7 Aturan yang Tidak Boleh Kamu Langgar di Qatar, Hati-hati!

Foto-foto jadi agenda wajib yang gak boleh dilupakan saat liburan, apalagi kalau liburannya ke luar negeri. Kebanyakan orang biasanya memilih mengabadikan foto di landmark atau tempat wisata terkenal, beberapa lainnya lebih suka mengabadikan suasana di negara tersebut.

Tapi kamu harus ekstra hati-hati kalau liburannya ke Qatar. Pasalnya, negara ini memiliki aturan yang ketat seputar fotografi. Kamu dilarang mengabadikan situs keagamaan, tempat militer, atau konstruksi bangunan.

Begitu pun kalau kamu ingin memotret penduduk setempat, kamu harus lebih dulu meminta izin pada mereka sebelum mulai memotret.

Di banyak negara Eropa atau Amerika, pakaian terbuka bukanlah masalah. Namun di Qatar, pakaian terbuka akan jadi masalah. Penduduk setempat biasanya memakai pakaian tertutup, thawb atau thobe untuk laki-laki dan abaya untuk perempuan. 

Kamu memang gak diwajibkan untuk memakai pakaian yang sama dengan penduduk setempat, namun kamu tetap harus memakai pakaian tertutup. Para laki-laki diharuskan memakai celana dan baju lengan panjang, sedangkan perempuan harus menutupi lutut serta bahu, dan hijab ketika memasuki situs keagamaan.

Sebenarnya aturan satu ini bukan hanya berlaku di Qatar, tapi juga semua negara, perbedaannya cuma ada di jenis barangnya aja. Untuk Qatar sendiri, kamu gak boleh membawa makanan yang mengandung babi, buku-buku keagamaan, minuman keras, narkoba, dan konten yang gak pantas seperti foto atau video yang memiliki unsur pornografi atau ofensif. 

Gak peduli seberapa rapi kamu menyembunyikannya, semua tas dan koper penumpang akan melewati pengecekan ketat di bandara. Beberapa barang seperti makanan mungkin hanya akan disita dan dikenai denda, tapi barang seperti minuman keras dan narkoba jelas akan dikenai hukuman penjara. Jadi jangan macam-macam, ya!

Qatar memang gak melarang turis untuk mengonsumsi minuman beralkohol, beberapa bar dan hotel internasional bahkan menyediakan minuman beralkohol untuk tamu. Namun minuman beralkohol akan jadi masalah besar kalau kamu mengonsumsinya terlalu banyak di tempat yang salah. 

Minum di tempat umum apalagi sampai mabuk adalah pelanggaran di Qatar dan untuk itu kamu akan berurusan dengan pihak berwajib. Kalau kamu mau minum, kamu harus mendatangi bar setempat atau di kamar hotelmu sendiri. Aturan ini tetap berlaku tanpa pengecualian apapun, termasuk acara bergengsi sekelas Piala Dunia sekalipun. 

Meski gak tertulis dalam undang-undang, namun di Qatar, semua orang makan dengan menggunakan tangan kanan. Bukan hanya soal makan aja sebenarnya, tapi hampir semua hal memang lebih sering dikerjakan dengan menggunakan tangan kanan.

Kenapa harus tangan kanan? Ini karena dalam ajaran Islam, tangan kiri bukanlah tangan yang bagus. Aturan yang satu ini jelas bukan sesuatu yang baru untuk kita, mengingat di Indonesia pun, semua orang makan dengan menggunakan tangan kanannya. 

Sejak kecil, kita udah diajarin untuk selalu hati-hati saat berbicara dengan orang asing. Jangankan makan malam bersama, mereka nanya banyak-banyak aja, udah bikin kita buruk sangka. Tapi beda ceritanya kalau kamu liburan di Qatar.

Orang-orang Qatar sangat ramah kepada pendatang. Mereka bahkan gak segan untuk mengundang orang asing makan malam bersama di rumahnya. Kalau suatu saat kamu kenalan sama orang Qatar, lalu diundang untuk makan malam, kamu harus datang. Di negara ini, menolak ajakan makan malam dari tuan rumah dianggap sebagai tindakan kasar karena bertentangan dengan budaya mereka.

Mayoritas hotel akan dengan mudah memberikan kamar yang mereka punya kepada siapa pun, selama orang itu mau membayar. Di Qatar, aturannya gak seperti itu. Di negara ini, pasangan yang belum menikah dilarang memesan kamar berdua. 

Selain gak bisa pesan kamar sembarangan, banyak hotel dan penginapan di Qatar hanya menerima gender tertentu. Ada hotel yang cuma menerima tamu laki-laki atau cuma menerima tamu perempuan. 

Setiap negara memiliki aturannya masing-masing, begitu juga dengan Qatar yang menerapkan syariat Islam sebagai hukumnya. Beruntungnya bagi orang Indonesia, aturan ini sebenarnya gak terlalu berat. Mengingat Indonesia juga mayoritas beragama Islam, kita juga sudah terbiasa dengan aturan tersebut.