Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tahun Depan, Sebaiknya Hindari 9 Destinasi Wisata Ini!

Wisata di Bali (IDN Times/Wayan Antara)
Wisata di Bali (IDN Times/Wayan Antara)

Menjelang akhir tahun 2024, banyak orang merencanakan momen liburannya. Tak hanya merencanakan liburan akhir tahun, sebagian orang juga merencanakan liburan awal tahun 2025.

Selain destinasi yang menarik dikunjungi, kamu juga perlu tahu beberapa destinasi yang sebaiknya dihindari. Overtourism atau pariwisata berlebihan masih masalah besar di banyak tempat wisata di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Banyaknya wisatawan yang datang ke daerah-daerah populer justru bikin budaya unik yang jadi ciri khas tempat itu terganggu. Bahkan, beberapa kota sudah lama menghadapi masalah ini, sementara ada juga yang baru mulai merasakan dampaknya.

Melansir dari Traveloffpath, ada sembilan destinasi yang sebaiknya dihindari untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata pada tahun 2025. Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya! 

1. Bali

Potret suasana kafe di pantai Bali (IDN Times/Dewi Suci)
Potret suasana kafe di pantai Bali (IDN Times/Dewi Suci)

Bali memang sangat terkenal, tetapi ada sisi lain yang gak semua orang tahu. Pantai-pantainya yang hits seringkali penuh sampah. Ternyata di balik julukannya sebagai "surga" Asia Tenggara, ada masalah serius yang mengintai Pulau Dewata, seperti terlalu banyak turis, lingkungan semakin rusak, dan sampah plastik yang terus-terusan menumpuk di pantai.

Meskipun Bali masih menjadi destinasi terkenal di dunia, tetapi sekarang lebih banyak orang yang berkunjung, karena ingin pamer di media sosial.

2. Koh Samui, Thailand

potret Koh Samui, Thailand (unsplash.com/robinnoguier)
potret Koh Samui, Thailand (unsplash.com/robinnoguier)

Mirip dengan Bali, Koh Samui juga punya masalah besar berupa sampah dan kemacetan. Padahal pulau ini hanya seluas 95 mil persegi, tetapi memiliki tempat pembuangan sampah yang sudah menumpuk hingga 200.000 ton. Aromanya sangat menganggu banyak orang. 

Tak hanya itu, pembangunan besar-besaran membuat pengolahan air jadi kacau. Apalagi soal keamanan lokasi konstruksi seperti vila dan resor masih dipertanyakan. Dengan begitu, wisatawan disarankan eksplor pantai-pantai indah di Thailand.

3. Gunung Everest, Nepal

ilustrasi Gunung Everest (pexels.com/Jayanth Muppaneni)
ilustrasi Gunung Everest (pexels.com/Jayanth Muppaneni)

Gunung Everest menjadi destinasi impian banyak orang. Namun, ada sisi gelap yang jarang dibahas. Siapa sangka, saat mendaki Gunung Everest, kamu akan menemukan sisa-sisa tubuh manusia, kotoran manusia, hingga tumpukan sampah. 

Selain itu, desa-desa di Nepal yang dulunya autentik, kini berubah jadi tempat wisata komersil. Hal tersebut membuat desa-desa di Nepal kehilangan suasana aslinya.

Karena jumlah turis semakin banyak, risiko cedera atau bahkan kematian sering dianggap remeh. Apalagi kamu bisa saja ketemu dengan jasad pendaki yang ditinggalkan begitu saja, karena biaya pemulangan dan pembersihannya sangat mahal hingga mencapai miliaran rupiah.

4. Agrigento, Italia

Agrigento, Italia (pixabay.com/asthorone)
Agrigento, Italia (pixabay.com/asthorone)

Agrigento di Italia mendapatkan gelar Ibu Kota Kebudayaan. Namun, kini mereka sedang mengalami krisis air yang parah. Akibatnya, kota ini gagal menarik banyak turis.

Masalah utamanya karena faktor alam. Ada kekeringan parah yang sebelumnya gak pernah terjadi. Hal ini membuat krisis pasokan air sampai harus diumumkan dengan status darurat musim dingin.

Beberapa staf hotel pun sudah mulai waswas, karena khawatir para tamu membatalkan reservasi. Nah, supaya aman, sebaiknya hindari mengunjungi Agrigento dan pilih destinasi lainnya di Italia.

