- Persimpangan Shibuya
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Tokyo saat Late Autumn ala Zee Asadel

- Itinerary 2 hari 1 malam di Tokyo saat late autumn ala Zee Asadel
- - Hari Pertama: Walking tour di Shibuya, termasuk Persimpangan Shibuya, Miyashita Park, JPS Art Gallery, dan Mofusand. Bermalam di Harajuku.
- - Hari Kedua: Mengunjungi Meiji Jingu Gaien di Aoyama dan Seiko House Ginza Clock Tower serta Art Aquarium Museum di Ginza.
Musim gugur termasuk waktu terbaik untuk liburan ke Tokyo, Jepang. Udaranya sejuk, cuaca bersahabat, dan menyenangkan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Nuansa autumn pun bisa didapati di setiap sudut kota, seperti taman dan jalan tertentu, di mana pohon ginkgo serta maple berada.
Kamu ingin city tour Tokyo saat late autumn? Jika iya, maka bisa jalan-jalan di Shibuya, Aoyama, Shinjuku, dan Ginza. Biar gak bingung bikin rencana perjalanan, berikut ini itinerary 2 hari 1 malam di Tokyo saat late autumn ala Zee Asadel yang bisa disontek.
1. Hari Pertama - Walking tour di Shibuya

Kamu dapat memulai perjalanan menuju Stasiun Shibuya. Kawasan ini terkenal dengan budaya kawula mudah, street fashion, dan pusat perbelanjaan. Dekat dengan stasiun itu, terdapat patung anjing Hachiko yang terkenal.
Lanjutkan dengan berjalan sebentar menuju Persimpangan Shibuya. Letaknya langsung berhadapan dengan pintu keluar Hachiko dari Stasiun Shibuya. Persimpangan ini sangat terkenal dan sering ditampilkan di majalah, film, dan blog.
Bagi pencinta street photography, spot ini sangat menarik. Perpaduan kawasan perbelanjaan dan ribuan orang yang berlalu-lalang, gambaran sibuknya masyarakat perkotaan. Konon, pada waktu paling sibuk, diperkirakan 1.000—2.500 orang menyeberang di sini setiap 2 menit.
- Miyashita Park
Setelah memotret beberapa spot di dekat stasiun, kamu dapat jalan kaki sekitar 400 meter dari persimpangan paling ikonik di Tokyo menuju Miyashita Park. Tempat ini merupakan pusat komersial serbaguna yang menggabungkan taman, tempat parkir, pusat perbelanjaan, dan hotel. Keberadaannya adalah hasil revitalisasi Taman Umum Miyashita.
Selain berbelanja dan kulineran, kamu bisa menuju taman di puncak gedung ini. Terdapat patung Hachiko dan Doraemon di antara rerumputan hijau serta tanaman hias. Kamu pun bisa melihat cityscape, perpaduan gedung bergaya modern dan klasik dengan pepohonan yang berganti warna saat musim gugur.
- JPS Art Gallery
Bagi pencinta seni, bisa mampir ke JPS Art Gallery. Galeri seni kontemporer independen ini tersebar di berbagai kota dan negara, seperti Jepang, Hong Kong, Macau, Prancis, dan Spanyol. Di Jepang, lokasinya di 1/F, Tobu 2nd building, 6-27-4, Jingumae, Shibuya-ku.
Tujuan utama galeri tersebut adalah memamerkan karya seniman pendatang baru dari seluruh dunia. Hal ini sebagai bentuk dukungan budaya dan seni di Asia serta Eropa dengan menciptakan komunitas seni lokal yang dinamis. Kamu bisa sekadar lewat atau mengunjunginya pada hari Selasa–Minggu, pukul 11.00–18.00.
- Mofusand
Sekitar 650 meter dari tempat sebelumnya, para cat lover bisa mampir ke Mofusand Store di Shibuya. Perlu kamu tahu, Mofusand merupakan merek Jepang yang menyediakan produk dengan ilustrasi kucing menggemaskan karya Juno. Ilustrasi tersebut menggambarkan kucing yang sering memakai berbagai kostum, salah satunya sandwich.
Beberapa produk yang bisa kamu beli antara lain boneka, gantungan kunci, stiker, kotak pensil, dekorasi, hingga camilan. Kamu juga bisa membeli barang, seperti tas dan pakaian dari merek lain yang berkolaborasi dengan Mofusand, seperti Uniqlo. Tertarik untuk menjadikannya sebagai suvenir atau oleh-oleh?
Seluruh tempat tersebut bisa jadi rute walking tour setengah hari atau satu hari di Shibuya. Panjang rutenya sekitar 2 km. Kamu bisa mengakhiri perjalanan hari pertama dengan makan malam di Meiji-dori Avenue.
Bermalam di Harajuku

