Trekking ke Curug Cibeureum Cianjur, Ini 6 Hal yang Perlu Kamu Tahu

Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, cara termudah untuk tiba di pintu masuk Curug Cibeureum tentu saja menggunakan kendaraan pribadi. Jika kamu datang dari arah Puncak Pass, jalan masuk ke gerbang utama curug berada di kanan jalan, tepatnya di pertigaan Cibodas. Saat melewati gerbang kawasan Cibodas, kamu akan dimintai retribusi per kendaraan sebesar Rp5.000 untuk motor, Rp8.000 untuk mobil, dan Rp15.000 untuk bus rombongan wisata.

Namun, jika kamu tidak membawa motor atau mobil sendiri, kamu dapat naik bus umum dari arah terminal Kampung Rambutan Jakarta, terminal Baranangsiang Bogor, maupun terminal bus Cianjur. Setibanya di pertigaan Cibodas, kamu bisa melanjutkan perjalanan untuk sampai di pintu masuk curug dengan naik angkot kuning atau menyewa jasa tukang ojek.

Untuk bisa menikmati pesona curug berketinggian sekitar 40 meter ini, kamu diharuskan membeli tiket masuk lebih dulu seharga Rp18.500 per orang. Tiket tersebut belum termasuk biaya parkir kendaraan sebesar Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Setelah membeli tiket masuk, kamu dapat langsung memulai perjalanan supaya sampai di Curug Cibeureum. Hal yang perlu kamu tahu, pintu masuk menuju Curug Cibeureum merupakan pintu yang sama dengan pendakian ke gunung Gede-Pangrango. Jadi, pastikan memerhatikan papan petunjuk jalan supaya kamu tidak salah langkah ke arah jalur pendakian.

Lama perjalanan dari pintu masuk hingga tiba di Curug Cibeureum bisa menempuh waktu hingga 90 menit, tergantung pada kecepatan langkah masing-masing. Ini bakal jadi trekking yang cukup panjang buatmu. Jadi, persiapkan stamina yang prima dan perbekalan yang mencukupi, ya.

Tapi, kamu gak perlu khawatir bakal bosan dengan trekking panjang tersebut. Pasalnya, suasana sepanjang jalur yang akan kamu lewati begitu adem, teduh, dan banyak bonus menanti.

Selain lebatnya pepohonan di kanan kiri jalan setapak, kamu bakal berjumpa dengan banyaknya jembatan yang membelah sungai-sungai kecil. Setelah berjalan sekitar satu jam dari pintu masuk, ada danau alami bernama Telaga Biru di sisi kiri jalan setapak.

Gak hanya itu. Kamu juga bakal disuguhi pesona Rawa Gayonggong usai berjalan sekitar 15 menit dari Telaga Biru. Rawa Gayonggong sendiri merupakan sebuah rawa yang dikelilingi oleh pepohonan dan rumput ilalang, serta pemandangan bukit Mandalawangi di salah satu sisinya. Pokoknya, kamu bakal puas berswafoto di sepanjang jalur, deh!

Usai melewati trekking panjang dengan bonus yang tiada habisnya, pesona Curug Cibeureum dengan debit airnya yang deras akan langsung menyambutmu. Saking derasnya air yang turun dari curug, kamu diwajibkan berhati-hati saat mendekat ke arahnya. Tidak ada larangan untuk bermain di sekitar tumpahan air terjun, namun kamu harus selalu waspada agar tetap aman selama bermain air.

Kabar baiknya, di lokasi Curug Cibeureum ini ternyata masih ada dua curug lagi yang bisa kamu nikmati pesonanya, yaitu Curug Cidendeng yang terletak tepat di samping Curug Cibeureum, dan Curug Cikundul yang berada agak tersembunyi dengan debit air yang lebih kecil.

Kehadiran tiga curug di satu lokasi yang sama, tentu bakal langsung ampuh menghilangkan pegal-pegal di sekujur kakimu setelah melakukan trekking menanjak hampir tiga kilometer.

Supaya bisa maksimal menikmati akhir pekanmu di Curug Cibeureum, pastikan kamu datang lebih awal. Loket tiket sudah dibuka sejak pukul 08.00 WIB. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin supaya kamu tidak terlalu siang saat sampai di tujuan.

Jangan lupa kenakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan kaki di jalur menanjak berbatu. Bawa juga pakaian ganti karena bukan gak mungkin kamu ingin berbasah-basahan di lokasi curug. Yang paling penting, perbekalan seperti air minum dan camilan gak boleh sampai terlupa. Terakhir, wajib selalu taati pepatah take nothing but pictures, leave nothing but footprints.

Nah, itulah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan berakhir pekan di Curug Cibeureum, Cianjur. Semoga bermanfaat dan selamat bertualang!