Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
Sesaat setelah membayar tiket, kamu akan dipandu menyusuri setiap sudut museum. Dimulai dari sisi luar, sekitar pendopo yang menjadi bangunan untuk menghadap sang raja. Pendopo tersebut menghadap halaman luas yang ditumbuhi 77 pohon sawo kecik, sedangkan tanahnya berasal dari pantai laut selatan yang sering digunakan untuk terapi rematik dan asam urat.
Di sekitar pendopo, terdapat bangunan bangsal dan tentunya museum dengan 13 ruangan. Masing-masing ruangan menampilkan koleksi berbeda, mulai dari ruangan pertama yang menunjukkan potret Sinuhun Pakubuwono I hingga yang XIII. Kemudian, frahmen berbagai bagian candi, yang menunjukkan kerajaan ini pernah berada di masa Hindu Buddha.
Ruangan lainnya menunjukkan budaya Jawa, seperti prosesi pernikahan adat Jawa yang ditandu dan diarak hingga replika seperangkat gamelan beserta pemainnya. Kamu juga akan disuguhi koleksi beberapa keris dan proses pembuatannya. Selain berkaitan dengan budaya Jawa, sejumlah koleksi peralatan yang digunakan di keraton juga ada di sini.
Kereta kencana dengan berbagai ukuran yang terbuat dari logam masih tersimpan rapi. Salah satunya merupakan hadiah dari VOC, namanya Kanjeng Kyai Grudo. Kamu juga akan menjumpai diorama Perang Diponegoro atau Perang Jawa saat melawan kolonial Belanda.
Tak ketinggalan koleksi keramik porselen kuno yang dulu digunakan sebagai perlengkapan rumah tangga. Perlengkapan rumah tangga dan dapur lainnya seperti dandang logam, kipas dari bambu, lesung, dan lumpang dengan ukuran asli juga ada di sini. Masih ada koleksi lainnya, berupa miniatur beragam bentuk pendopo dan rumah adat khas Jawa, serta permainan tradisional.