Setelah jalan kaki seharian, kamu bisa bermalam di kawasan Harajuku. Pusat street mode dan budaya pop unik di Jepang ini secara administratif masih berada di Shibuya. Lebih tepatnya, antara Stasiun Shibuya dan Stasiun Shinjuku.
Kamu akan melewati kawasan ini saat berjalan dari Stasiun Shibuya ke Mofusand Store. Nikmati suasana malam hari yang berbeda di sekitar pusat perbelanjaan. Kalau masih punya cukup energi, kamu bisa menuju Meiji-dori Avenue yang menawarkan deretan toko pakaian dan restoran.
Simpan energimu sebelum melakukan perjalanan esok pagi, karena suhu bisa lebih dingin saat malam hari. Pilihlah penginapan di dekat pusat transportasi umum dan pusat perbelanjaan yang strategis, seperti area Jingumae dan Minami Aoyama. Beberapa spot yang bisa jadi acuan untuk memilih penginapan, antara lain Bus Stop Omotesando di depan Tokyu Plaza Omotesando, Stasiun Meiji-jingumae Harajuku, dan Stasiun Omotesando.
2. Hari Kedua - Mengunjungi tempat ikonik di Aoyama dan Ginza

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Ginza dengan naik kereta, kamu bisa mampir dulu ke Meiji Jingu Gaien, Aoyama. Lokasinya sekitar 1,6 km dari Mofusand Store, kamu bisa jalan kaki sekaligus berolahraga sambil menghangatkan tubuh di pagi hari. Taman ini strategis, karena dekat dengan area Harajuku dan Stasiun Aoyama-Itchome.
- Meiji Jingu Gaien, Aoyama
Perjalanan dari Shibuya ke Ginza akan melewati Distrik Aoyama. Terdapat tempat ikonik untuk merasakan nuansa musim gugur sesungguhnya di salah satu sudut kota Tokyo. Nama tempat tersebut adalah Meiji Jingu Gaien.
Meiji Jingu Gaien merupakan taman dengan jalan utama yang dipenuhi pohon ginkgo. Taman luar Kuil Meiji Jingu ini dibangun pada 1926 yang awalnya berfungsi sebagai fasilitas olahraga. Kini, dikagumi dan terkenal karena pohon ginkgo akan menunjukkan warna berbeda setiap musim, terutama saat musim gugur.
Pada malam hari, daun ginkgo akan tampak kuning keemasan saat diterangi lampu kota dan taman. Selain mengagumi keindahannya, kamu bisa melihat pertandingan olahraga musiman dan kulineran. Kunjungi kedai makanan lokal untuk merasakan suasana musim gugur di Jepang yang lebih autentik.
- Seiko House Ginza Clock Tower
Sudah puas menikmati keindahan musim gugur di kawasan Aoyama? Saatnya melanjutkan perjalanan dengan naik Tokyo Metro dari Stasiun Aoyama-Itchome ke Stasiun Ginza. Naiklah Ginza Line dengan rute Local Asakusa, perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit dengan 5 perhentian.
Setibanya di Stasiun Ginza, kamu bisa keluar melalui pintu Exit A10, A9, atau A8 yang berada di depan Seiko House Ginza Clock Tower. Bangunan ikonik itu bernama lain WAKO yang didirikan pada 1947 dengan mengambil alih divisi ritel Toko Jam K. Hattori (sekarang Seiko Group Corporation). Meski identik dengan jam tangan, tapi toko ini juga menyediakan perhiasan, dekorasi rumah, makanan khusus, dan produk eksklusif WAKO.
Mirip dengan kawasan Shibuya dan Harajuku, di sini menjadi pusat perbelanjaan. Banyak gerai dari merek ternama ada di sini, terutama perhiasan, jam tangan, parfum, pakaian, dan elektronik. Kalau kamu mau belanja dengan harga lebih terjangkau, terdapat beberapa second hand store di area yang sama.
- Art Aquarium Museum, Ginza
Masih di area yang sama, kamu bisa kulineran dulu. Kemudian mampir ke Art Aquarium Museum yang menjadikan ikan mas sebagai subjek seni. Sekitar 70 jenis ikan mas dapat kamu jumpai di sini.
Sebagai museum seni, tentu tidak terpisahkan dari cara memamerkan keindahan ikan mas yang artistik. Mereka memadukan akuarium, pencahayaan, aroma, dan suara yang memikat. Kamu bisa merasakan suasana yang lebih rileks di tengah hiruk pikuk Tokyo.
Lokasinya di 8F Ginza Mitsukoshi New Building 4-6-16, Ginza, Chuo-city, Tokyo. Dapat diakses langsung dari Stasiun Ginza Exit 7. Buka setiap hari, pukul 10.00–19.00. Harga tiketnya mulai 2.500 yen Jepang atau sekitar Rp268 ribu.
Ternyata, gak perlu mendaki bukit maupun pergi ke pinggiran kota untuk menikmati musim gugur. Kamu bisa melakukan perjalanan 2 hari 1 malam di pusat kota Tokyo dan sekitarnya seperti yang dilakukan Zee Asadel. Nikmati late autumn sebelum berakhir!















