Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perlengkapan Wajib yang Sering Dilupakan Pendaki Pemula, Jangan Lupa!

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Andrei Tanase)

Mendaki gunung memang salah satu kegiatan yang seru, tapi jangan sampai gegabah ya! Banyak pendaki pemula yang semangatnya tinggi tapi malah lupa bawa perlengkapan penting.

Padahal hal-hal kecil yang sering dilupakan itu bisa bikin repot bahkan bahaya saat sudah berada di atas gunung lho. Jangan sampai gara-gara lupa bawa satu barang penting itu, pendakianmu akan berubah jadi mimpi buruk. Yuk, simak baik-baik dalam artikel ini barang apa saja yang jangan sampai dilupakan saat pendaikan!

1. Headlamp atau senter cadangan

ilustrasi memakai headlamp (pexels.com/Marek Piwnicki)

Headlamp atau senter cadangan adalah perlengkapan wajib yang sering diremehkan oleh pendaki pemula. Banyak yang hanya mengandalkan lampu ponsel, padahal baterai ponsel bisa cepat habis apalagi pada suhu dingin.

Dengan memakai headlamp, tangan akan bebas bergerak saat berjalan malam atau mendirikan tenda dalam gelap. Pilih headlamp tahan air untuk menghadapi cuaca hujan yang sering terjadi di gunung. Jangan lupa membawa baterai cadangan agar tak kehabisan penerangan di momen kritis.

2. Obat-obatan pribadi

ilustrasi obat-obatan pribadi (pexels.com/Pixabay)

Obat-obatan pribadi sering kali menjadi benda yang terlupakan. Padahal perannya sangat penting dalam momen pendakian. Setiap orang punya kondisi tubuh dan riwayat kesehatan yang berbeda, sehingga tak bisa hanya mengandalkan perlengkapan P3K kelompok.

Beberapa obat-obatan yang harus dibawa adalah obat maag, anti-alergi, obat flu, atau inhaler bagi penderita asma. Semua jenis obat ini harus masuk ke dalam daftar bawaan. Cuaca ekstrem dan kelelahan fisik dapat memicu kambuhnya penyakit tertentu. Jangan lupa untuk menyimpan obat dalam wadah kedap air agar tetap aman meski hujan.

3. Jas hujan

ilustrasi memakai jas hujan (pexels.com/Vakho Dolidze)

Jas hujan adalah perlengkapan penting yang sering dilupakan oleh para pendaki pemula. Cuaca di gunung sama sekali tak bisa diprediksi, kadang bisa hujan deras meski kondisi di pagi cerah. Jas hujan bisa melindungi tubuh dan barang bawaan dari air yang dapat menurunkan suhu tubuh secara drastis.

Meskipun jaketmu sudah anti air dan angin, jas hujan tetap harus dibawa untuk memberikan lapisan perlindungan ekstra. Selain melindungi diri, jas hujan model ponco juga bisa menutupi carrier sehingga barang bawaan tetap kering saat kondisi hujan.

4. Tali tambang

ilustrasi tali tambang (pexels.com/Noelle Otto)

Tali tambang adalah perlengkapan serbaguna yang sering diremehkan oleh pendaki pemula. Membawa tali tambang bisa membuat pendaki lebih siap menghadapi berbagai situasi tak terduga di alam terbuka atau hutan.

Tali jenis ini bisa digunakan untuk mengikat tenda saat angin kencang, menjemur pakaian, atau memperbaiki perlengkapan tenda yang rusak. Dalam kondisi darurat, tali juga bisa digunakan untuk membantu menuruni jalur curam atau menyeberangi sungai. Pilih tali yang kuat dan ringan agar mudah dibawa tanpa menambah beban.

5. Kompas

ilustrasi membaca kompas (pexels.com/Pixabay)

Kompas adalah alat navigasi sederhana namun sangat penting yang sering dilupakan pendaki pemula. Banyak pendaki pemula yang terlalu mengandalkan peta digital atau GPS di ponsel, padahal sinyal di gunung bisa tiba-tiba hilang dan baterai habis.

Kompas dapat membantu menentukan arah dengan akurat bahkan tanpa sinyal apa pun. Selain itu, pendaki pemula juga bisa membawa peta kertas untuk merencanakan jalur atau kembali ke rute aman saat tersesat. Pilih yang ukurannya kecil dan ringan agar tak memberatkan bawaan.

Dengan mengetahui beberapa perlengkapan di atas, diharapkan pendaki pemula bisa lebih aman saat sedang mendaki gunung. Jangan remehkan perlengkapan kecil yang bisa menentukan keselamatanmu di gunung ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us