Sehari di Melaka Bisa ke Mana Saja?

Kamu bisa memulai petualanganmu di jantung Kota Melaka, yakni Dutch Square. Area ini dikenal dengan bangunan-bangunan berwarna merah bata, seperti Stadthuys, Christ Church, dan Menara Jam Tan Beng Swee. Suasana pagi di sini terasa lebih tenang sebelum turis berdatangan, cocok untuk mengambil foto dengan pencahayaan yang cantik.

Kamu bisa berjalan santai sambil menikmati arsitektur bergaya Belanda yang masih terawat. Kalau mau, kamu juga bisa naik becak berhias lampu LED untuk berkeliling area sekitarnya. Dijamin jadi pengalaman yang unik dan seru!

Dari Dutch Square, kamu cukup berjalan kaki beberapa menit untuk sampai ke A Famosa, salah satu peninggalan Portugis tertua di Asia Tenggara. Bagian yang masih tersisa adalah Porta de Santiago, gerbang kecil yang sangat terkenal sebagai ikon kota.

Meskipun tampak sederhana, tempat ini punya nilai sejarah yang besar. Kamu bisa berfoto atau sekadar menikmati suasana sambil membayangkan masa kolonial ratusan tahun lalu.

Tidak jauh dari A Famosa, kamu bisa naik ke St. Paul’s Hill. Bukit kecil ini memiliki sisa-sisa bangunan Gereja St. Paul yang kini menjadi salah satu titik pandang terbaik untuk melihat kota dari atas.

Meskipun jalannya menanjak, pemandangannya tampak memukau, apalagi saat cuaca cerah. Spot ini juga cocok untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Istirahat sejenak yang menyegarkan pikiran!

Sampai siang hari, arahkan langkahmu menuju Jonker Street yang terkenal sebagai pusat Pecinan di Melaka. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai kuliner khas seperti chicken rice ball, cendol durian, hingga laksa nyonya.

Sudut-sudut toko antik, butik kecil, dan toko oleh-oleh juga membuat Jonker Street menyenangkan untuk dijelajahi. Jika kamu datang saat akhir pekan, jangan lewatkan Jonker Night Market yang meriah dan penuh jajanan unik.

Setelah puas berjalan kaki, saatnya bersantai dengan naik Melaka River Cruise. Dari atas perahu, kamu bisa menikmati mural warna-warni, kafe-kafe lucu di tepi sungai, dan jembatan-jembatan kecil yang cantik.

Perjalanan selama 30–40 menit ini memberikan sudut pandang berbeda tentang Melaka. Suasananya lebih romantis dan tenang, apalagi menjelang sore.

Menjelang sore hari, kamu bisa mengunjungi Menara Taming Sari yang menawarkan pemandangan Melaka dari ketinggian 80 meter. Kabinnya berputar perlahan hingga kamu bisa melihat 360 derajat kota, termasuk selat dan area kota tua. Momen sunset dari sini sering jadi favorit wisatawan, karena warnanya begitu indah.

Sebelum kembali ke hotel atau bus, kamu bisa mampir ke Maritime Museum yang berbentuk kapal besar. Museum ini cukup unik dan memberikan gambaran sejarah perdagangan laut Melaka. Di sekitar area ini juga banyak kafe santai yang cocok untuk menutup hari sambil menikmati suasana malam Melaka yang hangat dan tenang.

Dengan rute yang tepat, menjelajahi Melaka dalam waktu sehari tetap bisa memberikan pengalaman penuh, mulai dari sejarah, kuliner, hingga pemandangan cantik. Kota kecil ini memang menawarkan banyak hal tanpa perlu perjalanan jauh. Jadi, kalau kamu berencana liburan ke Malaysia dan punya waktu terbatas, jangan ragu memasukkan Melaka dalam itinerary-mu, ya!