Jepang Sepi di Bulan Apa?

Jepang kerap menjadi tujuan wisatawan mancanegara, terutama saat musim semi, agar bisa melihat bunga sakura. Tak hanya itu, wisatawan domestik pun tidak kalah ramai mengunjungi berbagai spot untuk hanami.
Ditambah lagi adanya Golden Week yang menjadi hari libur nasional Jepang, berlangsung pada akhir April hingga awal Mei. Meski pemandangannya menawan, tapi wisatawan akan membeludak pada waktu tersebut.
Bahkan, beberapa tempat di Jepang sudah mengalami overtourism yang justru bikin liburan tidak nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat setempat. Untuk menghindari keramaian, kamu bisa ke Jepang saat sedang sepi atau low season.
Kira-kira Jepang sepi pada bulan apa, ya? Nah, supaya kamu gak salah menentukan waktu berkunjung, pahami dulu waktu terbaik liburan ke Jepang dan kapan bulan-bulan sepinya berikut ini!
1. Januari–awal Maret
Bulan Januari hingga awal Maret termasuk periode paling sepi, karena liburan akhir tahun dan Tahun Baru telah berakhir. Selain itu, musim dingin masih berlangsung dan Januari merupakan bulan terdingin. Meski tergolong puncak musim dingin, tetapi kamu masih dapat menjumpai hari-hari cerah untuk beraktivitas di luar ruangan.
Suasana di sejumlah kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka cenderung lebih lengang. Namun, Hokkaido, Nagano, dan Niigata akan ramai wisatawan yang ingin menikmati salju maupun beraktivitas di resor ski. Sebagian lagi yang menginginkan suhu lebih hangat akan pergi ke Okinawa untuk melihat paus bungkuk dan festival lentera.
2. Akhir Mei–pertengahan Juni

Akhir Mei hingga pertengahan Juni bisa jadi waktu terbaik buat kamu yang menghindari peak season di Jepang. Pada periode ini, musim semi hampir berakhir dan Golden Week berlalu, wisatawan domestik maupun mancanegara akan menurun drastis. Hal ini juga akan berpengaruh pada ketersediaan akomodasi serta harganya relatif lebih terjangkau.
Sayangnya, kemungkinan besar kamu tidak dapat menyaksikan bunga sakura yang sedang mekar. Sebagai gantinya, kamu bisa melihat bunga musiman lain seperti hydrangea, iris, dan azalea. Selain melihat bunga, cuacanya tidak terlalu panas atau terlalu dingin cocok untuk beraktivitas di pantai.
3. Juni–awal Juli
Saat bulan Juni hingga pertengahan Juli biasanya musim hujan atau tsuyu di Jepang. Pada musim ini, biasanya seluruh Jepang akan sering mendung dan turun hujan, kecuali di Okinawa. Pulau di ujung selatan Jepang itu memasuki musim hujan lebih awal, sekitar bulan Mei hingga Juni.
Musim hujan di Jepang berlangsung antara musim panas dan musim gugur, sehingga membuat suhu panas serta kelembapan ekstrem. Kota-kota seperti Tokyo dan Kyoto bisa sangat tidak nyaman selama puncak musim panas bulan Juli. Selain itu, dapat berpotensi terjadi topan di beberapa wilayah, meskipun jarang melanda daratan.
Kondisi cuaca tersebut menjadi alasan Jepang sepi pada bulan Juni hingga awal Juli. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa liburan dengan nyaman dan melakukan aktivitas di luar ruangan. Hokkaido relatif tidak terpengaruh musim hujan, waktu yang tepat untuk snorkeling di Okinawa, dan mendaki di Shikoku.
4. September-Oktober

September hingga pertengahan Oktober relatif lebih sepi, karena tidak bertepatan dengan libur sekolah di Jepang. Selain itu, September dan Oktober menjadi masa-masa pergantian musim, sehingga tak banyak wisatawan yang ingin liburan untuk menikmati aktivitas atau musim tertentu di Jepang.
Keempat periode tersebut menjadi waktu terbaik buat kamu yang ingin ke Jepang saat sepi, tanpa melewatkan setiap musimnya. Liburan pun jadi lebih nyaman dan relatif terjangkau. Gimana, sudah siap liburan ke Jepang?