Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gerbong wanita KRL (commons.wikimedia.org/Andra Radithya)

Gerbong khusus wanita di KRL bukan sekadar gerbong yang diletakkan secara acak tanpa alasan jelas, melainkan hasil dari berbagai pertimbangan serius terkait kenyamanan dan keamanan penumpang perempuan. Sejak pertama kali diresmikan penggunaannya oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2010, keberadaan gerbong ini menimbulkan beragam respons dari masyarakat, mulai dari dukungan penuh hingga pro-kontra dari beberapa kalangan.

Sebagian besar penumpang perempuan menyambut baik kebijakan ini karena mampu menciptakan ruang yang lebih aman dari potensi gangguan selama perjalanan. Meski begitu, tidak sedikit penumpang KRL yang masih bertanya kenapa ada gerbong wanita di KRL. Untuk menjawab pertanyaan tersebut secara tuntas, mari simak pembahasan lengkap berikut ini

1. Upaya meminimalisasi risiko pelecehan di ruang publik

ilustrasi KRL (unsplash.com/Alviansyah Kuswidyatama)

Transportasi umum seperti KRL sering kali dipadati penumpang dalam jumlah besar terutama saat jam berangkat dan pulang kerja. Situasi penuh sesak ini menciptakan celah terjadinya tindakan tidak menyenangkan terhadap perempuan, mulai dari tatapan tidak nyaman hingga bentuk pelecehan fisik. Gerbong khusus wanita menjadi bentuk perlindungan langsung bagi para pengguna KRL yang ingin bepergian tanpa rasa cemas akan keselamatan diri mereka.

Kondisi gerbong campuran yang penuh dan sempit sering kali membuat perempuan sulit menjaga jarak dengan penumpang lain, apalagi jika harus berdempetan dengan lawan jenis. Dalam situasi seperti itu, peluang terjadinya pelanggaran privasi sangat tinggi. Dengan adanya ruang khusus ini, perempuan dapat merasakan perjalanan yang lebih tenang, tidak lagi merasa waswas sepanjang perjalanan.

2. Penempatan gerbong wanita dipertimbangkan berdasarkan efektivitas dan visibilitas di stasiun

ilustrasi KRL (unsplash.com/Fasyah Halim)

Kamu mungkin pernah menyadari bahwa gerbong wanita di KRL biasanya terletak di bagian paling depan dan paling belakang dari rangkaian. Penempatan ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan pertimbangan strategis agar memudahkan petugas melakukan pengawasan. Selain itu, posisi ini membuat para penumpang perempuan yang ingin naik ke gerbong tersebut dapat langsung mengenalinya lewat tanda khusus yang sudah dipasang.

Tanda berupa stiker berwarna merah jambu dan tulisan "Kereta Khusus Wanita" bukan sekadar hiasan, melainkan bagian dari strategi visual agar pengguna bisa segera mengetahui posisi gerbong wanita dari kejauhan. Petugas di stasiun juga kerap mengarahkan penumpang agar tertib dan tidak salah masuk gerbong. Semua elemen ini dirancang agar perjalanan menggunakan KRL menjadi lebih tertib, aman, dan minim risiko konflik antarpengguna.

3. Mencerminkan komitmen pada kesetaraan gender di ruang publik

ilustrasi KRL (unsplash.com/Faisal Hanafi)

Banyak orang menganggap bahwa kesetaraan gender berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua, tanpa membedakan jenis kelamin. Namun, dalam konteks tertentu, memberikan perlindungan khusus justru menjadi bentuk keberpihakan terhadap kelompok yang lebih rentan. Kehadiran gerbong wanita di KRL merupakan bentuk afirmasi positif untuk mendukung rasa aman perempuan saat menggunakan fasilitas publik.

Bukan berarti laki-laki tidak punya hak atas rasa aman, tapi perempuan sering kali menjadi pihak yang lebih rentan mengalami pelecehan, terutama di tempat umum yang padat dan tak selalu memiliki sistem pengamanan maksimal. Melalui kebijakan ini, KAI dan pemerintah menunjukkan bahwa transportasi publik bisa inklusif sekaligus adil. Memberikan ruang khusus kepada perempuan bukanlah bentuk diskriminasi, melainkan cara bijak untuk menghadirkan rasa nyaman yang setara bagi semua penumpang.

Kebijakan menyediakan gerbong wanita dalam rangkaian KRL bukanlah keputusan yang dibuat tanpa dasar, tetapi dilandasi oleh kebutuhan nyata akan ruang aman bagi perempuan selama berada di transportasi umum. Sejak diberlakukan pertama kali hingga sekarang, alasan kenapa ada gerbong wanita di KRL tetap relevan dan bahkan semakin dibutuhkan mengingat jumlah pengguna KRL terus meningkat dari waktu ke waktu. Jadi, kalau kamu bertanya-tanya kenapa ada gerbong wanita di KRL, jawabannya jelas yakni karena semua orang berhak merasa aman dalam perjalanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team