Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tempat Ini Dulunya Populer, Sekarang Malah Jadi Seram. Mau ke Sana?

nytimes.com
nytimes.com

Tempat yang menyeramkan bukan sekedar bangunan yang belum jadi, dan lalu ditinggalkan. Ada beberapa kota di seluruh dunia yang membiarkan bangunannya gak dihuni hingga akhirnya terbengkalai, termasuk kota-kota yang dulunya pusat kegiatan yang sibuk. Dari bekas situs pertandingan Olimpiade akbar hingga arkade yang ditutupi debu-debu dan lumut, ada banyak pula barang-barang terlantar yang membuatnya semakin menyeramkan. Apa saja ya?

1. Desa Olimpiade Sochi, Rusia

Desa Olimpiade Sochi pernah berhasil menyelenggarakan Olimpiade sebelum kota ini dihuni oleh anjing liar. Enam bulan setelah Upacara Penutupan, kota itu kosong. Hotel-hotel besar gak dipergunakan lagi, dan gedung-gedung besar yang dulu dipenuhi dengan sorak sorai para pendukung pertandingan olahraga, sekarang malah sunyi dan senyap. Garasi parkir lima lantai yang dibangun untuk memenuhi permintaan wisatawan, sekarang gak terlihat ada mobil satu pun. Dan ada beberapa toilet rusak. 

Pada April 2017, kota ini menjadi tuan rumah Grand Prix. Stadion Fisht yang menampung Upacara Pembukaan dan Penutupan menjadi kosong selama setahun, tetapi direnovasi kembali untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia 2018. Jadi, sudah ada harapan baru bahwa rumah dari salah satu Olimpiade paling mahal dan kontroversial ini bisa dihidupkan kembali dari status kota hantu.

2. Kebun Binatang Pulau Belle, Detroit

Kebun Binatang Anak-Anak Pulau Belle pernah menjadi tujuan populer pada tahun 1909, dengan 150 hewan di dalam kandang yang sekarang terlihat sangat gak manusiawi. Tetapi pada tahun 2002, walikota malah membuka kebun binatang lain di wilayah yang sama. Dan akhirnya kebun binatang ini ditinggalkan.

Sekarang ini, satu-satunya pengunjung yang ke sana adalah YouTuber dan seniman grafiti. Karena ada banyak coretan di seluruh kebun binatang ini. Hampir setiap lantai di dalam ruangan tertutup gulma dan rumput yang perlahan mengambil alih struktur dari luar. 

3. Arcade Kota Wight, Isle of Wight

Isle of Wight, tempat yang gak jauh dari pantai Inggris, merupakan sebuah arcade yang berada di tepi laut. Sekarang, arcade tersebut sudah gak beroperasi lantaran para gamer lebih memilih untuk bermain game di android dan komputer ketimbang bermain permainan era 80 dan 90-an.

Wight City Arcade, Bogey's Night Club, dan The Jolly Roger Restaurant berdiri dalam satu gedung dan semuanya ditutup pada tahun 2012. Meskipun lampu di sana gak berfungsi, namun gak ada game yang dipindahkan dari sana. Arcade di sana juga memiliki arena bowling kecil, di mana lantainya sudah kusam. Pada 2017 situs ini baru saja dijual.

4. Kasino Constanta, Rumania

Kasino besar ini dibangun pada tahun 1910 oleh King Carol. Raja Carol adalah raja pertama (asli) Rumania. Dia memerintah pada pergantian abad dan membangun Kasino Constanta dengan gaya yang megah. Dari luar, bangunan itu masih terlihat rapi. Sayangnya, bagian dalamnya justru tampak gak bagus.

Kota tersebut gak bisa mempertahankan bangunan legendaris itu dan menutupnya pada tahun 1990. Pada 2012, pemerintah kota itu ingin memulihkan dan membuka kembali properti itu, tetapi sejauh ini belum ada yang terealisasikan.

5. Akuarium Cleveland

Cleveland memiliki akuarium kecil yang merupakan tempat yang sangat populer dari pertengahan 50-an hingga 70-an. Namun, penjualan tiket gak mencakup biaya untuk pembaruan struktural besar, dan akhirnya mereka malah menutupnya pada tahun 1985.

Bangunan itu ditinggalkan, dan orang-orang berasumsi bahwa gak ada yang bisa masuk ke sana. Sebaliknya, seorang kru berita justru melihat bahwa ada pintu yang terbuka lebar, dan mereka bisa melenggang masuk dengan mudah. Di dalam, lantai dipenuhi dengan pecahan kaca. Dan bangunan itu terlihat menyeramkannya seperti yang mungkin kamu bayangkan.

