Kenapa Jarang Ada Penerbangan Malam di Eropa?

Penerbangan Eropa sering terlihat padat pada siang dan sore hari, tetapi jauh lebih sepi ketika malam tiba. Situasi ini kerap membuat wisatawan bertanya-tanya karena di beberapa kawasan lain, terutama Asia, penerbangan malam berjalan seperti biasa. Banyak travelers yang baru merencanakan perjalanan merasa heran ketika melihat pilihan jadwal yang sangat terbatas pada jam-jam larut di Eropa.
Kondisi tersebut menjadi ciri khas perjalanan udara di kawasan Benua Biru tersebut dan memengaruhi cara wisatawan menyusun itinerary. Berikut penjelasan kenapa jarang ada penerbangan di Eropa, yang bisa kamu jadikan pegangan sebelum liburan ke sana.
1. Aturan jam terbang malam membatasi pergerakan pesawat

Beberapa bandara besar di Eropa menerapkan larangan aktivitas penerbangan pada jam tertentu sehingga maskapai tidak leluasa menempatkan jadwal malam. Pembatasan tersebut dibuat untuk menjaga ketertiban kawasan sekitar bandara karena banyak kota di Eropa memiliki permukiman yang cukup dekat dengan landasan. Situasi ini membuat maskapai harus menata ulang seluruh rute agar tidak melanggar aturan yang berlaku. Dampaknya terasa langsung pada pilihan jadwal yang tersedia bagi penumpang.
Bandara yang memiliki larangan malam (curfew) biasanya menetapkan batas waktu yang cukup panjang sehingga ruang gerak maskapai semakin sempit. Pengelola bandara pun jarang memberikan pengecualian, kecuali kondisi darurat. Aturan tersebut membuat jadwal penerbangan malam tidak berkembang seperti kawasan lain. Wisatawan yang terbiasa melihat pilihan rute malam di Asia pun sering merasa bingung karena pola jadwal di Eropa jauh lebih ketat.
2. Kebisingan jadi pertimbangan saat menyusun jadwal penerbangan

Kawasan permukiman di sekitar bandara menjadi alasan mengapa pembatasan kebisingan begitu ketat pada malam hari. Banyak kota besar di Eropa yang mempertahankan pola tata ruang lama sehingga jarak bandara dengan penduduk tidak begitu jauh. Situasi ini membuat suara pesawat sangat mudah terdengar ketika aktivitas penerbangan berlangsung pada malam hari. Karena itulah pembuat kebijakan menetapkan batas aktivitas untuk menjaga waktu istirahat masyarakat.
Ketentuan kebisingan ini membuat izin penerbangan malam lebih sulit diperoleh. Maskapai pun harus memilih jam yang paling memungkinkan tanpa melanggar aturan tersebut. Jadwal rute jadi lebih padat pada pagi, siang, dan sore karena maskapai berusaha memaksimalkan slot yang tersedia. Seluruh penyesuaian ini berpengaruh langsung pada wisatawan yang terbiasa mencari penerbangan tengah malam untuk menghemat waktu perjalanan.
3. Kedatangan pesawat dari Amerika memengaruhi jadwal di bandara Eropa

Rute dari Amerika Utara ke Eropa biasanya dijadwalkan pada malam hari sehingga pesawat tiba pagi di kota tujuan. Pola ini bertahan karena banyak penumpang merasa lebih mudah mengatasi jet lag ketika tiba pada waktu yang lebih sinkron dengan ritme sehari-hari. Dengan kedatangan pagi, wisatawan bisa memulai aktivitas tanpa harus menunggu terlalu lama, terutama ketika ingin mengejar perjalanan ke kota lain. Alur ini juga membuat bandara Eropa sangat sibuk pada jam-jam awal hari.
Kedatangan pagi tadi memengaruhi susunan jadwal maskapai di seluruh Eropa. Banyak penumpang yang perlu melanjutkan penerbangan ke kota lain sehingga bandara harus memprioritaskan rute lanjutan pada jam tersebut. Slot tersedia pun lebih banyak digunakan untuk penerbangan penghubung daripada rute malam. Hal inilah yang membuat jadwal malam kurang berkembang karena maskapai memilih mengoptimalkan jadwal pagi yang sudah pasti ramai.
4. Pertimbangan konektivitas membuat slot malam tidak banyak dipilih

Bandara hub di Eropa mengandalkan koneksi antar kota yang saling terikat satu sama lain. Ketika pesawat tiba pagi hari dari berbagai negara, sistem koneksi tersebut langsung bergerak untuk membawa wisatawan ke tujuan mereka berikutnya. Karena arus penumpang terbesar berada pada jam tersebut, maskapai lebih memilih memusatkan operasi pada waktu yang mendukung alur koneksi. Situasi ini membuat slot malam kurang menarik untuk pengembangan rute baru.
Penumpang yang ingin terhubung antarnegara membutuhkan jadwal yang saling bersinggungan agar perjalanan berjalan lancar. Jika maskapai memutuskan menerbangkan banyak rute malam, alur koneksi bisa terganggu karena ritme kedatangan dan keberangkatan tidak lagi sejalan. Konsekuensinya terlalu besar untuk sistem yang bergantung pada perpindahan penumpang dalam jumlah tinggi.
5. Keputusan maskapai tidak selalu menguntungkan jadwal malam

Rute malam sebenarnya bisa menarik bagi sebagian wisatawan karena biasanya lebih terjangkau. Namun maskapai harus menghitung kembali risiko operasional ketika jam malam di bandara cukup ketat. Setiap perubahan jadwal berpotensi menimbulkan keterlambatan yang sulit ditangani ketika bandara sudah memasuki waktu larangan. Perhitungan inilah yang membuat rute malam tidak selalu menguntungkan bagi operator.
Maskapai juga mempertimbangkan pola permintaan penumpang yang lebih stabil pada siang dan sore hari. Ketika permintaan pada jam tersebut sudah konsisten, maskapai memilih fokus pada waktu yang lebih aman secara operasional. Rute malam pun kalah bersaing karena membutuhkan penyesuaian yang cukup rumit. Wisatawan yang berharap lebih banyak pilihan jam tengah malam akhirnya harus menyesuaikan rencana perjalanan dengan pola yang berlaku di Eropa.
Penerbangan Eropa memiliki jadwal yang berbeda dari banyak kawasan lain karena banyak hal yang saling memengaruhi. Situasi ini membuat pilihan rute malam jadi lebih terbatas bagi wisatawan yang terbiasa dengan jadwal yang fleksibel. Semoga penjelasan di atas bisa menuntaskan rasa penasaran kamu, ya!
Referensi:
"Why is this European airport banning nighttime flights?" Timeout. Diakses pada November 2025
"Sleep tight, Lisbon: Why this airport banned night flights as Portugal faces a visitor spike" Euro News. Diakses pada November 2025
"A Brief Guide To Night Flight Restrictions At Germany's Major Airports" Simple Flying. Diakses pada November 2025
"Night Flight Restrictions at European Airports Impacting Cargo" Trade. Diakses pada November 2025
















