5 Wisata Dekat Halte Kajoetangan Malang, Jalan Kaki Seasyik Itu!

Kota Malang menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan untuk liburan di Jawa Timur. Sebelum menjelajahi keindahan alamnya, kamu dapat keliling kota sebentar. Kini, city tour di pusat Kota Malang semakin mudah dengan adanya TransJatim Malang Raya yang menghubungkan Terminal Hamid Rusdi dengan Terminal Kota Batu.
Rute dan tempat perhentiannya dekat tempat-tempat wisata di kedua kota. Salah satu perhentiannya adalah Halte Kajoetangan di pusat Kota Malang. Kamu bisa turun di sini, kemudian melanjutkan perjalanan menuju beberapa tempat wisata di sekitarnya.
Kira-kira wisata apa saja yang dapat dikunjungi? Berikut tempat wisata dekat Halte Kajoetangan Malang yang dapat kamu kunjungi. Gak cuma Kayutangan Heritage saja, lho!
1. Kayutangan Heritage
Kita mulai dari yang paling dekat dengan halte, yakni Kayutangan Heritage. Kawasan ini menawarkan suasana dengan arsitektur peninggalan zaman kolonial. Kamu dapat menjumpai pemukiman yang sudah ada sejak abad ke-13, menjadikannya sebagai salah satu yang tertua di kota ini.
Di antara pemukiman tersebut, terdapat sejumlah bangunan tua dan bersejarah, antara lain musala, Pasar Talun, Makam Mbah Honggo, dan terowongan. Spot menarik lainnya berupa Kali Sukun yang dihiasi bangunan bergaya Eropa di sisi kiri dan kanannya. Selain itu, kamu bisa membeli jajanan tradisional atau nongkrong di kafe bergaya retro.
Untuk dapat menjelajahi Kayutangan Heritage, kamu perlu membayar tiket masuk seharga Rp5.000 hingga Rp10 ribu. Setelah itu, akan mendapat kartu pos sebagai suvenir. Tarif khusus diberlakukan, jika ingin photoshoot untuk tujuan tertentu seperti pre-wedding.
2. Alun-alun Malang

Sekitar 350 meter dari Halte Kajoetangan, kamu dapat mengunjungi Alun-alun Malang. Ruang publik di pusat kota ini juga disebut sebagai Alun-alun Merdeka, agar tidak keliru dengan Alun-alun Tugu. Sebutan itu bukan tanpa alasan, karena alun-alun berbentuk segi empat itu dikelilingi Jalan Merdeka.
Areanya yang luas, serta teduh membuat pengunjung leluasa melakukan berbagai aktivitas menyenangkan. Dilengkapi playground untuk anak-anak, toilet, perpustakaan keliling, jalur refleksi kaki, hingga area skateboard. Kamu juga bisa membawa kucing atau anjing peliharaan sambil duduk santai di bangku taman dan melihat puluhan burung merpati.
Kamu bisa mengeksplorasi beberapa tempat di dekatnya, seperti Masjid Agung Jami’ Malang, Gereja Concordia, Mall Sarinah, Gajah Mada Plaza, dan Plaza Ramayana. Kalau mau kulineran, banyak penjaja street food, terutama saat akhir pekan. Selain itu, kamu juga bisa mampir ke kafe atau kedai kopi terdekat.
3. Graha Tumapel
Bagi kamu yang suka fotografi dan sejarah, mampirlah ke Graha Tumapel! Gedung bergaya kolonial ini dulunya dikenal sebagai Wisma Tumapel atau Splendid Inn yang berdiri pada 1928. Berfungsi sebagai penginapan kaum elite Belanda pada masanya.
Lokasinya memang berada di pusat kota dan strategis, tetapi tetap menawarkan nuansa asri. Pepohonan hijau tumbuh di sekitar bagunan tersebut. Di sisi selatan, terdapat aliran sungai Brantas yang membuat nuansa alami semakin kental.
Namun, masa kejayaannya mulai luntur dan beberapa kali mengalami perubahan fungsi saat pendudukan Jepang hingga awal kemerdekaan. Bangunan tersebut sempat terbengkalai dan menjadi wisata horor yang populer di Malang. Kini pun menjadi spot foto dan venue pameran seni serta budaya yang dibuka untuk umum.
4. Pasar Splendid

Pasar Splendid menjadi wisata belanja, khususnya bunga, burung, dan hewan peliharaan lainnya. Awalnya, pasar ini terkenal sebagai tempat jual-beli burung hias yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Lambat laun, pedagang ikan hias beserta perlengkapannya, seperti pakan dan akuarium pun mulai berdatangan.
Pedagang bunga baru muncul pada tahun 2000-an. Mereka menjajakan aneka tanaman hias maupun bunga potong. Kamu juga dapat membeli media tanam, bibit, dan peralatan berkebun di sini.
5. Alun-alun Tugu Malang
Satu lagi, Alun-alun Tugu tepat berada di depan Balai Kota Malang, tidak jauh dari Pasar Splendid dan Graha Tumapel. Sesuai dengan namanya, terdapat tugu di tengah alun-alun berbentuk lingkaran itu. Bukan monumen tugu biasa, karena setiap bagiannya memiliki makna tersendiri.
Bagian puncaknya melambangkan bambu runcing sebagai senjata yang pernah digunakan pada masa penjajahan. Ornamen rantai mewakili persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Dilengkapi pula bintang dengan 17 fondasi dan 8 tingkat hingga tangga yang dibentuk 4 dan 5 sudut, untuk melambangkan tangga kemerdekaan Indonesia.
Alun-alun ini telah direvitalisasi beberapa kali, dan kini semakin indah dengan adanya lampu taman yang mirip di Kayutangan Heritage. Selain itu, air mancur yang mengelilingi tugu, rumput, serta tanaman hias didominasi warna hijau membuatnya semakin asri. Selaras dengan pepohonan rimbun yang mengelilingi jalan lingkar di sekitarnya.
Itu tadi lima tempat wisata dekat Halte Kajoetangan Malang yang dapat kamu kunjungi dengan berjalan kaki. Menikmati hawa sejuk Malang sambil napak tilas di beberapa destinasi wisatanya memang selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Destinasi mana dulu yang ingin kamu kunjungi?


















