4 Hal Sepele tapi Fatal saat Camping di Gunung, Hindari!

Camping di gunung sering kali dianggap sebagai kegiatan santai untuk bisa menikmati alam dan juga melepaskan penat di sela rutinitas sehari-hari. Namun, di balik keindahannya ternyata lingkungan pegunungan tetap menyimpan tantangan tersendiri yang tidak boleh diremehkan oleh para pendaki, khususnya jika sampai lalai dalam menghadapi hal-hal yang sebetulnya terlihat sepele.
Kesalahan kecil pada saat camping ternyata bisa berubah menjadi masalah besar yang mungkin dapat membahayakan keselamatan diri atau kelompok. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa hal berikut ini yang mungkin sering disepelekan, namun sebetulnya fatal pada saat sedang camping di gunung.
1. Mengabaikan cek cuaca sebelum berangkat

Banyak pendaki pemula yang mungkin menganggap bahwa cuaca hanyalah sebagai faktor tambahan, padahal cuaca di gunung bisa saja mengalami perubahan yang sangat ekstrem dalam waktu singkat. Kondisi ini bisa saja berujung pada resiko hipotermia, longsor, hingga kesulitan dalam bernavigasi ketika kabut tebal turun secara tiba-tiba.
Mengetahui prakiraan cuaca sebelum mendaki tentunya dapat membantumu untuk menentukan waktu keberangkatan dan juga memilih perlengkapan yang dianggap tepat, sehingga dapat menghindari potensi bahaya yang serius. Jangan sampai hanya mengandalkan intuisi atau pun informasi dari sesama pendaki, sehingga harus memastikan data cuaca berdasarkan sumber alami yang dapat diperbarui sebelum keberangkatan.
2. Lupa membawa atau mengisi ulang headlamp

Sering kali headlamp tidak dianggap penting oleh banyak pendaki jika rencana perjalanan hanya berlangsung pada siang hari, padahal keterlambatan sedikit saja bisa membuatmu harus berjalan di tengah kegelapan. Tanpa pencahayaan yang memadai, maka jalur pendakian yang licin atau sampai bisa saja mendatangkan risiko yang berbahaya.
Headlamp sangat dibutuhkan untuk mendirikan tenda di malam hari, termasuk memasak atau mencari barang di dalam carrier saat cahaya sangat minim. Pastikan bahwa baterainya memang benar-benar penuh atau membawa baterai cadangan, sebab mencari jalan tengah, kegelapan, tanpa alat penerangan tentu bisa berujung pada cedera serius atau bahkan tersesat.
3. Tidak menyimpan makanan dengan benar

Makanan yang dibiarkan terbuka atau tidak disimpan rapat ternyata bisa mengundang binatang liar yang ada di sekitar, seperti monyet, rakun gunung, hingga serangga yang tentunya dapat merusak logistik yang telah dipersiapkan. Selain kehilangan pasokan makanan, namun kamu juga bisa mengalami konflik dengan satwa liar yang semestinya tidak terganggu.
Coba gunakan wadah tertutup dan juga kantong anti bau apabila memungkinkan, serta menyimpan makanan dengan posisi yang jauh dari tempat tidur atau pun tenda. Ini bukan hanya soal kenyamanan, namun juga bagaimana caranya menjaga keseimbangan ekosistem dan keselamatan diri di tengah potensi serangan hewan liar yang mungkin tidak bisa diprediksi.
4. Mengenakan pakaian yang tidak sesuai medan

Banyak orang yang mengenakan pakaian ke sual pada saat camping, seperti jeans atau kaos katun, padahal bahan ini jelas tidak bisa menyerap keringat dan juga membuat tubuh yang cepat mengalami kedinginan ketika suhunya turun. Kondisi ini juga dapat menimbulkan hipotermia ringan, bahkan tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri.
Pilihlah pakaian yang berbahan quick dry, memiliki lapisan yang dapat menghangatkan, serta tahan angin atau hujan ringan agar nantinya tetap terasa nyaman dikenakan sehari-hari. Jangan lupa untuk selalu mengenakan jaket tebal sarung tangan serta penutup kepala, sebab suhu di gunung bisa saja terasa dingin menusuk bahkan di musim kemarau sekalipun.
Camping di gunung memang terdengar menyenangkan, namun tetap perlu persiapan yang matang dan perhatian terkait hal-hal detail lainnya. Kesalahan-kesalahan sepele seperti di atas justru bisa menjadi penyebab utama dari masalah besar ketika camping di gunung. Dengan kesiapan yang tepat, maka kamu bisa menikmati pengalaman camping dengan lebih menyenangkan!