Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Down atau Softshell, Mana Jaket Gunung yang Lebih Baik?

Ilustrasi jaket down (pixabay.com/pexels)
Intinya sih...
  • Jaket down menggunakan bulu angsa atau bebek sebagai bahan utama insulasi, sementara jaket softshell umumnya menggunakan material sintetis.
  • Jaket down lebih cocok untuk suhu ekstrem dan malam hari yang dingin, sementara jaket softshell lebih cocok untuk suhu sedang yang tidak terlalu dingin.
  • Jaket down cenderung kurang tahan air, sedangkan jaket softshell lebih tahan terhadap angin dan gerimis.

Jaket gunung down dan softshell sering jadi perdebatan seru di kalangan pendaki dan pencinta alam. Dua jenis jaket ini punya fungsi utama yang sama, yakni melindungi tubuh dari dingin dan angin kencang.

Buat kamu yang lagi menyiapkan perlengkapan naik gunung, penting banget untuk tahu perbedaan antara jaket gunung down dan softshell. Salah pilih jaket bisa bikin pendakian jadi kurang nyaman, bahkan berisiko buat kesehatanmu, lho. Untuk itu, ketahui masing-masing kekurangan dan kelebihan dari jaket gunung down dan softshell, yuk!

1. Bahan dasar dan teknologi

Ilustrasi pendaki menggunakan jaket gunung (pixabay.com/simon)

Jaket down menggunakan bulu angsa atau bebek sebagai bahan utama insulasi. Bulu ini sangat ringan, tetapi efektif dalam menjaga panas tubuh, terutama di suhu ekstrem.

Di sisi lain, jaket softshell umumnya menggunakan material sintetis, seperti polyester dan elastane. Bahan ini dirancang agar lentur, mampu menahan angin, dan memiliki ketahanan air yang cukup baik.

2. Tingkat kehangatan

Ilustrasi wanita menggunakan jaket down saat salju (pixabay.com/Olichel)

Kalau masalah membuat suhu tubuh tetap aman, jaket down juaranya. Dengan insulasi alami dari bulu, jaket ini mampu menahan dingin yang menusuk, terutama di daerah pegunungan tinggi atau malam hari yang ekstrem. Sementara itu, jaket softshell lebih cocok untuk suhu sedang yang tidak terlalu dingin, tetapi tetap bisa menjaga tubuh tetap hangat saat beraktivitas.

3. Tahan air dan angin

Ilustrasi pendaki menggunakan jaket gunung (pixabay.com/pexels)

Jaket down cenderung kurang tahan air. Saat terkena hujan, bulu di dalam jaket bisa menggumpal dan kehilangan kemampuan isolasinya. Namun, beberapa produk down modern sudah dilengkapi lapisan DWR untuk sedikit menahan air. Di sisi lain, jaket softshell lebih tahan terhadap angin dan gerimis, sehingga menjadikannya pilihan tepat saat cuaca tidak menentu.

4. Berat dan portabilitas

Ilustrasi jaket shoftshell (pexels.com/Simon Migaj)

Jaket down mudah untuk dilipat dan disimpan di dalam tas carrier. Ini sangat menguntungkan bagi pendaki yang membawa banyak perlengkapan. Sementara itu, jaket softshell memang sedikit lebih berat dan tidak bisa dikompres sekecil down, tetapi masih tergolong praktis dibawa.

5. Kenyamanan saat bergerak

Ilustrasi pendaki yang menggunakan jaket gunung (pexels.com/Artūras Kokorevas)

Jaket softshell unggul dalam hal fleksibilitas. Bahan yang stretch dan breathable membuatnya nyaman digunakan untuk aktivitas outdoor yang membutuhkan banyak gerakan, seperti trekking cepat atau scrambling. Sebaliknya, jaket down biasanya terasa kaku dan kurang fleksibel, meskipun sangat nyaman digunakan saat istirahat atau kondisi statis di basecamp.

6. Ketahanan di medan terjal

Ilustrasi pendaki menggunakan jaket down (pexels.com/Ali Kazal))

Jika kamu sering menjelajahi jalur berbatu atau hutan lebat, jaket softshell lebih cocok, karena bahannya tahan abrasi dan gesekan. Sebaliknya, jaket down lebih rentan robek jika terkena ranting tajam atau bebatuan, terutama jika tidak dilapisi outer tambahan yang kuat.

7. Harga dan ketersediaan

Ilustrasi pendaki menggunakan jaket gunung (pexels.com/Ali Kazal))

Harga jaket down umumnya lebih tinggi, apalagi jika menggunakan bulu angsa berkualitas premium. Namun, kamu akan mendapatkan kehangatan yang maksimal.

Sementara itu, jaket softshell dikenal memiliki rentang harga yang lebih ramah di kantong. Banyak merek lokal yang juga menghadirkan produk berkualitas dengan harga bersahabat untuk para pendaki.

8. Jaket gunung mana yang sebaiknya kamu pilih?

Ilustrasi jaket gunung (unsplash.com/Markus Spiske)

Memilih antara jaket down dan softshell sebenarnya kembali ke kebutuhan dan kondisi cuaca saat kamu mendaki. Tidak ada yang lebih baik secara mutlak, karena masing-masing punya kelebihan di situasi tertentu.

Kenali dulu rute dan medan yang akan kamu hadapi, baru tentukan pilihan jaket yang paling cocok untukmu. Keduanya gak ada yang mengungguli satu sama lain. Semua tergantung kondisi cuaca, jenis pendakian, dan preferensi pribadi kamu.

Kalau kamu butuh kehangatan maksimal dengan beban minimum, jaket down jadi pilihan utama. Namun, kalau kamu lebih suka fleksibilitas, tahan angin, dan cocok buat cuaca tropis, softshell adalah jawaban tepat. Jadi, pastikan kamu pilih jaket gunung yang sesuai destinasi dan aktivitasmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us