Museum Louvre Naikkan Tarif Tiket Turis non-Eropa Sebesar 45 Persen

- Museum Louvre di Paris menaikkan harga tiket masuk 45 persen untuk wisatawan non-Eropa, menjadi 32 Euro atau sekitar Rp618 ribu.
- Kebijakan ini bertujuan menambah pemasukan hingga USD23 juta untuk perbaikan struktural dan keamanan museum setelah insiden perampokan.
- Urgensi perbaikan semakin meningkat setelah insiden perampokan pada Oktober 2025, meskipun kebijakan ini mendapat kritik dari serikat pekerja.
Usai dirampok, Museum Louvre di Paris, Prancis, kini resmi menaikkan harga tiket masuk sebesar 45 persen untuk sebagian besar wisatawan yang berasal dari luar Uni Eropa (UE). Dengan kebijakan baru ini, semua wisatawan dari luar Uni Eropa, dari Amerika, Australia, hingga Asia, termasuk Indonesia, harus merogoh kocek sebesar 32 Euro atau sekitar Rp618 ribu. Sebelumnya, tarif masuknya hanya 22 Euro atu sekitar Rp425 ribu.
Kebijakan ini telah disetujui dalam rapat dewan museum bersama serikat staf dan mulai diberlakukan pada 14 Januari 2026. Kenaikan tarif yang cukup besar ini ditujukan untuk menambah pemasukan tahunan museum hingga USD23 juta atau sekitar Rp382 miliar, seperti yang dilaporkan Reuters.
Tambahan dana tersebut bakal digunakan untuk membiayai berbagai perbaikan struktural, meningkatkan keamanan, serta merenovasi ratusan ruangan di gedung tersebut, atap bocor dan sistem pemanas, serta pendingin ruangannya rusak.
Urgensi perbaikan semakin meningkat setelah insiden perampokan

Menurut laporan, Museum Louvre mencatat ada 8,7 juta pengunjung sepanjang tahun 2024, dengan 69 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Turis asal Amerika Serikat tercatat paling banyak berkunjung ke sini, sedangkan wisatawan China berada di posisi ketiga.
Urgensi perbaikan semakin meningkat setelah insiden perampokan pada Minggu (19/10/2025), ketika empat orang bersenjata masuk ke Museum Louvre dan dalam waktu hanya tujuh menit berhasil membawa kabur perhiasan senilai sekitar USD102 juta atau Rp1,59 triliun sebelum melarikan diri dengan skuter.
Namun, keputusan untuk membedakan tarif masuk mendapatkan kritik dari serikat pekerja. CFDT, salah satu serikat yang menolak kebijakan ini, menilai langkah tersebut bisa dipersepsikan sebagai bentuk "diskriminasi."
Nah, kalau kamu berencana liburan ke Paris dan mengunjungi Museum Louvre, siapkan bujet lebih banyak, ya!



















