Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pendaki (pexels.com/Yogendra Singh)

Intinya sih...

  • Menghindari risiko tersesat di jalur turun

  • Menjaga keamanan jika sampai terjadi insiden

  • Menjaga moral dan semangat anggota tim

Pendakian gunung bukan hanya soal menaklukkan puncak, tetapi juga bagaimana kamu bisa memastikan keselamatan dari seluruh tim selama pendakian berlangsung, terutama saat turun. Momen turun gunung sering kali dianggap lebih mudah, padahal inilah fase yang paling rawan terjadi kecelakaan, karena memang kondisi tubuh sudah kelelahan dan jalur pun tiba-tiba lebih licin.

Penting untuk tetap menjaga kekompakan dan saling menunggu antaranggota tim pada saat turun, sehingga bisa memastikan rasa aman dan nyaman. Lantas, kenapa pendaki harus saling tunggu saat turun gunung? Perhatikan beberapa alasan berikut ini untuk memperkuat solidaritas dan menghindari risiko tersesat atau cedera.

1. Menghindari risiko tersesat di jalur turun

ilustrasi pendaki (pexels.com/Maël BALLAND)

Jalur turun gunung bisa terlihat berbeda dari jalur naik terlebih apabila jalurnya bercabang dan minim penanda yang jelas. Pada saat berjalan terlalu jauh meninggalkan anggota lain, maka seseorang bisa saja rentan kehilangan arah atau bahkan memilih jalur yang salah.

Saling menunggu dapat memastikan semua anggota tim tetap berada di jalur yang sama dan saling memperhatikan arah yang benar. Dengan berjalan saling berdekatan, maka risiko tersesat atau terpisah dari rombongan pun dapat diminimalisir secara signifikan.

2. Menjaga keamanan jika sampai terjadi insiden

ilustrasi pendaki (pexels.com/Syed Qaarif Andrabi)

Dalam kondisi jalur yang menurun curam dan licin, maka risiko terkilir, terjatuh, atau cidera lain bisa jadi lebih tinggi dibandingkan pada saat mendaki. Jika berjalan sendiri di depan atau terlalu jauh dari rombongan, maka korban cedera bisa saja tidak segera tertolong karena memang tidak diketahui oleh anggota lainnya.

Setidaknya, dengan saling menunggu, maka setiap insiden dapat cepat ditangani karena memang posisi antara pendaki tidak terlalu berjauhan. Tim juga bisa segera memberikan pertolongan pertama dan mengatur strategi evakuasi apabila memang diperlukan, sehingga keselamatan pun tetap terjaga dengan baik.

3. Menjaga moral dan semangat anggota tim

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Nina Uhlikova)

Turun gunung dengan kondisi fisik yang sudah menurun memang kerap membuat pendaki jadi merasa cepat lelah dan ingin segera sampai di bawah. Jika ditinggal sendiri di belakang, maka pendaki akan lebih lambat pada saat merasa tertinggal dan pada akhirnya kehilangan semangat untuk melanjutkannya.

Dengan saling menunggu, maka menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang berjalan sendiri, sehingga rasa kebersamaan tetap terjaga hingga akhir. Perjalanan hal ini juga penting untuk memastikan moral team dan memastikan pendakian berjalan menyenangkan untuk sebuah pihak.

4. Meningkatkan disiplin dan kepedulian dalam tim

ilustrasi pendaki (pexels.com/Gabriela Palai)

Mendaki dan menuruni gunung memang merupakan bagian kegiatan kelompok yang memerlukan kerjasama dan rasa tanggung jawab terhadap satu sama lain. Saling tunggu bukan hanya menunjukkan empati, namun juga bagian dari kedisiplinan dan etika selama pendakian berlangsung.

Kebiasaan ini mengajarkan pentingnya mengutamakan keselamatan bersama daripada keinginan pribadi untuk turun dengan lebih cepat. Sikap ini juga dapat membentuk karakter yang lebih sabar peduli dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan bersama-sama.

Saling menunggu saat turun gunung bukanlah tindakan sepele, tetapi bagian penting dalam menunjang keselamatan dan kebersamaan dalam pendakian. Beberapa alasan di atas juga membuktikan bahwa solidaritas lebih penting daripada kecepatan pada saat kembali ke basecamp. Ingatlah, jalur turun pendakian tidak bisa di sepelekan, sehingga harus dilewati bersama-sama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team