Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Wisata Pedesaan Tradisional di Jepang untuk Liburan Musim Dingin

Potret musim dingin di  Shirakawa-go, Jepang
Potret musim dingin di Shirakawa-go, Jepang (Freepik.com/tirachard)

Jepang tidak hanya menawarkan keindahan musim semi dan gugur, tetapi juga musim dingin. Negeri Sakura termasuk tujuan wisata musim dingin yang menawarkan pengalaman menarik. Berbagai aktivitas seru dapat dilakukan, mulai dari bermain salju, memancing, hingga belajar budaya, serta menikmati kuliner lokalnya.

Bagi kamu yang ingin menikmati musim dingin di Jepang dengan cara berbeda, kamu bisa mengunjungi pedesaan tradisionalnya. Cobalah menepi sejenak dari perkotaan, untuk pemandangan rumah tradisional yang atapnya diselimuti salju. Tidak ketinggalan mencicipi kuliner lokal dan belajar budaya yang membawamu dalam nuansa autentik Jepang.

Tertarik untuk menjelajah pedesaan tradisional di Jepang? Berikut beberapa tempat yang dapat kamu kunjungi. Musim dingin jadi lebih berkesan!

1. Ine-cho, Kyoto

Ine-cho merupakan desa nelayan di Teluk Wakasa yang terkenal dengan arsitektur rumah panggungnya, funaya. Rumah perahu atau funaya terdiri dari lantai pertama yang berfungsi sebagai gudang perahu dan lantai atas untuk ruang tamu. Tujuan lainnya dibuat rumah panggung adalah melindungi dari pasang surut, mengingat lokasinya di dekat laut.

Umumnya, pemilik funaya memiliki rumah lain di seberang jalan yang sedikit lebih jauh dari tepi laut. Sebagian funaya berfungsi sebagai penginapan, sehingga kamu dapat merasakan langsung tinggal di desa nelayan layaknya penduduk lokal. Cara lain untuk menikmati keindahan desa ini adalah mengikuti tur perahu yang akan membawa penumpang keliling teluk.

Kalau kamu ingin menikmati musim dingin di sini, sebaiknya berkunjung pada pagi atau malam hari antara bulan Januari hingga Februari. Salju akan lebih tebal saat puncak musim dingin, sehingga dapat menyaksikan atap-atap rumah dan pelabuhan yang lebih magis dengan warna putih. Lokasinya di area pesisir membuat salju bisa lebih cepat mencair saat siang hari.

2. Takayama, Gifu

Musim dingin di Takayama, Jepang
Musim dingin di Takayama, Jepang (pexels.com/fuji-waru)

Musim dingin menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi Takayama, Prefektur Gifu. Distrik bersejarah yang dijuluki Little Kyoto ini menawarkan beberapa aktivitas menarik, salah satunya mengunjungi Hida Folk Village. Desa tersebut merupakan museum terbuka yang memamerkan rumah-rumah pertanian dan bangunan tradisional di wilayah Hida.

Awal musim dingin, bulan Desember, suhu di wilayah ini antara -4 hingga -2 derajat Celsius. Rumah dengan atap jerami diselimuti salju, pemandangan inilah yang dinantikan para wisatawan. Kamu dapat menjelajahi desa, belajar aktivitas sehari-hari warga lokal dengan suasana damai.

Sebagai kota tua bersejarah, Takayama menyuguhkan bangunan kayu tradisional, jalan-jalan sempit, serta toko, dan restoran unik. Kamu juga dapat mengikuti upacara minum teh tradisional Jepang hingga mencicipi hot pot daging sapi Hida yang terkenal lezat. Setelah puas berjalan-jalan, kamu bisa mampir sebentar untuk berendam di onsen dari sumber air panas alami terdekat.

3. Shirakawa-go, Gifu

Masih di Prefektur Gifu, desa tradisional lain yang terkenal adalah Shirakawa-go. Desa yang berada di wilayah pegunungan ini telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1995. Deretan rumah tradisional beratap jerami, gassho zukuri menjadi ciri khasnya.

