Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kabin pesawat (vecteezy.com/Titiwoot Weerawong)

Setiap maskapai penerbangan memiliki aturan kabin pesawat yang wajib dipatuhi oleh semua penumpang. Tanpa disadari, beberapa barang yang terlihat biasa saja justru termasuk dalam daftar larangan yang ketat saat dibawa ke dalam kabin. Barang-barang ini sering dianggap sepele karena digunakan sehari-hari, namun bisa menimbulkan risiko tertentu saat berada di ketinggian. Hal inilah yang kemudian membuat pihak otoritas penerbangan menetapkan sejumlah pembatasan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Tidak semua larangan di kabin pesawat bersifat teknis atau berkaitan langsung dengan bahan berbahaya. Supaya kamu tidak mengalami masalah saat pemeriksaan di bandara, penting untuk tahu daftar barang-barang yang sebaiknya tidak kamu bawa ke kabin. Berikut lima contoh barang sepele yang ternyata dilarang di kabin pesawat.

1. Maskapai melarang cairan berlebihan masuk kabin

ilustrasi parfum (pexels.com/Fidel Hajj)

Pembatasan cairan di kabin pesawat sudah menjadi aturan internasional, terutama sejak meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan penerbangan. Banyak orang masih menganggap air minum botol besar, parfum ukuran penuh, atau kosmetik cair bukan masalah selama tidak mudah terbakar. Padahal, setiap penumpang hanya diizinkan membawa cairan maksimal 100 ml per item dalam satu kantong transparan berukuran satu liter.

Masalah muncul ketika orang tidak menyadari ukuran kemasan produk mereka melebihi batas. Tidak peduli seberapa aman atau familiar cairan tersebut, selama melebihi ketentuan, tetap akan disita oleh petugas keamanan bandara. Bisa dibilang ini bukan hanya soal isi, tetapi juga tentang kemasan produk itu sendiri. Jadi, parfum 150 ml yang hanya terisi setengah tetap dianggap melebihi batas karena kemasannya melampaui ukuran yang diizinkan.

2. Petugas melarang power bank dengan daya besar

ilustrasi power bank (pexels.com/DEBRAJ ROY)

Power bank memang jadi barang penting saat bepergian, tapi tidak semua jenisnya boleh masuk ke kabin. Otoritas penerbangan hanya mengizinkan power bank dengan kapasitas di bawah 100 Wh untuk dibawa, dan bahkan jika kapasitasnya antara 100–160 Wh, tetap butuh persetujuan dari maskapai. Kapasitas lebih dari itu otomatis dilarang karena dianggap punya potensi risiko meledak.

Sayangnya, banyak orang tidak memeriksa spesifikasi power bank mereka. Kebiasaan membeli produk murah tanpa label yang jelas membuat banyak penumpang tak sadar bahwa benda kecil itu bisa membahayakan. Jika ketahuan membawa power bank yang tidak sesuai aturan, barang bisa disita, dan penumpang bisa diminta menjelaskan alasan membawanya.

3. Penumpang dilarang membawa alat pemanas portabel

ilustrasi setrika (pexels.com/Jonathan Borba)

Beberapa orang terbiasa membawa alat pemanas mini seperti setrika travel, pemanas air elektrik, atau bahkan kompor lipat. Meskipun niatnya sekadar untuk keperluan praktis selama liburan, peralatan tersebut tidak diperbolehkan masuk ke dalam kabin. Alat-alat itu dinilai berisiko tinggi karena mengandung elemen pemanas yang bisa memicu percikan atau gangguan listrik di ruang tertutup seperti pesawat.

Larangan ini bukan soal penggunaan, tetapi potensi bahaya dari komponennya. Elemen pemanas yang tersambung baterai atau bisa dicolokkan ke listrik menjadi perhatian utama dalam protokol keamanan penerbangan. Oleh karena itu, sebaiknya simpan barang semacam ini di bagasi terdaftar atau pertimbangkan untuk tidak membawanya sama sekali.

4. Aturan melarang senjata tajam berukuran kecil

ilustrasi pisau lipat (pexels.com/Christopher Welsch Leveroni)

Pisau lipat kecil, gunting kuku, hingga pinset logam sering dianggap tidak berbahaya karena ukurannya. Namun, aturan kabin pesawat tidak memberi toleransi pada benda tajam dalam bentuk apa pun, terlepas dari besar kecil ukurannya. Barang-barang tersebut tetap dikategorikan sebagai benda yang bisa digunakan untuk melukai atau mengancam keselamatan.

Meskipun ada pengecualian untuk gunting kecil yang ukurannya di bawah batas tertentu, petugas tetap punya wewenang menolak barang tersebut masuk kabin jika dianggap mencurigakan. Penumpang sering tidak sadar bahwa aksesori kecil seperti bros dengan ujung tajam juga bisa termasuk larangan. Maka dari itu, penting mengecek kembali isi tas sebelum terbang agar tidak perlu kehilangan barang yang sebenarnya sah-sah saja di kehidupan sehari-hari.

5. Pihak keamanan melarang aerosol yang tidak sesuai

ilustrasi memakai hair spray (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Produk berbentuk aerosol seperti hairspray, parfum semprot, atau deodoran kaleng memang sering dibawa saat traveling. Tapi tidak semua aerosol diizinkan dibawa ke dalam kabin. Hanya produk dengan volume kecil dan bertutup rapat yang boleh dibawa dan itu pun tetap harus disimpan bersama cairan lain di kantong transparan.

Masalah sering timbul saat orang membawa aerosol dalam ukuran besar tanpa menyadari bahaya yang berpengaruh pada tekanan udara di pesawat. Kaleng semprot bisa meledak karena tekanan berubah drastis saat terbang. Inilah alasan otoritas penerbangan bersikap tegas soal aerosol, meskipun bentuk dan fungsinya terlihat biasa saja.

Mengabaikan aturan kabin pesawat bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat pemeriksaan di bandara, bahkan bisa membuat barangmu disita. Barang yang terlihat sepele di darat belum tentu aman di udara. Maka dari itu, penting untuk selalu memperbarui informasi sebelum terbang agar perjalananmu lancar tanpa hambatan.

Referensi:

"What items are prohibited?" AirAsia Support. Diakses pada Juli 2025.

"Restricted items in hand baggage." KLM Indonesia. Diakses pada Juli 2025.

"Dangerous Goods Policy." IndiGo. Diakses pada Juli 2025.

"Baggage Restrictions." Singapore Airlines. Diakses pada Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team