Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Maskapai Low Cost

ilustrasi menaiki pesawat (pexels.com/Longxiang Qian)
ilustrasi menaiki pesawat (pexels.com/Longxiang Qian)

Untuk menekan bujet traveling, beberapa orang memilih maskapai Low Cost Carrier (LCC) karena biayanya cenderung lebih rendah dibanding maskapai full-service. Bayangkan saja, selisih harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Inilah mengapa maskapai LCC menjadi primadona bagi backpacker atau traveler yang ingin liburan hemat.

Namun sebelum memilih maskapai low cost carrier, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar trip-mu menyenangkan. Jika tak cermat dalam memahami kebijakan dan layanan yang ditawarkan, kamu bisa berakhir mengeluarkan lebih banyak biaya atau merasa kurang nyaman selama perjalanan. Karena itu, simak informasi mengenai LCC berikut ini ya!

1. Kemungkinan adanya biaya tambahan

ilustrasi orang hendak melakukan check in di bandara (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi orang hendak melakukan check in di bandara (pexels.com/Gustavo Fring)

Harga tiket maskapai low cost carrier memang menggiurkan karena lebih murah dibandingkan maskapai full service. Namun, harga tersebut biasanya belum mencakup berbagai layanan yang mungkin kamu butuhkan, seperti bagasi dengan kapasitas besar. Jika barang bawaanmu ringkas, ini mungkin bukanlah masalah besar. 

Namun berbeda halnya jika kamu hendak bepergian jarak jauh untuk waktu lama sehingga harus membawa lebih banyak barang. Mau tak mau, kamu harus membeli bagasi tambahan yang tarifnya lumayan besar. Bisa-bisa, total harganya sama dengan harga tiket maskapai full service. Karenanya, coba perhitungkan dengan cermat dan pilih yang paling worth it.

2. Kapasitas bagasi yang terbatas

ilustrasi bepergian dengan koper kabin (freepik.com/freepik)
ilustrasi bepergian dengan koper kabin (freepik.com/freepik)

Maskapai LCC memang menyediakan bagasi kabin untuk para penumpang. Namun ada batasan ketat mengenai ukuran dan berat bagasi kabin. Misalnya, kamu hanya diperbolehkan membawa tas kabin dengan berat maksimum 7 kg. Jika membawa bagasi melebihi batas, kamu akan dikenakan biaya tambahan.

Jika kamu memutuskan untuk memilih maskapai low cost carrier, pastikan untuk selalu mengecek berat koper atau barang bawaan agar sesuai dengan kapasitas yang disediakan. Dengan begitu, kamu tak harus repot-repot membongkar di bandara untuk mengambil beberapa barang agar beratnya berkurang atau membayar lebih untuk kelebihan bagasi.

3. Kenyamanan tempat duduk

ilustrasi orang bermain HP saat di pesawat (unsplash.com/Javier Cañada)
ilustrasi orang bermain HP saat di pesawat (unsplash.com/Javier Cañada)

Salah satu perbedaan maskapai low cost dengan maskapai full service adalah jarak antar kursi yang lebih sempit. Untuk penerbangan jarak pendek, hal ini mungkin tak terlalu mengganggu. Namun, jika kamu harus terbang untuk durasi yang lama, kenyamanan tempat duduk menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan.

Beberapa maskapai low cost menawarkan opsi kursi dengan ruang kaki yang lebih luas dengan biaya tambahan. Jika kamu mengutamakan kenyamanan, opsi ini bisa dipertimbangkan. Kamu juga bisa mencoba request untuk duduk di dekat pintu darurat saat check in agar memiliki ruang kaki yang lebih lega.

4. Ketersediaan jadwal dan rute yang sedikit

ilustrasi orang menunggu di bandara (unsplash.com/Anete Lūsiņa)
ilustrasi orang menunggu di bandara (unsplash.com/Anete Lūsiņa)

Maskapai low cost biasanya memiliki rute dan jadwal penerbangan yang lebih sedikit. Hal ini karena maskapai hanya menawarkan rute-rute tertentu yang paling banyak diminati. Selain itu, beberapa maskapai LCC juga menggunakan bandara sekunder yang lokasinya jauh dari pusat kota atau destinasi utama.

Sebagai contoh, jika terbang ke Paris dengan maskapai low cost, kamu mungkin akan mendarat di bandara yang lebih jauh dari pusat kota, seperti Beauvais, bukan Charles de Gaulle. Ini berarti kamu perlu menyiapkan biaya dan waktu tambahan untuk mencapai tujuan. Karenanya, selalu cek di mana bandara keberangkatan dan kedatangan untuk memastikan perjalananmu efisien.

5. Kebijakan refund dan reschedule

ilustrasi kalender (pexels.com/Cottonbro Studio)
ilustrasi kalender (pexels.com/Cottonbro Studio)

Sebelum memesan tiket dari maskapai low cost carrier, sangat penting untuk memeriksa kebijakan terkait refund dan reschedule. Maskapai berbiaya rendah cenderung memiliki kebijakan yang lebih ketat, bahkan beberapa di antaranya tak menyediakan layanan refund dan reschedule.

Karena itu, pastikan kamu membeli tiket pesawat saat rencana perjalanan sudah benar-benar matang agar kamu gak perlu mengurus reschedule dan refund saat terjadi perubahan jadwal. Namun jika ingin lebih fleksibel, kamu bisa menggunakan maskapai full-service sebagai gantinya. 

Dengan memperhatikan kelima hal di atas, kamu bisa mendapatkan pengalaman perjalanan dengan maskapai low cost carrier yang lebih efisien dan nyaman. Maskapai berbiaya rendah memang menawarkan harga tiket yang lebih terjangkau, namun tetap penting untuk menghitung segala risiko agar perjalananmu tetap menyenangkan tanpa masalah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us