Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Etika Ziarah Makam Wali, agar Mendapat Berkah

potret peziarah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon (commons.wikimedia.org/NoiX180)

Ziarah makam wali termasuk salah satu aktivitas wisata religi Islam yang dapat dilakukan kapan saja. Destinasi wisata religi akan tampak ramai dan padat pada hari-hari tertentu, seperti menjelang Hari Besar Islam, bulan Ramadan, maupun haul –peringatan kematian seseorang dalam tradisi Islam. Tujuannya beragam, salah satunya untuk mendapatkan ketenangan batin maupun mengenang jasa para wali.

Apakah kamu berencana melakukan ziarah ke makam wali? Sebelum berangkat, sebaiknya kamu memahami etika berziarah terlebih dahulu, supaya tetap sopan dan tidak mengganggu peziarah lain. Berikut beberapa etika yang patut kamu perhatikan saat ziarah wali.

1. Mengenakan pakaian yang sopan dan tidak berlebihan

ilustrasi perempuan mengenakan pakaian tertutup saat berziarah (pexels.com/thirdman)

Makam wali merupakan tempat yang disakralkan. Tentunya setiap pengunjung harus berpakaian sopan. Pastikan pakaian yang kamu kenakan menutup aurat dan cukup longgar. Hindari mengenakan pakaian ketat yang menunjukkan lekuk tubuh maupun perhiasan berlebihan.

Peziarah perempuan perlu mengenakan kerudung, sedangkan pakaiannya dapat berupa gamis, rok, kulot, maupun trousers pants. Sedangkan, peziarah laki-laki sebaiknya mengenakan kemeja, sarung, dan songkok. Jika mengenakan aksesoris seperti jam tangan, gelang, sandal, dan tas, pastikan tidak terlalu mencolok, ya!

Selain berpakaian sopan untuk menyesuaikan tempat yang dikunjungi, hal tersebut juga dapat menghindari tindak kejahatan. Pasalnya, meski kamu berada di kawasan wisata religi, tetap berpotensi adanya pencopetan maupun penipuan. Apalagi saat padat pengunjung dan kamu berada di luar area makam, seperti pasar wisatanya. 

2. Awali dengan niat untuk mendapat rida Allah SWT

potret peziarah di Makam Sunan Kudus (commons.wikimedia.org/SATELITBM)

Sebelum berangkat ziarah, awali dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat rida-Nya. Patut dihindari niat untuk meminta sesuatu kepada penghuni kubur atau makam para wali. Niatkan pula untuk mendoakan para wali serta mengambil faedah dari perjalanan hidup mereka.

Meskipun niat ini dapat dilakukan dalam hati dan tidak ada lafal khusus, tetapi maknanya penting. Pasalnya, niat yang lurus dapat meningdarkanmu dari kemusyrikan. Aktivitas yang kamu lakukan selama berziarah pun tergantung pada niatnya.

3. Wudu atau membersihkan tangan dan kaki

ilustrasi orang berwudhu (pexels.com/meyra)

Sebelum memasuki area makam wali, sebaiknya kamu membersihkan diri dahulu. Setidaknya berwudu atau membersihkan tangan dan kaki. Hal ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada Allah SWT dan penghuni kubur. Selain itu, untuk menjaga kesucian tempat ibadah.

Biasanya di dekat area makam terdapat tempat wudu sekaligus toilet dan kamar mandi. Sejumlah makam wali yang selalu ramai peziarah biasanya dilengkapi bilik kamar mandi cukup banyak. Hal ini akan memudahkanmu yang datang dari jauh bersama rombongan.

4. Memberi salam dan doa untuk penghuni kubur

potret undakan pertama makam Sunan Giri, Gresik (commons.wikimedia.org/Adhi_Kurniawan)

Setelah dalam kondisi bersih, saatnya memasuki kompleks pekuburan dengan tertib. Mengucap salam dan doa untuk penghuni kubur termasuk adab berziarah. Ada pun lafal yang dibaca sesuai hadis riwayat Muslim nomor 974, sebagai berikut:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan), kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati pendahulu kita dan orang-orang yang belakangan. Kami insyaallah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian.”

5. Tidak mengenakan alas kaki saat berjalan di kompleks pemakaman

potret kompleks Makam Sunan Kudus (commons.wikimedia.org/SATELITBM)

Apakah kamu memperhatikan bahwa di sekitar kompleks makam wali terdapat beberapa peringatan? Salah satu yang paling umum yakni tanda untuk melepas alas kaki. Pasalnya, area kompleks makam wali selalu dijaga kebersihan dan kesuciannya.

Setelah itu, berjalanlah menuju makam wali atau makam utama untuk diziarahi. Kamu pun perlu berhati-hati, hindari menginjak atau bahkan duduk di atas kuburan. Sebagai gantinya, biasanya tersedia jalan setapak dan ruang yang cukup untuk para peziarah.

6. Gunakan gawai seperlunya dan patuhi peraturan

ilustrasi menggunakan handphone (pexels.com/magnus-mueller)

Selama berziarah, sebaiknya kamu menggunakan gawai seperti handphone seperlunya. Tujuannya supaya ibadah dan ziarahmu lebih khusyuk, serta tidak mengganggu peziarah lain. Termasuk menyalakan mode Silent dan tidak berlebihan saat mengambil foto maupun video.

Sejumlah makam wali memiliki larangan untuk mendokumentasikan aktivitas di sekitar makam utama. Jadi, kalau mau berswafoto, bisa di luar area terbatas itu. Selalu patuhi peraturan yang berlaku selama berada di tempat ziarah, ya!

7. Mendoakan hingga bertawasul sesuai arahan pemimpin ziarah, jika ada

potret peziarah di depan makam Sunan Gunung Jati, Cirebon (commons.wikimedia.org/NoiX180)

Bila kamu berziarah bersama rombongan, maka sebaiknya mengikuti arahan dari ketua rombongan atau pemimpin ziarah. Umumnya mulai dari membaca Al-Fatihah, tahlil, selawat, dan bertawasul. Berbeda lagi kalau kamu sendiri, meski lebih leluasa, tetapi jangan sampai mengganggu peziarah lain, ya! 

Jika kamu masih bingung dan tidak hafal doanya, maka bisa membawa buku doa dan tahlil dari rumah. Jika lupa, biasanya akan disediakan di sekitar kompleks makam. Setelah selesai, sebaiknya segera keluar dengan tertib, karena harus bergantian dengan peziarah lain saat sedang ramai.

Selain itu, kamu perlu menghindari beberapa larangan, seperti membawa dan menyalakan lilin saat ziarah, serta berputar-putar mengelilingi makam. Sebab, hal tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam.

Itulah tujuh etika ziarah wali yang patut kamu perhatikan, supaya tidak mengganggu peziarah lain. Kamu pun dapat memaksimalkan ibadah dan berdoa, agar mendapat keberkahan. Selain itu, tetap patuhi peraturan yang berlaku selama berada di tempat ziarah. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin
Dewi Suci Rahayu
Fatma Roisatin
EditorFatma Roisatin
Follow Us