Kenapa Traveling saat Low Season Lebih Menguntungkan? Ini Alasannya!

High season menjadi waktu favorit banyak orang untuk traveling dan biasanya terjadi selama musim panas. Gak bisa dipungkiri, cuaca cerah dengan langit biru dan matahari yang bersinar terang seharian bikin kita lebih bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas. Di sisi lain, traveling saat musim panas juga artinya kita gak perlu khawatir akan terjebak di suatu tempat saat cuaca buruk.
Well, traveling saat high season memang menyenangkan, tetapi bukan berarti musim lain atau low season jadi menyebalkan, ya! Sebaliknya traveling saat low season bisa jadi lebih menguntungkan, lho! Berikut beberapa alasan kenapa traveling saat low season lebih menguntungkan!
1. Budget liburan yang kamu keluarkan bakal lebih hemat

Bukan rahasia lagi kalau high season adalah momen di mana harga-harga jadi lebih mahal dari biasanya. Gak hanya tiket pesawat atau transportasi lainnya, harga tiket wisata hingga penginapan yang awalnya murah juga ikut melambung pesat. Nah kamu gak akan mengalami pengalaman serupa kalau perginya saat low season.
Di momen-momen low season, orang biasanya lebih suka diam di rumah. Untuk menarik minat, pihak maskapai penerbangan, penginapan, hingga tempat wisata akan menurunkan harga tiket bahkan rela memberikan diskon gila-gilaan. Dengan harga tiket dan akomodasi yang lebih murah, kamu bisa menghemat banyak budget dan menggunakannya untuk hal lain. Gimana, oke banget gak tuh?
2. Lebih mudah cari tiket perjalanan dan akomodasi

Saat high season tiba, semua orang berlomba-lomba untuk pergi liburan. Jumlah kunjungan yang meningkat, secara otomatis juga bikin tiket perjalanan, kamar penginapan, hingga tiket wisata jadi susah di dapat. Sekalipun dapat tiket penerbangan atau akomodasi, harganya cenderung lebih mahal.
Bisa sih dapat yang sesuai, tapi kamu harus memesan dari jauh-jauh hari. Kalau kamu gak punya waktu banyak atau malas rebutan tiket, mendingan perginya saat low season saja di mana jumlah kunjungan turis lagi menurun. Pasalnya semakin sedikit turis yang datang, semakin mudah juga bagi kamu untuk mendapatkan tiket perjalanan, booking penginapan, serta tiket wisata yang akan kamu kunjungi.
3. Gak perlu capek-capek anti panjang

Salah satu kerugian traveling saat high season adalah semua tempat yang kita kunjungi pasti ramai. Saking banyaknya orang, gak jarang kita harus rela antri panjang untuk mendapatkan pelayanan atau tiket wisata yang kita mau. Kalau kamu tipe orang yang gak suka ngantri lama-lama, kayaknya kamu harus coba traveling saat low season.
Ya memang sih suasana low season lebih sepi, tapi di situlah justru keuntungannya. Suasana yang sepi bikin semua proses yang kita lewati terasa mudah. Mulai dari proses imigrasi sampai akses ke tempat wisata akan jadi lebih cepat. Ya walaupun harus antri, antriannya gak akan terlalu panjang. Gak ada lagi tuh cerita kaki pegal atau kepala pusing karena kepanasan saat antri panjang!
4. Punya kesempatan lebih banyak untuk interaksi dengan warga lokal

Bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal merupakan salah satu experience yang gak terlupakan saat traveling ke daerah baru. Sayangnya kebalikan dari turis asing yang semangat berkunjung ke berbagai tempat, kebanyakan warga lokal justru ogah keluar rumah saat high season tiba. Terutama di negara yang seringkali over tourism seperti Jepang, banyak dari warga lokalnya lebih suka menghindari keramaian dan membatasi interaksi dengan turis asing.
Beda ceritanya kalau kamu datang ke negara mereka saat low season. Suasana yang tenang dan santai bikin banyak warga lokal lebih terbuka pada turis asing. Otomatis kesempatan kamu untuk berinteraksi dengan warga lokal juga terbuka lebar. Selain bisa dapat teman baru, kenalan dengan mereka juga bisa jadi cara untuk mempelajari budaya maupun tradisi daerah setempat. Bagaimanapun sebagai warga asli, mereka punya segudang cerita yang bisa bikin kamu lebih kenal dengan negaranya.
Biasanya orang enggan traveling saat low season karena khawatir dengan cuaca buruk. Padahal yang namanya cuaca buruk kan gak datang setiap hari. Di Eropa misalnya, low season berlangsung dari September hingga November yang merupakan bulan-bulan musim gugur. Meski langitnya gak secerah saat musim panas, cuaca di musim gugur gak seburuk itu, kok! Suhunya juga gak sepanas saat summer, tapi juga gak sedingin winter.


















