Kenapa Liburan ke Luar Negeri Makin Mahal? Ini Alasannya!

Apakah kamu pernah merasa liburan ke luar negeri semakin mahal dari tahun ke tahun? Jangan khawatir, kamu gak sendiri! Banyak orang yang merasakan harga tiket pesawat, hotel, hingga paket liburan yang terus merangkak naik.
Namun, tahukah kamu apa saja yang menjadi penyebabnya? Kenapa liburan ke luar negeri makin mahal dari tahun ke tahun? Untuk tahu penyebabnya, kamu bisa baca ulasannya melalui artikel ini, ya!
1. Dampak pandemik COVID-19 yang belum pulih

Setelah pandemik COVID-19, banyak destinasi wisata yang tutup untuk waktu yang lama. Akibatnya, harga-harga melonjak karena adanya permintaan tinggi sementara kapasitas layanan belum kembali normal.
Menurut Paul Charles dari The PC Agency, harga hotel, tiket pesawat, dan paket liburan meningkat rata-rata 10 persen. Ini karena perusahaan wisata mencoba menutupi kerugian selama pandemik.
The Sun juga menginformasikan bahwa era tiket pesawat murah sudah berakhir. Jadi, jangan heran jika kamu merasa liburan kini jauh lebih mahal dibanding tahun-tahun sebelumnya.
2. Inflasi global meningkat

Inflasi global telah menjadi salah satu penyebab utama harga liburan melambung. Seperti dilansir National Geographic, konflik di Eropa Timur dan Timur Tengah memicu kenaikan harga bahan bakar dan kekurangan pasokan. Jet fuel, yang menyumbang sepertiga biaya operasional maskapai, kini juga semakin mahal.
Selain itu, pajak baru untuk penerbangan juga turut memperberat beban. Misalnya, Prancis sudah mulai berencana menaikkan pajak penerbangan hingga tiga kali lipat pada 2025. Biaya ini, meskipun dibayar oleh maskapai,ujungnya akan dibebankan ke penumpang.
3. Permintaan tinggi pasca pandemi

Menurut survei Abta pada 2023, sebanyak 64 persen orang Inggris merencanakan liburan ke luar negeri pada 2024. Permintaan yang melonjak ini membuat harga terus naik, terutama untuk tiket pesawat dan akomodasi.
Menurut Kirsten Hughes dari Travel Counsellors, harga mungkin mulai stabil pada 2024, tetapi tidak akan kembali ke level 2019. Permintaan yang tinggi membuat perusahaan wisata terus menaikkan harga untuk mengoptimalkan margin keuntungan mereka.
4. Kurangnya pasokan pesawat baru

Pandemik juga meninggalkan "hangover" dalam produksi pesawat baru. Maskapai terpaksa menggunakan pesawat tua yang lebih boros bahan bakar, sehingga biaya operasional meningkat.
Dilaporkan Independent, produksi pesawat baru masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar. Akibatnya, maskapai kesulitan menambah rute baru untuk menurunkan harga melalui peningkatan kapasitas, sehingga harga tiket pesawat tetap tinggi karena keterbatasan pasokan ini.
5. Kebijakan pajak dan biaya tambahan

Mulai dari pajak turis hingga biaya tambahan untuk penerbangan ramah lingkungan, kebijakan ini semakin membebani harga liburan. Misalnya, Denmark akan memberlakukan pajak penerbangan hingga 45 poundsterling Inggris pada 2030 sebagai bagian dari transisi hijau mereka.
Selain itu, beberapa negara Eropa juga mulai mengenakan pajak turis baru, yang semakin menambah biaya perjalanan. Dilansir National Geographic, biaya rata-rata liburan paket di Eropa naik 6,6 persen hanya dalam satu tahun terakhir.
Dari sini, kita tahu bahwa liburan makin mahal karena berbagai faktor. Namun, dengan perencanaan yang matang, kamu tetap bisa menemukan opsi yang sesuai anggaran. Jangan lupa berburu promo dan rencanakan liburan jauh-jauh hari agar tidak terlalu membebani kantong. Selamat merencanakan liburan, ya!