6. Laut Salton, California

Laut Salton bukanlah sebuah laut pada umumnya. Laut itu tercipta secara gak sengaja, ketika Sungai Colorado meluap deras dan mengaliri daerah itu selama dua tahun. Dan pada waktu itu, banyak yang membangun rumah dan hotel di sepanjang tepi laut, dan di tahun 50-an, negara bagian mengisi danau tersebut dengan berbagai jenis ikan untuk dipancing para nelayan. Mereka membuka marina terbesar di California Selatan, dan daerah itu dinobatkan sebagai "Salton Riviera."

Buruknya, pada tahun 70-an Laut Salton mulai surut dengan cepat. Laut tersebut stagnan selama bertahun-tahun dengan gak adanya drainase sama sekali. Kemudian, adanya wabah sejenis ganggang besar yang menyedot sebagian besar oksigen dari laut hingga membunuh ribuan ikan. Lalu ada badai besar yang menghancurkan bangunan di sana, serta cuaca panas yang tinggi membuat ikan yang mati cepat membusuk, sehingga tempat yang dulunya populer ini gak bisa dihidupkan lagi.

7. Rock A Hoola Waterpark, California

Waterpark ini dibangun di Danau Delores yang terletak di tengah gurun Mojave. Pada 60-an, Bob Byers memutuskan untuk membangun seluncuran di sana. Awalnya itu adalah taman air pribadi, hanya untuk dia dan keluarganya, tetapi dia membukanya untuk umum dan menambahkan atraksi tambahan. Pada 1990, taman itu justru ditutup.

Jadi, pada tahun 1998, taman ini direnovasi kembali dan berubah menjadi zona menyenangkan bertema 50-an dan berganti nama menjadi Rock A Hoola Waterpark. Sayangnya, ditahun-tahun pertamanya, seorang karyawan mengalami insiden di taman air itu. Gugatannya berdampak pada taman air itu, dan terpaksa ditutup dengan kesepakatan pada tahun 2004. Semua dekorasi di taman air itu tetap berada di tempatnya. Dan kolam dibiarkan kering.

8. Museum Hiu, Jepang

urbanghostsmedia.com
urbanghostsmedia.com

Museum di Jepang ini didokumentasikan di Google Earth. Bangunan yang ditinggalkan ini masih terlihat cukup bersih. Gak ada sampah di lantai, gak ada coretan, dan barang-barang pameran terlihat seperti gak pernah tersentuh. Hanya Jepang yang bisa meninggalkan tempat gak berpenghuni seperti in.

9. Grossinger's Catskills Resort, New York

Grossinger dibuka di Liberty, New York, dan perlahan-lahan berkembang sampai memiliki kolam renang, lapangan golf, dan lereng ski di tahun 50-an. Tahun 1970-an banyak resor yang bermunculan dengan harga perjalanan udara yang lebih murah, dan banyak orang yang mengeskplor diri mereka berkelana lebih jauh daripada di Catskills, dan akhirnya semua resor di daerah itu menghadapi masalah.

Akibatnya Grossinger dijual pada tahun 1986, dan beralih dari pemilik ke pemilik, namun gak pernah mendapati kejayaannya seperti sebelumnya. Sekarang, tempat yang dulunya populer ini kosong. Graffiti menutupi dinding-dinding yang runtuh. Lumut memenuhi lantai ruang tunggu.

10. The Pontiac Silverdome, Detroit

Sepertinya Detroit memiliki banyak bangunan yang ditinggalkan. Ternyata kota itu juga memiliki stadion yang menjadi elemen sejak 2002. Pontiac Silverdome adalah tempat bagi Detroit Lions, tetapi mereka pindah ke Ford Field, dan Silverdome menjadi stadion yang gak ditinggalkan. Pada tahun 2009, seseorang membelinya dengan harga 583.000 dolar AS. Namun tetap saja, stadion itu dibiarkan kosong. Pada 2013, atapnya mengalami kerusakan parah sehingga seluruh lapangan dan kursi basah terkena hujan, dan salju. Perusahaan pengembang yang memiliki gedung tersebut berencana untuk menghancurkannya pada akhir 2017.

11. Duke of Lancaster, Wales

Bekas kapal pesiar kelas satu harus terabaikan dan membusuk di garis pantai Welsh. Duke of Lancaster membawa penumpang di sekitar Kepulauan Inggris dan Eropa dari tahun 1956 hingga 1979. Saat kapal itu harus pensiun, sebuah perusahaan membelinya dan membawanya ke Llanerch-y-Mor, Wales. Mereka berencana untuk mendaur ulang kapal itu dengan nama The Fun Ship. Yang akan disediakan hotel, dan fasilitas mewah lainnya. Tetapi pemiliknya mengalami masalah hukum dan akhirnya "The Fun Ship" hanya sebuah ekspektasi semata dan Duke of Lancaster dibiarkan berkarat di laut sejak pertengahan 1980-an.

Itu dia 11 tempat yang dulunya populer namun menjadi tempat yang menyeramkan sekarang. Ternyata waktu bisa membawa perubahan yang begitu signifikan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us