- Itinerary dipakai untuk menjadwalkan perjalanan seperti liburan, perjalanan bisnis, atau trip sekolah.
- Rundown digunakan untuk event yang memiliki struktur kegiatan, seperti seminar, konser, pernikahan, atau acara TV.
Apa Beda Itinerary dan Rundown Liburan? Ini Penjelasan Lengkap serta Contohnya

Ketika kamu merencanakan perjalanan atau mempersiapkan sebuah acara, mungkin pernah bingung dengan istilah itinerary dan rundown. Keduanya sama-sama digunakan untuk mengatur alur kegiatan, tapi ternyata punya fungsi dan bentuk yang berbeda. Pertanyaan seperti “Apa beda itinerary dan rundown?” cukup sering dicari di Google, terutama oleh kamu yang sedang menyiapkan wisata, event kampus, pernikahan, atau bahkan meeting profesional.
Meskipun terdengar mirip, itinerary lebih sering digunakan untuk perjalanan, sementara rundown umum dipakai untuk rangkaian acara. Agar kamu gak salah pilih saat menyusun, yuk simak penjelasan ringan berikut ini supaya kamu tahu kapan harus pakai itinerary dan kapan rundown lebih tepat.
1. Itinerary fokus ke rencana perjalanan, rundown ke alur acara

Perbedaan paling mendasar terletak pada penggunaannya:
Biasanya itinerary lebih fleksibel dan bisa berubah sesuai situasi perjalanan. Sebaliknya, rundown harus lebih disiplin waktu dan minim perubahan.
2. Struktur itinerary lebih longgar, rundown sangat terperinci

Itinerary gak selalu mencantumkan waktu secara detail, cukup perkiraan (misal: pagi, siang, malam). Sedangkan rundown biasanya mencantumkan waktu per menit atau jam karena acara harus berjalan sesuai jadwal. Contohnya:
- Itinerary: “08.00 – 10.00 ke Pantai Pink”
- Rundown: “07.30 – 08.00 pembukaan; 08.00 – 09.00 sambutan; 10.00 – 11.00 sesi pertama”
Jadi, kalau kamu butuh jadwal yang terstruktur rapat, rundown lebih cocok.
3. Itinerary cocok untuk individu atau grup kecil, rundown untuk tim dan publik

Karena sifatnya lebih personal, itinerary sering digunakan traveler solo atau grup kecil yang butuh panduan perjalanan. Sementara rundown umumnya dibuat oleh panitia atau event organizer dan menjadi acuan seluruh pihak terkait acara, bahkan digunakan kru teknis hingga MC.
Itinerary biasanya hanya diketahui peserta perjalanan, tapi rundown wajib dibagikan ke seluruh tim pelaksana agar acara tidak molor.
4. Itinerary bisa berisi estimasi biaya, rundown lebih fokus ke urutan teknis

Dalam itinerary, sering terdapat informasi biaya makan, transportasi, entry tiket, hingga kontak pemandu. Sedangkan rundown hampir tidak pernah mencantumkan biaya, tapi lebih fokus ke urutan acara, script, dan tugas masing-masing personel.
Jadi saat ada pertanyaan "Apa beda itinerary dan rundown soal isi dokumennya?", jawabannya adalah itinerary lebih orientasi ke traveling, rundown ke operasional teknis event.
5. Itinerary bisa disusun santai, rundown harus disiapkan secara profesional

Kamu bisa menyusun itinerary secara mandiri dalam bentuk tabel sederhana atau catatan harian. Namun rundown biasanya dibuat secara profesional, menggunakan format baku, dan sering membutuhkan koordinasi beberapa pihak.
Contoh: pendaki gunung bisa menyusun itinerary 3 hari di Rinjani, tapi untuk acara launching produk pasti menggunakan rundown lengkap agar semua durasi aman dan tidak ada bagian yang terlewat.
Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang kamu tahu kan apa beda itinerary dan rundown? Intinya, itinerary digunakan untuk perjalanan dengan jadwal fleksibel, sementara rundown dipakai untuk acara yang punya struktur waktu lebih ketat. Jadi sebelum menyusun jadwal, tentukan dulu konteksnya: mau pergi liburan atau mengurus event?
Kalau kamu ingin merencanakan trip santai, itinerary cukup. Tapi kalau kamu lagi jadi panitia acara atau handle event profesional, jangan lupa bikin rundown yang detail supaya semuanya berjalan lancar.


















