Apakah Aman Menggunakan Visa Waiver ke Jepang?

Jepang dikenal sebagai negara dengan perpaduan budaya tradisional dan modern, yang selalu menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Bagi warga negara yang menenuhi syarat, Jepang menawarkan fasilitas visa waiver untuk kunjungan singkat.
Visa waiver adalah fasilitas bebas visa bagi WNI pemegang e-paspor untuk melakukan kunjungan wisata, bisnis, dan kunjungan keluarga dalam waktu tertentu ke Jepang.
Pertanyaannya, apakah benar-benar aman traveling ke Jepang berbekal visa waiver? Berikut ulasannya.
1. Pahami program visa waiver Jepang

Bagi warga negara yang memenuhi syarat, seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya, memungkinkan mereka masuk ke Jepang tanpa visa untuk masa tinggal maksimal 90 hari. Sedangkan, Warga Negara Indonesia (WNI) dapat mengunjungi Jepang tanpa visa untuk kunjungan singkat hingga 15 hari, jika memiliki e-paspor.
Pemegang e-paspor Indonesia bisa memanfaatkan program visa waiver yang memungkinkan mereka untuk mengunjungi Jepang tanpa mengajukan visa normal. Sebelum bepergian, pemegang e-paspor harus melakukan registrasi online di situs resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia atau melalui Japan Visa Application Centre (JVAC).
Visa ini tidak berlaku untuk kegiatan, seperti bekerja, belajar, atau tinggal jangka panjang di Jepang. WNI pemegang paspor non e-paspor tetap memerlukan visa untuk masuk ke Jepang.
2. Keamanan dari sudut pandang legal dan regulasi

Tujuan kunjungan harus sesuai dengan jenis visa yang diajukan (misalnya turis, bisnis, kerja, atau studi). Jika terjadi ketidaksesuaian, hal ini akan dianggap sebagai pelanggaran imigrasi dengan konsekuensi hukum, seperti denda, deportasi, atau larangan.
Jepang menerapkan pemeriksaan ketat terhadap tujuan kunjungan untuk mencegah aktivitas ilegal seperti terorisme, perdagangan manusia, dan kerja paksa. Usahakan selalu membawa dokumen pendukung, untuk berjaga-jaga apabila diminta petugas.
Usahakan paspor harus valid atau minimal 6 bulan sebelum kedaluwarsa. Tanpa dokumen lengkap, wisatawan dapat ditolak masuk, ditahan, atau dideportasi.
Patuhi aturan setempat, termasuk pembatasan barang bawaan. Untuk pelaporan darurat, harus dilakukan ke kantor imigrasi dalam 24-48 jam setelah kedatangan.
3. Keamanan dari sudut pandang lain

Meskipun Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat kriminalitas rendah, penipuan yang menargetkan wisatawan tetap dapat terjadi. Berhati-hatilah terhadap tawaran yang mencurigakan, terutama yang melibatkan uang.
Pastikan memiliki asuransi perjalanan yang mencakup biaya pengobatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Sistem kesehatan di Jepang sangat baik, namun biaya pengobatan bisa mahal bagi wisatawan tanpa asuransi.
Jepang terletak di wilayah rawan gempa bumi dan bencana alam lainnya, seperti angin topan. Penting untuk mengetahui prosedur evakuasi dan wajib memiliki aplikasi informasi bencana serta peringatan dini di ponsel.
Meskipun banyak rambu dan informasi di tempat wisata populer dalam bahasa Inggris, tidak semua orang Jepang fasih berbahasa Inggris. Memiliki aplikasi penerjemah atau mempelajari beberapa frasa dasar bahasa Jepang dapat sangat membantu dalam berkomunikasi dan menghindari kesalahpahaman.
Secara keseluruhan, Jepang merupakan destinasi yang aman untuk dikunjungi menggunakan visa waiver, terutama bagi warga negara yang memenuhi persyaratan. Dengan persiapan yang matang, perjalanan ke Jepang jadi lebih menyenangkan. Selamat menikmati keindahan Negeri Sakura!