Selain menjadi favorit para pendaki pemula untuk naik gunung, Gunung Papandayan kini juga ramai wisatawan yang ingin sekadar camping ceria. Kecantikan gunung di Garut, Jawa Barat ini menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai kalangan untuk membuktikannya sendiri.
Setidaknya ada lima spot Instagramable paling kece yang bakal bikin siapa pun jatuh cinta ketika datang ke Papandayan. Dijamin, kamu bisa 'panen' ratusan foto kece sepulangnya dari sini, deh.
Spot kolam air panas di kaki Gunung Papandayan terbilang masih baru. Namun, sejak dibuka untuk umum pada 2017, hot spring tersebut tentu saja langsung ramai wisatawan. Terlebih tersedia pula fasilitas vila di dekat kolam air panas.
Yang menarik, kamu bisa berendam di kolam ini ditemani tebing kapur Gunung Papandayan dari kejauhan. Kepulan asap dari kawah Papandayan pun samar-samar terlihat juga dari area kolam.
Terdapat dua kolam besar di sini. Airnya berasal dari perut bumi yang mengandung belerang sehingga sangat baik untuk menyembuhkan pegal-pegal dan kulit terbakar.
Masih berlatar tebing kapur Gunung Papandayan, jalur pendakian dari Camp David menuju kawah adalah spot yang bakal bikin kamu tercengang. Hamparan batu kapur, tebing, dan kepulan asap belerang menghasilkan lanskap yang istimewa.
Ditambah dengan bentangan warna hijau dari pepohonan yang tumbuh di puncak-puncak tebing, bikin mata makin adem. Melewati jalur cantik ini memang disarankan saat pagi atau sore hari, supaya kamu aman dari serangan terik matahari.
Selain kolam air panas, spot bernama Ghober Hoet juga terbilang masih baru di Gunung Papandayan. Lokasi ini sekarang menjadi favorit wisatawan yang ingin camping ceria karena suguhan sunrise-nya sungguh apik memesona.
Berlatar Gunung Cikuray di kejauhan, mentari yang perlahan muncul dari peraduan membuat Ghober Hoet layak disebut spot sunrise terbaik di Jawa Barat. Jika beruntung, kamu bisa menyaksikan lautan awan juga menghiasi fajar yang datang.
Gak perlu ditanya lagi soal kemolekan Hutan Mati. Meskipun hutan ini merupakan sisa-sisa dari Hutan Cantigi yang terkena abu vulkanik ketika Gunung Papandayan meletus ratusan tahun silam, bekasnya justru meninggalkan pesona.
Batang pohon-pohon cantigi yang kuat dan berwarna hitam adalah penghuni abadi Hutan Mati. Kontras dengan tanah kapur berwarna putih, lanskap di sini benar-benar terlihat eksotis. Apalagi ketika kabut mulai turun. Suasana di Hutan Mati makin terasa dramatis.
Spot bernama Tegal Alun makin melengkapi lokasi Instagramable yang ada di Gunung Papandayan. Di sini, kamu bakal menjumpai hamparan pohon bunga edelweis yang tumbuh dengan subur.
Bulan Agustus-September adalah waktu paling tepat untuk menonton pertunjukan bunga edelweis saat sedang benar-benar mekar. Kombinasi warna kuning dan putih adalah ciri khas edelweis di Tegal Alun. Eits, pastikan kamu tidak memetik bunga-bunga ini, ya.
Untuk menikmati semua spot Instagramble di Gunung Papandayan tersebut, luangkan waktu setidaknya dua hari satu malam. Siapkan kamera terbaikmu untuk puas-puasin foto di Papandayan, ya!