng (commons.wikimedia.org/Muhammad Rinandar)

Gak bisa dimungkiri, pesona Dieng selalu berhasil mencuri perhatian. Gunung Prau identik dengan panorama golden sunrise yang menakjubkan. Menariknya, meskipun musim hujan tiba, jalur pendakian ke Gunung Prau tetap dipadati oleh para pendaki, lho

Meski sunrise mungkin tertutup kabut, suasana berkabut dan udara yang sejuk justru bikin pendakian terasa lebih dramatis. Jalur pendakiannya juga termasuk ringan, cocok buat kamu yang baru mulai naik gunung. Dengan waktu tempuh 2-3 jam saja, kamu sudah bisa menikmati suasana puncak yang luas dan cocok buat ngecamp bareng teman.

3. Gunung Bromo

Gunung Bromo
Gunung Bromo (pexels.com/Roman Kirienko)

Beda dari gunung lain, Gunung Bromo punya jalur yang lebih ke wisata alam daripada pendakian berat. Meski musim hujan, Gunung Bromo tetap dipadati wisatawan dan pendaki. Aksesnya mudah, kamu bisa naik jeep hingga dekat kawah, lho.

Pemandangan savana yang hijau saat musim hujan justru membuat Gunung Bromo tampil lebih segar dan eksotis. Selama kondisi cuaca masih aman, kamu tetap bisa menjelajahi Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik, hingga kawah Bromo. Seru dan banyak tempat estetik yang bida didatangi, kan?

4. Gunung Papandayan

Gunung Papandayan
Gunung Papandayan (unsplash.com/Leon Beckert)

Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat, sering dianggao salah satu gunung paling bersahabat untuk pendaki, lho. Jalurnya cukup luas, tidak terlalu menanjak, dan menawarkan banyak spot istirahat yang menyenangkan, seperti kawasan Hutan Mati yang ikonik dan padang bunga edelweis di Tegal Alun.

Karena jalurnya stabil dan tidak terlalu licin, Gunung Papandayan tetap jadi favorit meski hujan. Camping di kawasan ini juga masih seru, karena fasilitas cukup lengkap dan tersedia beberapa warung di jalur pendakian. Cocok banget buat kamu yang pengin healing di tengah kabut.

5. Gunung Ijen

Kawah Ijen
Kawah Ijen (pexels.com/Try Putro Utomo)

Gunung Ijen di Banyuwangi juga termasuk yang tetap ramai meski musim hujan. Daya tariknya tentu saja api biru (blue fire) yang legendaris itu! Fenomena ini bisa dilihat jelas di malam hari dan tetap muncul bahkan saat hujan sekalipun.

Jalur ke kawah Ijen juga relatif aman dan pendek, walau kamu tetap harus berhati-hati karena medan bebatuan bisa jadi licin. Banyak pendaki dan wisatawan tetap semangat datang, karena pemandangan danau asam yang magis dan pengalaman yang gak bisa dilupakan.

Meski kelima gunung di atas relatif aman dan populer saat musim hujan, kamu tetap harus perhatikan keselamatan. Jangan lupa untuk memeriksa prakiraan cuaca, bawa jas hujan, gunakan sepatu antislip, dan hindari pendakian jika kondisi cuaca ekstrem.

Musim hujan bukan alasan buat stop mendaki, asal kamu tahu gunung mana yang aman dan tetap bisa dinikmati. Selamat bertualang dan jangan lupa jaga kebersihan gunung, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us