Apakah Alat Makan di Pesawat Boleh Dibawa Pulang?
- Material peralatan makan dalam pesawat bervariasi sesuai kebijakan maskapai
- Alat makan terbuat dari stainless steel sebaiknya dikembalikan, plastik bisa dibawa pulang
- Setiap maskapai memiliki aturan yang berbeda terkait barang yang boleh dibawa pulang
Setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan berbeda terkait pemberian makan kepada penumpang selama penerbangan. Namun, saat menyajikan makanan, terutama makanan berat, sudah tentu disediakan juga alat makan, seperti sendok, garpu, dan pisau.
Tak sedikit penumpang yang kemudian penasaran, apakah alat makan tersebut boleh dibawa pulang? Ada juga bahkan yang menganggapnya sudah termasuk harga makanan atau hanya ingin menyimpannya sebagai suvenir. Apakah alat makan di pesawat boleh dibawa pulang oleh penumpang, ya? Ini penjelasannya!
1. Material peralatan makan dalam pesawat
Pemillihan material untuk peralatan makan dalam pesawat bisa bervariasi di setiap maskapai. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, seperti daya tahan, desain, biaya, kenyamanan penumpang, hingga dampak lingkungan.
Beberapa maskapai penerbangan menggunakan peralatan makan plastik, karena dinilai lebih hemat biaya dan ringan. Bobot yang ringan ini juga dapat membantu mengurangi berat di dalam pesawat, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar dan menurunkan emisi karbon.
Namun, mengingat plastik berdampak negatif bagi lingkungan, beberapa maskapai kemudian beralih ke pilihan yang lebih ramah lingkungan. Maskapai Cathay Pacific salah satu contohnya, mereka telah mengganti peralatan makan plastik di kelas ekonomi dengan peralatan makan logam ringan.
2. Apakah alat makan di pesawat boleh dibawa pulang?
Material pada alat makan di pesawat bisa menjadi pertimbangan apakah boleh dibawa atau tidak. Jika alat makan terbuat dari stainless steel, logam, atau bahan lain yang bisa digunakan berulang kali, sebaiknya kembalikan lagi pada pihak maskapai dan jangan dibawa pulang.
Meskipun kecil dan terlihat sepele, peralatan makan adalah aset maskapai yang jika dibawa pulang oleh penumpang akan mengurangi persediaan dan menambah biaya operasional. Membawanya tanpa izin dapat dianggap sebagai pencurian, lho!
Sementara itu, untuk peralatan makan berbahan plasti, apalagi jika tidak dibungkus dalam kemasan tersegel, lebih umum untuk dibawa pulang. Sebab, biasanya pihak maskapai akan mengaggapnya sudah dipakai dan kemungkinan besar akan membuangnya.
Perlu diingat juga bahwa setiap maskapai pasti memiliki aturan yang berbeda. Jadi, jika ingin membawa pulang alat makan dari pesawat dengan material apa pun, sebaiknya tanyakan dulu kepada awak kabin yang bertugas agar tidak menjadi masalah.
3 .Barang yang boleh dibawa pulang dari pesawat
Setiap maskapai menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan penumpang selama penerbangan. Karenanya, tak sedikit juga yang penasaran apakah ada barang di pesawat yang boleh dibawa pulang?
Faktanya, ada beberapa barang di pesawat yang boleh dibawa pulang. Kamu bisa membaw apulang perlengkapan amenities pribadi, seperti kaos kaki, penutup mata, penutup telinga, atau perawatan diri, yang memang diberikan oleh awak kabin.
4. Barang yang tidak boleh di bawa dari pesawat
Pada umumnya, barang yang boleh dibawa pulang dari pesawat adalah barang pribadi atau yang memang diberikan gratis oleh maskapai. Sementara itu, untuk barang yang merupakan inventaris maskapai sudah tentu tidak boleh dibawa pulang dengan alasan apa pun.
Beberapa barang yang tidak boleh dibawa pulang tersebut antara lain perlengkapan tidur, seperti selimut dan bantal, headphone, produk kamar mandi, hingga peralatan keselamatan dan operasional. Singkatnya, jika barang yang kamu gunakan tersebut tidak secara jelas diberikan oleh awak kabin, sebaiknya jangan membawa pulang dan kembalikan lagi ke pihak maskapai agar terhindar dari masalah.
Boleh atau tidaknya membawa pulang alat makan atau barang lain dari pesawat sebenarnya kembali lagi pada kebijakan maskapai tersebut. Maka dari itu, untuk menghindari kesalahpahaman atau masalah, sebaiknya selalu bertanya kepada awak kabin terlebih dahulu, ya!
