Hilang dari Travel Agent, AirAsia Putuskan Jual Tiket Secara Mandiri

Hilangnya sebuah maskapai dari OTA bukanlah kali pertama terjadi di Indonesia. Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia juga melakukan hal serupa pada 2016 silam. Kala itu menurut Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar, menjelaskan, layanan tiket Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia pada laman Traveloka belum dapat terakses dengan baik. 

Maka dari itu, selama masa konsolidasi bisnis terkait komitmen kerja di antara kedua belah pihak, tiket maskapai Garuda Indonesia dihilangkan untuk sementara. Konsolidasi bisnis tersebut meliputi aspek administratif hingga pola kerja sama dan pengembangan basis teknologi yang lebih memudahkan akses layanan tiket Garuda Indonesia dan Citilink pada laman Traveloka.

Hilangnya tiket AirAsia dari OTA sudah berlangsung sejak 14 Februari 2019. Sejak saat itu, mulai banyak masyarakat yang kebingungan mencari tiket AirAsia melalui OTA.

"Pantesan kemarin aku cek tiket di Traveloka uda gak keliatan ya, aku hampir ngira udah full booked buat tanggal itu," tulis @kadeksastrawan kepada AirAsia melalui Twitter. Hal yang sama juga dirasakan @hasantaufk, "Pantesan dari kemarin cek Traveloka sama Tiket, gak ada AirAsia." 

Seakan menjawab kerasahan warganet, AirAsia pun memberikan konfirmasinya di Twitter. "Katanya susah cari tiket AirAsia? Mending langsung ke Airasia.com," tulis AirAsia. Kamu bisa mengecek tiketnya melalui laman resmi atau mobile apps.

Sebelum pernyataan resmi dari AirAsia tersebut, Traveloka menuturkan kepada pelanggannya bahwa AirAsia sedang melakukan pemeliharaan sistem. 

"Hai Nadia, mohon maaf untuk ketidaknyamanan kamu ya. Saat ini maskapai AirAsia sedang dalam pemeliharaan sistem. Sehingga kami menyarankan kamu untuk lakukan pengecekan secara berkala dan jika berkenan silakan gunakan maskapai lain yang tersedia. Thanks :)," tulis Traveloka di Twitter (16/2).

Bukan tanpa alasan AirAsia mendadak menghilang dari OTA. Dihimpun dari berbagai sumber, Direktur Komersial Indonesia AirAsia, Rifai Taberi, menjelaskan beberapa bulan terakhir ini perkembangan industri penerbangan mengalami banyak kejadian luar biasa. Bahkan menurutnya, ada persaingan yang tidak sehat, sehingga membuat pelanggan menjadi korbannya.

Maka dari itu, agar AirAsia tidak kehilangan angka penjualan, pihaknya memutuskan menjual tiket maskapai secara mandiri. Menurut Rifai, kontribusi paling besar untuk saat ini adalah kedua platform tersebut. Di samping itu, AirAsia juga menggunakan channel non OTA yang masih berjalan hingga saat ini.

Meskipun belum ada kepastian lebih lanjut, kalau menurutmu sendiri, kira-kira AirAsia bakal seperti Garuda Indonesia yang kembali ke OTA atau tidak, ya?