Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, Panduan Liburan Singkatmu!

Sebelum explore Kota Tua, kamu tentu butuh sarapan yang cukup untuk membangun tenaga, kan? Kalau begitu, mampir dulu ke Kedai Soto Tangkar & Sate Kuah Daging Sapi H. Diding yang sudah buka sejak pukul 08.00 WIB. Lokasi tepatnya di Pasar Pagi Asemka, jadi kanan dan kirinya cukup ramai lagi sibuk.

Makan di sini keuntungannya kamu bisa sekalian belanja aneka mainan di Pasar Asemka yang memang terkenal sebagai pusat belanja murah. Well, tempat makannya pun gak terlalu luas, tapi Kedai Soto Tangkar & Sate Kuah Daging Sapi H. Diding ini termasuk yang legendaris berusia puluhan tahun.

Menu best seller-nya tentu soto tangkar dengan kuah yang kental dan pekat. Tapi kalau mau yang unik, coba sate kuahnya, ya!

Perut kenyang, ini saatnya berkeliling! Hanya 60 meter atau satu menit jalan kaki dari pasar tersebut, ada Museum Mandiri yang bersebelahan dengan Museum Bank Indonesia. Jadi, dalam sekali jalan kamu bisa mengunjungi dua tempat sekaligus, kan?

Untuk koleksi di Museum Mandiri cukup menarik buat dikulik. Ada mesin tik, mesin hitung, mesin atm kuno, brankas besar, sampai mata uang kuno. Dan untuk bisa masuk, kamu perlu membayar tiket masuk senilai Rp2.000 saja.

Sedangkan untuk Museum Bank Indonesia berisi beragam jenis uang dan mata uang dari berbagai zaman. Kamu turut bisa menemukan beragam arsip dan dokumen bersejarah tentang dinamikan ekonomi di Indonesia. Harga tiket masuknya gak jauh berbeda kok, yaitu Rp5.000 per orang.

Setelah puas belajar di Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia, antara pukul 10.00-12.00, yuk jalan sedikit ke Taman Fathillah yang jaraknya cuma 400 meter. Di sinilah berjejer bangunan bergaya indis nan estetik, yang kerap dijadikan lokasi berfoto anak muda sampai untuk pre-wedding romantis.

Tak ada tiket masuk dan jam operasional. Tapi kalau ingin berfoto sangat disarankan datang pagi atau siang, ya. Memang terik, tapi perpaduan antara gedung-gedung tua dengan langit Jakarta akan lebih menarik. Selain itu, saat malam akan jauh lebih ramai dan padat sehingga mengurangi rasa syahdu saat berkunjung.

Sudah masuk waktunya makan siang, tentu kamu gak mau bersantap yang biasa saja kan mumpung sedang berwisata? Kalau begitu, masukkan jadwal makan siang di Batavia Cafe dalam itinerary seharian di kota tua Jakarta, ya. Gedung restoran ini istimewa lho karena sudah ada sejak 1805.

Sebelum jadi kafe, sempat beralih fungsi beberapa kali mulai jadi rumah gubernur di era Belanda sampai galeri seni. Maka dari itu, Batavia Cafe bukan restoran biasa melainkan Cagar Budaya yang mesti dilindungi. Dan pasti akan menjadi pengalaman gak terlupakan kalau bisa menyantap makan siang di sini selepas jalan-jalan.

Dari segi harga memang agak pricey. Namun menunya cukup lengkap, kok. Mulai dari masakan Indonesia yang medok seperti soto betawi dan lontong medan sampai kudapan khas Belanda, bitterballen dan poffertjes.

Puas makan dan menikmati arsitektur restoran yang indah, agenda selanjutnya adalah memanjakan mata di Museum Seni Rupa dan Keramik. Jarak dari Batavia Cafe cuma 300 meter lho, jadi kamu cukup jalan kaki saja untuk menjangkaunya.

Sesuai namanya, museum ini menyimpan berbagai hasil seni seperti patung, lukisan, sketsa, dan tentu saja, keramik. Eits, tapi di sini pun kamu akan menemukan perpustakaan dengan buku-buku seputar seni yang bisa dibaca di tempat oleh umum. Dan supaya perjalananmu makin berkesan, jangan lewatkan buat membelu souvenir dari Museum Seni Rupa dan Keramik yang isinya seperti kartu pos, lukisan, dan aneka kerajinan tangan lainnya.

Hayo, tergiur kan untuk mencoba susunan itinerary seharian di kota tua Jakarta barusan? Dapat ilmu, makan enak, sampai foto estetik, semua bisa dikunjungi dalam satu hari dan jalan kaki. Jadi, bisa hemat waktu dan ongkos. Selamat liburan singkat!