Gassho zukuri di Shirakawa-go berbeda dengan wilayah lain, karena bagian tengah atapnya menyerupai buku terbuka yang disangga sampulnya. Arsitektur tersebut disesuaikan dengan kondisi alam setempat yang terkenal akan salju tebal selama musim dingin. Selain itu, pada Zaman Edo dan Showa, lotengnya digunakan sebagai ruang kerja yang dibagi menjadi 2–4 lapisan untuk beternak ulat sutra.

Kini, desa tersebut menjadi museum terbuka sekaligus tempat wisata yang semakin ramai saat acara Shirakawa-go Winter Light Up. Gassho zukuri akan diterangi oleh lampu-lampu saat sore hingga malam hari pada bulan Januari dan Februari. Perlu diingat, musim dingin di sini suhunya bisa mencapai -6 hingga -5 derajat Celsius dan saljunya menumpuk sekitar 2–3 meter.

4. Ouchijuku, Fukushima

Musim dingin di Ouchijuku, Jepang
Musim dingin di Ouchijuku, Jepang (commons.wikimedia.org/くろふね)

Beralih ke Prefektur Fukushima, kamu dapat mengunjungi Ouchijuku untuk menyaksikan rumah tradisional Jepang. Tempat ini merupakan bekas kota pos di sepanjang jalur perdagangan Aizu–Nishi Kaido, menjadi penghubung antara Aizu dan Nikko pada Zaman Edo. Kota pos dibangun untuk menyediakan makanan, akomodasi, dan istirahat bagi para pelancong.

Ouchijuku telah dipugar, tetapi kabel telepon dan listrik dikubur, agar membuatnya tampak seperti pada Zaman Edo. Jalan utamanya tidak diaspal, bangunan tradisional beratap jerami itu menjadi toko, restoran, dan penginapan. Daya tarik lainnya terletak pada kuliner khas yang berupa mi soba dan ikan tangkapan lokal yang dipanggang.

Bagi yang penasaran seperti apa interior rumah tradisional Jepang, kamu dapat mengunjungi bekas honjin di sepanjang jalan utama. Honjin adalah penginapan utama bagi pejabat tinggi pemerintah pada masanya, yang kini dialihfungsikan sebagai museum. Jika ingin merasakan kemeriahan musim dingin, datanglah saat Festival Salju Ouchijuku pada akhir pekan kedua Februari.

5. Saiko Iyashi no Sato Nenba, Yamanashi

Saiko Iyashi no Sato Nenba terletak di barat laut Danau Saiko, salah satu dari Lima Danau Fuji. Nenba terkenal dengan rumah-rumah tradisional dan gaya hidupnya, bahkan dulu disebut sebagai desa terindah di Jepang.

Sayangnya, pada 1966, terjadi topan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor hingga menyebabkan lebih dari 90 persen desa itu hancur. Pada 2006, desa tersebut seperti terlahir kembali.

Sekitar 20 rumah beratap jerami dibuat kembali dengan teknik tradisional, penggunaan kayu tua, dan dirancang untuk menonjolkan keindahan alam seperti Nenba sebelumnya. Kini, desa itu menjadi museum terbuka dan pusat pertukaran pariwisata yang menyoroti sejarah, budaya, serta lingkungan alam.

Desa ini dapat dikunjungi setiap musim dengan pemandangan yang berbeda. Ketika musim dingin, maka akan berselimut salju dengan latar Gunung Fuji yang megah. Kamu juga dapat menyewa kostum, seperti yukata, kimono, hingga baju zirah untuk berswafoto.

Itulah kelima pedesaan tradisional Jepang itu dapat menjadi itinerary liburan musim dingin. Rasakan nuansa tradisional yang kental berpadu dengan keindahan alam. Ada yang masuk bucket list-mu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Wisata Pedesaan Tradisional di Jepang untuk Liburan Musim Dingin

12 Des 2025, 06:06 WIBTravel