Kota Padang Punya Hotel Anti Gempa Lho, Asyik Banget Deh!

Hotel yang berlokasi di Jalan Taman Siswa nomor 1A Padang ini, milik operator properti berbasis di Prancis, yakni AccorHotels. Hotel tersebut menyandang brand Ibis Merah—Ibis lainnya adalah Ibis Styles dan Ibis Budget.

Menurut informasi dari penduduk setempat, Ibis memiliki tiang penyangga gempa atau yang umum dikenal dengan seismic. Memang, ditilik dari kondisi geografisnya, Kota Padang berada di lingkaran cincin api atau gunung berapi, juga berada di pesisir yang rawan terjadi gempa tektonik. Maka dari itu, tak heran kalau kerap terjadi gempa di sini.

Indra, Front Office Manager Ibis Padang, membenarkan soal keunikan bangunan tersebut. “Ya, hotel kami memang dilengkapi dengan 21 tiang penyangga gempa,” katanya kepada IDN Times. Tiang tersebut terdapat di lantai basement.

Terdapat alat pengukur getaran gempa di depan tiang tersebut. Tiang penyangga gempa yang lebih mirip peer raksasa ini diadopsi dari bangunan-bangunan yang terdapat di Jepang.

Bangunan itu akan lentur dan otomatis mengikuti kontur tanah bila sewaktu-waktu terjadi gempa. “Jadi kalau ada gempa, gak perlu khawatir lagi,” tuturnya.

Hotel ini juga tercatat sebagai bangunan kedua di kota yang punya konsep demikian, setelah gedung pemerintah setempat.

Sejak dibangun pada tahun lalu, kira-kira sudah terjadi lima hingga enam kali gempa. Pada saat reaksi bumi itu terjadi, tamu-tamu hotel tidak lagi panik karena mereka tahu bahwa gedung dilengkapi dengan fasilitas seismic.

“Hanya saja, waktu terjadi gempa besar hingga 7 skala richter dan ada imbauan tsunami, kami langsung evakuasi tamu ke lantai paling atas,” ucap Indra.

Ada empat kelas kamar yang tersebar di tiap lantai. Di antaranya Superior, Deluxe Mountain, Deluxe Ocean, dan Business Suite.

Menariknya, semua kamar menghadap ke panorama Kota Padang yang dikelilingi pantai dan bukit barisan. Dari masing-masing kamar, tamu bisa melihat matahari terbit dan matahari terbenam. Bisa juga mengintip rumah-rumah gadang yang tersebar di kota yang populer dengan rendangnya itu.

Para tamu, termasuk IDN Times, sempat menjajal berenang di kolam tersebut. Hotel ini cocok digunakan untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Lokasinya tak begitu jauh dari pusat perbelanjaan Kota Padang, tak lama-lama amat ditempuh dari bandara. Kira-kira 30-40 menit berkendara. Tak heran kalau okupansi atau tingkat huniannya mencapai 74 persen hingga akhir 2017.

Banyak pula kalangan pelat merah yang mengadakan pertemuan bisnis di kota ini. Harga menginap dibanderol mulai Rp 800 ribuan per malam. Bila low season, harga promo hanya Rp 650 per malam, sudah termasuk sarapan.

Wah, asyik banget ya? Kamu sudah pernah ke Padang, belum?