Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wisatawan di Jepang
ilustrasi wisatawan di Jepang (freepik.com/tawatchai07)

Bisa jalan-jalan ke luar negeri menjadi impian banyak orang. Ada banyak hal baru yang dapat kamu jumpai, mulai dari suasana hingga budayanya. Namun, kamu tetap harus memperhatikan aturan maupun norma yang berlaku di mana pun berada.

Demikian pula saat kamu berencana liburan ke Jepang, salah satu negara di Asia Timur yang memegang teguh budaya lokal dan terkenal disiplin. Jangan sampai kamu dianggap tidak sopan atau bahkan ditangkap pihak berwajib, karena melanggar peraturan atau norma yang berlaku.

Lantas, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat liburan di Jepang? Catat beberapa aturannya di bawah ini, ya!

1. Berbicara keras saat di transportasi umum

Transportasi umum di Jepang biasanya cukup sunyi, terutama kereta. Berbicara dengan suara pelan, tidak mengobrol, dan menghindari makan maupun minum merupakan etika saat naik kendaraan umum di Jepang. Berbicara keras juga dapat mengganggu penumpang lain, terutama saat jam-jam sibuk seperti waktu berangkat dan pulang kerja.

2. Memetik bunga sakura

ilustrasi hanami (freepik.com/freepik)

Liburan saat musim semi di Jepang memang menyenangkan, karena kamu bisa menyaksikan bunga sakura yang mekar di berbagai sudut kota. Namun, memetik bunga sakura termasuk tindakan yang dilarang di Jepang. Sebab, masyarakat Jepang sangat menghargai bunga sakura dan punya umur pun sangat pendek, hanya mekar sekitar dua pekan.

3. Memberikan uang tip pada pelayan

Jepang memiliki budaya berbeda dari negara Barat yang sering memberikan uang tip. Kamu tidak perlu memberikan tip kepada pelayan saat di restoran maupun hotel. Hal tersebut tidak lazim di Jepang, bahkan kadang dianggap tidak adil dan merendahkan penerimanya.

Kamu dapat memberikan uang tip, jika memang disediakan stoples atau tempat khusus bertuliskan “tip jar.” Biasanya terletak di dekat meja kasir. Jika tidak ada, kamu gak perlu repot memberikan uang tip secara langsung kepada pelayan.

4. Mengambil foto dan video sembarangan

ilustrasi memotret di jalanan (freepik.com/lookstudio)

Apakah kamu suka mendokumentasikan setiap momen di mana saja berada? Jika iya, maka kamu perlu lebih bijak saat mengambil foto dan video di Jepang. Perlu kamu ketahui bahwa orang Jepang sangat menghargai privasi satu sama lain.

Hindari mengambil foto maupun video sembarangan, apalagi hanya untuk konten semata. Sebaiknya kamu meminta izin lebih dulu sebelum mendokumentasikannya, terutama saat berada di restoran, situs bersejarah, kuil, atau saat pameran. Jika ada wajah orang Jepang yang tidak sengaja tertangkap kamera, maka buramkan dulu, sebelum dipublikasikan.

5. Mengganggu geisha dan cosplayer

Geisha dan cosplay termasuk dalam budaya Jepang yang menarik bagi wisatawan. Kamu dapat menjumpainya di Kyoto untuk geisha dan Harajuku, Ikebukuro serta Akihabara untuk cosplayer. Saat kamu berjumpa dengan mereka, pastikan aktivitasmu tidak mengganggu kenyamanannya.

Tindakan seperti menghalangi saat berjalan, meminta foto bersama, hingga menyentuh pakaian maupun aksesoris mereka dapat dianggap tidak sopan. Bahkan, Pemerintah Kyoto melarang turis memasuki gang di wilayah Gion untuk melindungi warga lokal dan geisha dari pelecehan. Kalau kamu ingin berfoto bersama mereka di tempat wisata, sebaiknya mintalah secara baik-baik.

6. Menyela antrean

Ilustrasi antrean penumpang di stasiun kereta (unsplash.com/mareklumi)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang Jepang terkenal disiplin. Demikian pula saat sedang banyak antrean di restoran, toko, hingga loket tiket. Biasanya mereka akan mengantre dengan tertib dan rapi, kamu pun dilarang menyela antrean, agar tidak membuat kekacauan.

7. Menancapkan sumpit di atas nasi

Sumpit merupakan alat makan utama di Jepang, sehingga kamu perlu mengetahui tentang penggunaan beserta tata kramanya. Salah satu hal yang gak boleh dilakukan saat makan menggunakan sumpit adalah menancapkannya di atas nasi atau makanannya. Bagi orang Jepang, hal itu mirip dengan ritual di pemakaman, sehingga dianggap tidak sopan.

8. Makan dan minum sambil berjalan

Ilustrasi makan sambil jalan (freepik.com/freepik)

Masih terkait tata krama makan, makan dan minum sambil berjalan menjadi hal yang tidak disukai di Jepang. Hindari tindakan tersebut di area yang ramai, seperti stasiun. Kamu hanya bisa makan dan minum sambil jalan hanya di tempat tertentu, misalnya di pusat street food di Asakusa.

9. Memakai sepatu di dalam rumah

Ketika berkunjung ke rumah orang Jepang, kamu akan menjumpai area kecil yang disebut genkan. Area ini berfungsi sebagai tempat sepatu, biasanya terletak di dekat pintu masuk atau di bawah tangga. Saat kamu berkunjung atau menginap di rumah orang Jepang, maka wajib melepas sepatu dan menatanya.

Peraturan dilarang memakai sepatu di dalam ruangan juga berlaku di hotel, sejumlah restoran, dan onsen. Kamu harus melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal yang sudah disediakan. Selain itu, sebelum memasuki kamar mandi, umumnya harus mengganti sandal kamar dengan sandal toilet untuk menjaga kebersihan.

10. Tidak membersihkan badan sebelum berendam

Ilustrasi orang berendam (freepik.com/pikisuperstar)

Berendam di onsen atau tempat pemandian air panas termasuk aktivitas yang sering dilakukan turis saat berwisata ke Jepang. Sebelum berendam di onsen, kamu harus membersihkan badan lebih dulu. Umumnya tempat basuh yang sudah termasuk sampo dan sabun tersedia di onsen dengan tempat terpisah dari kolam berendam.

Tidak membersihkan badan sebelum berendam dapat mengotori onsen. Apalagi onsen merupakan tempat yang digunakan bersama banyak orang. Oleh sebab itu, kamu wajib menjaga kebersihannya.

Demikian beberapa tindakan yang tidak boleh dilakukan saat di Jepang. Hindari melakukan berbagai tindakan tersebut, supaya liburanmu tetap nyaman dan tidak mengganggu masyarakat setempat. Catat baik-baik, ya!

Editorial Team