Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemandangan Kota Vilnius, Lithuania (unsplash.com/Igor Gubaidulin)

Lithuania merupakan salah satu negara yang berada di Eropa Timur. Terletak di pesisir timur Laut Baltik, Lithuania berbatasan langsung dengan Latvia, Belarusia, Polandia, dan wilayah Kaliningrad milik Rusia.

Pada abad 14 hingga 16, Lithuania dikenal sebagai Grand Duchy of Lithuania, sebuah kerajaan berpengaruh di kawasan Eropa Timur. Setelahnya, Lithuania sempat tergabung dalam konfederasi wilayah dengan Polandia, dikuasai oleh Jerman, menjadi bagian dari Uni Soviet, sebelum merdeka pada 1990.

Meski tidak pernah dikuasai oleh Ottoman, Lithuania ternyata memiliki pertautan sejarah yang erat dengan Islam. Beberapa situs sejarah berikut ini menjadi bukti keberadaan jejak penyebaran Islam di Lithuania.

1. Forty tatars village

Masjid di Forty Tatars Village (commons.m.wikimedia.org/Vilensija)

Masuknya agama Islam ke Lithuania tak terlepas dari migrasi bangsa tatar ke kawasan tersebut. Forty tatars village atau keturiašdesimt totorių, merupakan pemukiman tertua bangsa Tatar yang sudah ada sejak abad 14.

Kedatangan bangsa Tatar berawal dari undangan pemimpin Grand Duchy of Lithuania saat itu yaitu Vytautas. Grand Duchy of Lithuania yang masih menganut kepercayaan paganisme, banyak mendapat tekanan dari Ksatria Teutonik, salah satu ordo Katholik berpengaruh.

Untuk membantunya jika terjadi serangan Ksatria Teutonik, pada tahun 1398, Vytautas membawa bangsa Tatar dalam jumlah besar menuju Lithuania. Perang besar antara Lithuania dan Ksatria Teutonik, yang terjadi 12 tahun setelahnya, berhasil dimenangkan oleh Lithuania.

Atas keberhasilannya di perang tersebut, Vytautas memberikan satu wilayah desa untuk pemukiman bangsa Tatar. Forty Tatars Village hingga kini masih dihuni oleh para keturunan bangsa Tatar yang berjumlah sekitar 120 orang.

2. Nemezis Mosque

Nemėžis Mosque (commons.m.wikimedia.org/Vilensija)

Selain forty tatars village, pemukiman bangsa Tatar juga dapat ditemukan di Desa Nemėžis yang berjarak 1 km dari Vilnius. Bangsa Tatar yang menempati kawasan Nemėzis memiliki keahlian berkebun dan sampai sekarang kita bisa menemukan banyaknga greenhouse di desa tersebut.

Masjid di Nemėžis pertama kali dibangun di tahun 1684, sebelum sempat terbakar dan dibangun kembali pada tahun 1909. Saat Lithuania dikuasai komunis Uni Soviet, Masjid Nemėžis digunakan oleh tentara Soviet untuk gudang persimpanan senjata.

Karena dijadikan gudang, bangunan masjid tetap berdiri tegak dan tidak mengalami penghancuran seperti kebanyakan tempat ibadah di masa rezim komunis Soviet. Al-Qur.'an dengan hiasan corak Baltik dan Tatar yang berhasil selamat dari buruan tentara Soviet juga tersimpan dengan baik di Nemėžis Mosque.

3. Raiziai Mosque

Raižiai Mosque (commons.m.wikimedia.org/Vilensija)

Bangsa Tatar diperkirakan sudah mendiami kawasan Desa Raižiai sejak abad 16. Masjid berdinding kayu di desa ini sudah ada sejak tahun 1663 dan di dalamnya terdapat mihrab tua dari era perserikatan Polandia-Lithuania.

Meski begitu, bangunan masjid yang masih berdiri sampai sekarang merupakan hasil dari pembangunan ulang di tahun 1889. Menariknya, masjid ini adalah satu-satunya masjid yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah di saat masa pendudukan Soviet.

4. Kaunas Mosque

Kaunas Mosque (commons.m.wikimedia.org/Algirdas)

Sejak tahun 1860, wilayah Kaunas di Lithuania sebenarnya sudah memiliki masjid berdinding kayu. Dalam rangka memperingati 500 tahun kematian Vytautas, masjid berdinding bata mulai dibangun di wilayah tersebut pada 1930.

Sebagaimana nasib rumah ibadah lainnya di masa Soviet, Kaunas Mosque juga beberapa kali mengalami pengrusakan, penjarahan Al-Qur.'an, juga pernah beralih fungsi menjadi gudang dan perpustakaan. Pada tahun 1989, Kaunas Mosque kembali berfungsi sebagai masjid hingga sekarang.

Dikutip Britannica, Lithuania merupakan negara terakhir di Eropa yang masih menganut paganisme hingga penghujung abad 14, sebelum akhirnya menerima agama Katholik Roma. Adapun bangsa Tatar sampai saat ini masih menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat minoritas Muslim-Lithuania.

 

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team