5 Perbedaan Stasiun Malang dan Stasiun Malang Kota Lama

Apakah kamu sedang berencana untuk menempuh perjalanan naik kereta api ke Kota Malang? Jika iya, maka wajib memahami harus turun di Stasiun Malang atau Stasiun Malang Kota Lama. Kedua stasiun tersebut memang berdekatan, tetapi gak semua kereta api berhenti di stasiun yang sama.
Demikian pula kalau kamu mau melakukan perjalanan dari Kota Malang menggunakan kereta api. Kamu pun perlu tahu harus naik dari stasiun mana. Nah, biar gak salah lokasi, cari tahu dulu perbedaan Stasiun Malang dan Stasiun Malang Kota Lama, yuk!
1. Sejarah
Kamu pasti sudah bisa menebak dari namanya, bahwa Stasiun Malang Kota Lama lebih dulu dibangun daripada Stasiun Malang. Stasiun Malang Kota Lama termasuk stasiun kereta api tertua di Jawa Timur yang dibangun pada 1878 dan diresmikan pada 1879. Keberadaannya sangat penting dalam perkembangan transportasi dan perdagangan pada masa kolonial Belanda.
Tujuan awalnya untuk menghubungkan distribusi barang dari Blitar menuju Malang dan Surabaya. Stasiun tersebut menjadi saksi perkembangan ekspor hasil perkebunan dari daerah sekitar. Perannya perlahan berkurang seiring dibangunnya Stasiun Malang yang hanya berjarak 2,5 kilometer.
Stasiun Malang juga mulai beroperasi pada tahun yang sama, tapi terjadi perubahan orientasi. Pada awal pembangunan, stasiun tersebut menghadap ke timur. Kemudian, pada tahun 1939, diubah menghadap ke barat sesuai dengan perkembangan kota.
Stasiun itu, perannya berbeda, yakni transportasi dan distribusi hasil perkebunan. Peran lainnya untuk mendukung keperluan militer tentara Belanda di Rampal. Pemilihan lokasinya sengaja berdekatan dengan pangkalan militer untuk mempermudah akses tentara Belanda.
2. Lokasi

Stasiun Malang Baru terletak di Jalan Trunojoyo Nomor 1, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Pintu Barat stasiun tersebut merupakan bagian yang lebih dulu dibangun. Saat ini, Stasiun Malang Baru menghadap ke Alun-alun Tugu Malang dan Balai Kota Malang.
Lokasinya yang strategis membuat stasiun ini lebih mudah diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Selain itu, lebih dekat dengan beberapa tempat wisata, seperti Kayutangan Heritage, Kampung Warna-warni, maupun Lapangan Rampal. Tepat di seberang stasiun juga terdapat Taman Trunojoyo dan sentra kuliner.
Sementara itu, Stasiun Malang Kota Lama terletak di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Hanya ada satu pintu masuk dan keluar di stasiun ini. Meski hanya berjarak kurang dari 3 kilometer, tetapi akses dan keterjangkauannya berbeda.
Stasiun Malang Kota Lama lebih dekat dengan sejumlah bangunan industri dan pergudangan. Spot lain yang cukup terkenal dan letaknya berdekatan dengan stasiun ini adalah Pasar Loak Comboran dan Pasar Besi. Meskipun gak dekat dengan spot wisata kekinian, tetapi berada di jalur utama menuju bagian selatan dari Kabupaten Malang.
3. Jenis layanan
Stasiun Malang merupakan stasiun tipe dan menjadi yang terbesar di Malang Raya. Sesuai dengan tipenya, stasiun ini berperan sebagai stasiun utama dan melayani lebih banyak rute. Pantas saja kalau lebih sibuk dibandingkan Stasiun Malang Kota Lama.
Sebagai stasiun utama di Malang, maka stasiun ini menjadi titik keberangkatan dan kedatangan penumpang, terutama kereta api jarak jauh. Kereta api lokal maupun jarak jauh dengan berbagai kelas juga akan berhenti di sini. Tidak hanya itu, keberadaan Stasiun Malang juga menjadi penghubung bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan ke arah timur, seperti Banyuwangi maupun sebaliknya.
Berbeda dengan Stasiun Malang Kota Lama yang cenderung melayani kereta lokal dan kelas ekonomi untuk rute lebih pendek atau regional. Stasiun ini seringkali masih menjadi titik perhentian untuk kereta api antarkota di dalam wilayah Jawa Timur. Namun, jumlah keberangkatan dan pilihan jadwalnya tidak sebanyak di Stasiun Malang.
4. Kapasitas

Perbedaan lain dapat dilihat dari kapasitasnya kedua stasiun yang jauh berbeda. Stasiun Malang kini memiliki gedung baru dengan kapasitas lebih besar, mencapai 2.500 penumpang. Jika digabung dengan gedung lama, maka kapasitas totalnya akan lebih dari itu.
Tak berhenti sampai di situ, stasiun ini memiliki 4 jalur kereta api untuk lalu lintas dan 4 jalur untuk parkir, serta perawatan. Dilengkapi pula dengan 3 peron yang terhubung lorong bawah tanah. Lorong bawah tanah ini hanya dapat dilalui kalau kamu keluar atau masuk melalui Pintu Barat stasiun.
Stasiun Malang Kota Lama juga mengalami revitalisasi, tapi kapasitasnya tidak bertambah secara signifikan. Sebab, tidak ada tambahan gedung dan tetap memberlakukan satu pintu masuk dan keluar. Penumpang yang melakukan naik maupun turun dari stasiun ini pun lebih sedikit, karena jadwal terbatas.
Stasiun tersebut memiliki 3 jalur utama untuk perjalanan kereta api lokal maupun jarak jauh. Terdapat Jalur 4 yang digunakan sebagai jalur parkir kereta api angkutan bahan bakar minyak (BBM), memiliki percabangan dari dan ke arah Malang Jagalan hingga Depo Pertamina Malang. Sisanya, Jalur 5, 6, dan 7 sebagai jalur parkir kereta angkutan BBM dan bukan untuk operasional reguler.
5. Fasilitas
Fasilitas di Stasiun Malang lebih lengkap, apalagi dengan adanya gedung baru. Parkir dan penitipan kendaraan lebih luas. Dilengkapi dengan skybridge yang menghubungkan Pintu Barat dan Pintu Timur. Sudah tersedia eskalator untuk memudahkan penumpang menuju peron maupun keluar melalui Pintu Timur.
Ruang tunggunya lebih luas dan ber-AC, musala, minimarket, toko oleh-oleh, maupun tempat makan sudah ada di dalam area stasiun. Fasilitas standar lainnya berupa ruang menyusui dan toilet yang sudah ramah difabel. Bagi kamu yang mau melanjutkan perjalanan, sudah tersedia titik penjemputan untuk ojek online.
Stasiun Malang Kota Lama punya fasilitas memadai, tetapi tampak lebih sederhana. Sebab, areanya memang lebih kecil dan hanya ada satu pintu masuk maupun keluar. Wajar saja jika hanya ada fasilitas standar seperti musala, toilet, ruang menyusui, dan loket.
Deretan tempat makannya berupa warung yang berada di sekitar pintu masuk. Ruang tunggunya terbuka dan cukup banyak tempat duduk di luar ruangan. Kamu gak perlu menggunakan lift maupun eskalator untuk mengakses setiap fasilitas di stasiun ini.
Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan Stasiun Malang dan Stasiun Malang Kota Lama. Lokasi dan jenis layanannya cukup mudah dibedakan. Jadi, jangan sampai keliru memilih titik keberangkatan dan kedatangan, ya!