Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sesudah melaksanakan sholat Idul Adha (pexels.com/Musa Alzanoun)

Hari raya Idul Adha adalah hari memperingati pengorbanan dan ketaatan umat muslim di seluruh dunia yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Adha merupakan peristiwa kurban Nabi Ibrahim AS yang mengorbankan putranya, Ismail AS untuk disembelih sebagai ketaatannya kepada Allah SWT. Yang kemudian Nabi Ismail AS digantikan oleh seekor kambing oleh Allah SWT.

Di Indonesia sendiri, hari raya Idul Adha menjadi hari besar kedua setelah Hari Raya Idul Fitri, di mana umat muslim di Indonesia menyambut dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Berbagai perayaan dan tradisi Idul Adha selalu dinanti untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

Nah, ternyata bukan hanya di Indonesia yang selalu merayakan Idul Adha dengan semarak. Ada beberapa negara lain yang selalu antusias dan menyambut Hari Allah dengan tradisi yang unik. Berikut lima negara dengan perayaan dan tradisinya masing-masing. Yuk, simak!

1. Di Mesir, hewan kurbannya turut dihias

Ilustrasi piramida di Mesir (pexels.com/David McEachan)

Di negara piramid ini yang sekitar 90 persen umatnya beragama Islam pastinya merayakan Idul Adha yang dikenal dengan nama Idul Kabir. Mengapa disebut Idul Kabir? Karena saat Idul Adha semua umat Islam bisa merasakan daging hewan kurban. Disebut juga Eid Adha ahma (hari daging) dan disebut hari raya akbar karena bertakbir sampai lima hari. Mesir masih melakukan tradisi era Fir'aun yang turun-temurun.

Tradisi yang masih dilakukan ialah membersihkan rumah, membeli baju baru, melaksanakan alat Idul Adha di masjid atau di lapangan terbuka. Setelah Salat Ied selesai, para jemaah melepaskan balon warna-warni ke langit dengan penuh sukacita.

Uniknya, untuk penyembelihan hewan qurban ini dilakukan di pinggir jalan. Daging kurban tersebut dibagi tiga bagian, tiga untuk keluarga, tiga untuk tetangga, dan tiga untuk fakir miskin.

Bagi Mesir Idul Adha bukan momen rohani tapi juga mempererat silatuhrami. Jadi, mereka melakukan kegiatan sosial tersebut seperti mengotori tangan dengan darah hewan qurban, mencoret-coret dinding dan mobil, ziarah kubur. Seperti halnya di Indonesia, Mesir juga ada tradisi bagi-bagi THR yang dikenal dengan istilah Riyald. Tak lupa, di Mesir juga ada tradisi menyediakan makanan khusus Mesir seperti Al Fittah dan Al- Raqaq.

Adapun beberapa fakta lainnya seperti Idul Adha di Mesir ini lebih ramai dibandingkan Idul Fitri, sesama umat muslim mengucapkan kol sana wa san toyib yang artinya semoga tahun ini sentosa. Tak hanya itu, masyarakat Mesir berlomba-lomba menghias hewan kurbannya sebelum disembelih.

2. Di India ada tradisi berkirim hadiah

Ilustrasi pasar di India ramai(pexels.com/Puran Chand )

Idul Adha di negara asal Shah Rukh Khan ini di rayakan oleh setiap umat muslim, khususnya di bagian Utara Negara India. Idul Adha di India di kenal dengan istilah Idul Fitri Bakri. 'Bakri' artinya kambing. Umat muslim di India mengurbankan kambing sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Nah, di India juga ada beberapa tradisi yang mirip dengan Indonesia. Seperti, menggunakan pakaian baru, melakukan qurban kambing, melaksanakan salat Idul Adha di Masjid, saling bertukar hadiah, secara umum memang seperti halnya di Indonesia. Perayaan Idul Adha di India penuh dengan kegembiraan.

3. Di Palestina, Idul Adha jadi momen kumpul dengan keluarga

Ilustrasi bendera Palestina (pexels.com/Şeyma D)

Saudara kita di Palestina merayakan Idul Adha selalu penuh dengan sukacita dan kegembiraan. Ada beberapa tradisi perayaan Idul Adha di Palestina yang masih dilakukan dengan konsisten sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Di antaranya, seperti tidak mencukur jenggot dari 1 Dzulhijah. Jadi rasanya tidak asing jika merayakan Idul Adha di sana sering melihat para pria berjenggot lebar. Hal tersebut didasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Salat ied biasa dilaksanakan di masjid. Namun, arah jalan pulang dibedakan saat pergi ke masjid.

