5 Tips Liburan ke Luar Negeri Bersama Anak yang Bebas Drama

Saat muda dulu, kamu bebas mengeksplorasi berbagai tempat ketika traveling. Jalan-jalan spontan tanpa itinerary sudah menjadi kebiasaanmu. Mengunjungi banyak tempat dalam satu waktu juga bukan masalah. Sebab, stamina dan jiwa petualanganmu masih berkobar.

Namun, hal ini sulit dilakukan setelah menjadi orangtua. Bepergian dengan anak butuh perencanaan yang matang. Segalanya harus dipersiapkan dengan baik, termasuk menyusun jadwal liburan yang ramah anak.

Artinya, destinasi yang dipilih sesuai dengan usia dan minat anak seperti taman hiburan dan museum. Destinasi tersebut juga harus dilengkapi fasilitas memadai seperti nursery room dan toilet yang bersih.

Jangan lupa untuk meluangkan waktu istirahat yang cukup. Pastikan aktivitas yang dipilih tak terlalu padat agar anak gak gampang kelelahan dan jatuh sakit. Jika anak sudah mengeluh capek atau menunjukkan tanda-tanda mengantuk, orangtua bisa kembali ke hotel atau mencari tempat istirahat yang nyaman sebelum melanjutkan aktivitas.

Traveling ke luar negeri memerlukan dokumen penting seperti paspor dan visa. Sebelum berangkat, pastikan semua dokumen perjalanan sudah disiapkan dengan baik. Hindari membuat paspor dan visa mendekati jadwal keberangkatan, karena ada risiko dokumen belum selesai atau ditolak.

Selain itu, selalu simpan dokumen penting di tempat yang aman agar tidak hilang dan periksa keberadaannya secara berkala. Pastikan dokumen tersebut mudah diakses untuk mempermudah proses pemeriksaan di imigrasi.

Agar anak tetap merasa nyaman dan suasana hatinya terjaga dengan baik, jangan lupa bawa semua perlengkapan agar kebutuhannya terpenuhi. Buatlah daftar barang yang perlu dibawa dan kemas dari jauh-jauh hari agar tak ada yang tertinggal. Pilih barang yang dibutuhkan, seperti pakaian, obat-obatan pribadi, atau snack pengganjal lapar. 

Hindari membawa terlalu banyak barang agar bagasi koper tidak melebihi batas dan kamu tidak kerepotan selama perjalanan. Ini menjadi sedemikian penting khususnya jika kamu hanya berlibur dengan pasangan dan anak, tanpa pengasuh yang bisa ikut serta membantu.

Niat hati jalan-jalan agar riang gembira, berakhir mendekam di kamar hotel karena kelelahan. Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan jaga kesehatan bahkan sebelum bepergian. Coba lakukan riset dan konsultasi ke dokter spesialis anak mengenai persiapan kesehatan sebelum berangkat.

Sebagai contoh, apakah diperlukan booster untuk mengunjungi negara musim dingin atau dibutuhkan vaksinasi saat bepergian ke negara tertentu. Bawa kotak P3K dengan vitamin, obat-obatan yang mungkin diperlukan, serta salep atau krim untuk mengatasi gigitan serangga atau luka kecil. Ingat, better safe than sorry!

Traveling dengan anak memerlukan banyak kesabaran. Sebab, tidak semua rencana akan berjalan sesuai harapan. Ada berbagai kemungkinan yang terjadi selama perjalanan. Mulai dari keterlambatan jadwal penerbangan, cuaca yang berubah-ubah, hingga suasana hati anak yang rewel.

Karena itu, bersiaplah untuk menghadapi situasi-situasi yang tidak terduga ini. Jika pesawat delay, maka orangtua bisa mengajak anak bermain atau menidurkan anak agar ia tak merasa bosan. Kalau cuaca mendadak tak bersahabat, ganti tujuan ke tempat indoor. Fleksibiltas sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Meski penuh tantangan, traveling ke luar negeri dengan anak merupakan pengalaman tak terlupakan. Ini dapat menjadi core memory yang menghiasi masa kecilnya. Terpenting, perjalanan dipersiapkan dengan matang agar liburan bisa tetap menyenangkan.