5. Oaxaca, Meksiko

pemandangan Oaxaca (unsplash.com/Roman Lopez)
pemandangan Oaxaca (unsplash.com/Roman Lopez)

Dahulu, Oaxaca di Meksiko menjadi destinasi yang seru untuk dijelajahi, penuh pesona klasik, dan pasar lokalnya yang selalu ramai. Namun, sekarang, kota ini seperti sudah kehilangan jiwanya. 

Harga-harga yang naik drastis membuat warga lokal semakin kesulitan. Ditambah lagi kenaikan harga properti akomodasi yang membuat ciri khas kota ini perlahan menghilang.

Belum lagi soal infrastruktur yang buruk, mengikuti jumlah penduduk yang semakin padat. Bahkan, ada waktu di mana beberapa warga tidak mendapatkan air selama lebih dari sebulan.

6. Kepulauan Virgin Britania Raya

Kepulauan Virgin Britania Raya (pixabay.com/skybluesrich)
Kepulauan Virgin Britania Raya (pixabay.com/skybluesrich)

Pejabat Pariwisata di Kepulauan Virgin Britania Raya terlihat seperti tidak peduli terhadap kekhawatiran penduduk setempat. Warga merasa tidak mendapat manfaat yang nyata dari geliat pariwisata.

Jika ada turis yang ingin tinggal lebih lama, mereka harus mempertimbangkan apakah kepulauan ini siap dengan fasilitas buat menangani jumlah turis yang semakin banyak. 

Contohnya, waktu Badai Irma merusak sistem pengolahan limbah pada 2017, butuh bertahun-tahun untuk memperbaiki hal tersebut. Selama itu, limbah sempat bocor ke laut jernih yang menjadi daya tarik pulau ini.

7. Tokyo, Jepang

Potret Shinjuku di Tokyo. (Pexels.com/Aleksandar Pasaric)
Potret Shinjuku di Tokyo. (Pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Kota-kota populer di Jepang sedang ramai banget dibicarakan, terutama setelah nilai tukar Yen menurun drastis. Banyak traveler dari seluruh dunia berlomba-lomba pesan tiket liburan ke Jepang. Tentu saja Tokyo menjadi pemberhentian utama para traveler dari berbagai belahan dunia.

Namun, sayangnya, hal ini bikin tempat wisata jadi sangat ramai. Beberapa destinasi seperti Kamakura di Kanagawa pun kena imbasnya. Bahkan, Gunung Fuji yang menjadi ikon alam terbesar Tokyo kini punya banyak pembatasan baru di beberapa area.

8. North Coast 500, Skotlandia

potret North Coast 500 di Skotlandia (unsplash.com/Colin Horn)
potret North Coast 500 di Skotlandia (unsplash.com/Colin Horn)

Skotlandia sedang naik daun di Amerika, berkat North Coast 500 yang menjadi salah satu destinasi road trip paling keren di sana. Setelah banyak orang yang tahu, destinasi ini sangat ramai, harganya naik, dan macet di mana-mana.

Jalanannya pun sudah sempit dan warga lokal gak bisa dapat solusi dari pemerintah setempat. Mungkin lebih baik kamu mencari destinasi lain untuk dijelajahi.

9. Spanyol

bendera Spanyol. (pexels.com/Mikhail Nilov)
bendera Spanyol. (pexels.com/Mikhail Nilov)

Spanyol menjadi salah satu destinasi paling diminati di Eropa. Sebab, Spanyol sangat populer, sehingga membuat wisatawan sulit menemukan sesuatu yang menarik.

Selain itu, kemungkinan besar kamu akan menemukan harga barang-barang yang mahal. Jika ingin liburan ke pulau yang lebih santai dan belum banyak orang tahu, cobalah menjelajahi beberapa destinasi rahasia terbaik Spanyol yang gak terlalu dikenal di jalur wisata mainstream.

Itulah beberapa destinasi wisata yang tidak disarankan dikunjungi pada tahun depan, karena berbagai alasannya. Dari sembilan destinasi wisata di atas, adakah yang sudah masuk ke dalam rencana liburanmu? Sebaiknya pertimbangkan kembali, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhiya Awlia Azzahra
Dewi Suci Rahayu
Dhiya Awlia Azzahra
EditorDhiya Awlia Azzahra
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Rekomendasi Sleeping Bag untuk Gunung yang Layak untuk Dipilih

09 Sep 2025, 22:48 WIBTravel