Kemudian, untuk penyembelihan hewan lurban dilakukan di depan rumah. Anak-anak kecil di Palestina biasanya menyaksikan dengan antusias saat proses pemyebelihan berlangsung. Untuk masakan sarapan di hari raya Idul Adha, warga Palestina biasanya memasak hati kambing atau sapi atau unta. Setelah memotong dan membagikan daging kurban, biasanya ada kegiatan kumpul bersama keluarga untuk mempererat silaturahmi.

Di hari pertama ada kegiatan kumpul bersama keluarga, bisa dari pagi sampai magrib. Hari kedua, perempuan berkumpul di di dalam rumah. Hari ketiga, berkumpul di rumah nenek dari ibu. Hari keempat, berkumpul di laut, taman, bakar bakar daging qurban bersama teman, keluarga, atau kerabat jauh.

Sementara itu, daging kurban dibagi 1/3 untuk keluarga, 1/3 untuk sahabat, dan 1/3 untuk orang miskin. Tradisi ziarah kubur juga dilakukan di Palestina. Adapun kegiatan yang menyenangkan lainnya bagi anak -anak di Palestina yaitu bermain dengan darah dari hewan kurban dan memakai baju baru. Tak hanya di Indonesia dan Mesir, di Palestina juga ada THR, lho!

4. Perayaan Idul Adha di Tanzania mirip dengan Idul Fitri di Indonesia

Ilustrasi ketika melaksanakan Sholat Eid (pexels.com/Omar Elsharawy)

Salah satu wilayah tertua yang masih dihuni di Bumi, yaitu Tanzania yang berada di Afrika Timur juga merayakan hari raya Idul Adha. Uniknya ada beberapa nama perayaan Idul Adha di sana, seperti 'swahili', 'idd el hajj', 'idd ya mfung o tahu', dan siku ya kuchinja.

Tradisi perayaan Idul Adha di Tanzania ini hampir sama dengan perayaan Idul Adha di Indonesia. Seperti, melaksanakan salat Idul Adha dimulai sekitar pukul 07.00–08.00, melakuan kurban, mengunjungi rumah teman dan keluarga, nyekar, menggunakan pakaian baru, memasak makanan yang spesial, ada communal party, gathering night, dan award.

5. Di Tajikistan, anak-anak berkeliling kampung saat Idul Adha

Ilustrasi makanan khas Tajikistan saat hari raya Idul Adha (pexels.com/Rohan Batra)

Negara yang terletak di Asia Tengah dengan mayoritas sekitas 85 persen penduduknya penganut agama Islam. Saat Hari Raya Idul Adha, Tajikistan memiliki tradisi yang tak kalah menarik. Seperti pada umumnya, melaksanakan salat ied dengan menggunakan pakaian baru dan bersih. Bedanya dengan Indonesia yaitu untuk perempuan, tidak diwajibkan pergi ke masjid tetapi di rumah untuk menyiapkan makanan.

Untuk pembagian daging kurban, dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama diberikan kepada ibu untuk dimasak, bagian kedua disimpan di kulkas, dan bagian ketiga dibagi masing-masing 1 kg untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Adapun tradisi yang dilakukan oleh umat muslim di Tajikistan seperti silaturahmi yang dilaksanakan pada pukul 10.00 pagi, datang dengan makan dan doa bersama. Silaturahmi tidak dilakukan di keluarga, tetapi ke teman, tak lupa tradisi harus membaca surat ayat di Al-Quran sebagai bentuk doa yang baik yang ditujukan kepada pemilik rumah.

Anak-anak kecil di Tajikistan biasanya keliling ke rumah-rumah dan pasti diberikan baik itu permen, uang, atau telur rebus. Bagi anak-anak di Tajikistan, keliling rumah adalah hal paling menyenangkan. 

Makanan khusus yang khas ketika perayaan Idul Adha yaitu sup daging dan gushibryon (daging goreng). Kedua makanan tersebut akan ditawarkan kepada tamu. Ada juga hidangan tamu seperti kue-kue, Coleta, roti, kacang-kacangan, dan lain-lain. Perayaan di Tajikistan bisa sampai tiga hari.

Wah, ternyata lima negara tersebut hampir mirip ya untuk perayaan dan tradisi di Hari Raya Idul Adha. Apa pun tradisinya, Hari Raya Idul Adha adalah Hari Allah SWT yang dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team