4 Kesalahan Membangun Tenda yang Harus Dihindari saat Camping

- Membangun tenda di lokasi yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan selama camping.
- Pasak dan tali pengikat harus dipasang dengan benar agar tenda tidak bergeser atau roboh saat terkena angin kencang.
- Memperhatikan arah pintu dan ventilasi tenda, serta memeriksa kondisi tenda sebelum digunakan, dapat mencegah masalah di tengah malam.
Membangun tenda merupakan keterampilan dasar yang sangat menentukan kenyamanan dan keselamatan selama camping berlangsung, terutama pada saat suasana cepat berubah atau kondisi perkemahan yang memiliki kontur tanah yang tidak rata. Kesalahan kecil ketika mendirikan tenda bisa berisiko menimbulkan kerusakan, meski kerap dianggap sepele.
Banyak pendaki atau pecinta alam pemula yang terburu-buru ketika membangun tenda tanpa memperhatikan soal prosedur yang benar, sehingga berisiko menyebabkan kebocoran, roboh, atau ruang tidur yang kurang nyaman. Berikut ini merupakan beberapa kesalahan membangun tenda yang harus dihindari pada saat camping agar tetap aman.
1. Memilih lokasi tenda yang tidak tepat

Kesalahan paling umum adalah dengan mendirikan tenda di area cekungan atau tanah miring tanpa mempertimbangkan soal air atau kestabilan permukaannya. Kondisi ini bisa menyebabkan air hujan menggenang di bagian bawah tenda atau tubuh terasa tidak seimbang ketika tidur sepanjang malam.
Lokasi yang terlalu dekat dengan sungai, jurang, atau jalur angin kencang bisa saja meningkatkan risiko terjadinya bahaya yang tidak disadari sejak awal. Pemilihan lokasi yang aman datar dan terlindung dari angin merupakan langkah penting untuk memastikan tanah tetap stabil dan bisa digunakan dengan nyaman.
2. Tidak mengencangkan pasak dan tali dengan benar

Banyak orang memasang pasak tenda secara asal tanpa memperhatikan pasak dan tali, sehingga daya cengkramnya pun terhadap tanah menjadi lebih lemah dan mudah terlepas. Akibat dari hal ini membuat tenda bisa bergeser atau bahkan roboh ketika diterpa angin kencang atau hujan deras.
Bukan hanya pasak, namun tali pengikat atau guy line kerap diabaikan karena dianggap tidak terlalu penting, padahal fungsinya sangat krusial untuk memastikan tenda tetap berdiri kokoh. Mengencangkan tali dengan sudut dan ketegangan yang sesuai bisa membantu memastikan tenda bertahan dalam berbagai kondisi cuaca, bahkan yang ekstrem.
3. Mengabaikan arah pintu dan ventilasi tenda

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan arah pintu dan ventilasi tenda terhadap arah angin atau Matahari. Hal ini bisa menyebabkan udara dingin langsung masuk ke bagian dalam tenda atau sirkulasi udaranya menjadi lebih buruk, sehingga bagian dalam pun jadi mudah terasa pengap.
Ventilasi yang kurang optimal bisa meningkatkan risiko terjadinya embun di dalam tenda akibat perbedaan suhu antara luar dan dalam. Dengan mengatur arah tenda secara tepat, maka sirkulasinya pun akan jauh lebih baik dan kenyamanan tidur tetap terjaga.
4. Tidak memeriksa kondisi tenda sebelum digunakan

Banyak orang langsung membangun tenda tanpa memeriksa kondisi kain, resleting, atau rangka terlebih dahulu, sehingga kerusakan kecil baru disadari ketika tenda sudah terpasang. Situasi ini bisa menyulitkan proses perbaikan dan berpotensi mengganggu aktivitas camping yang dilaksanakan.
Pemeriksaan awal sangat penting untuk memastikan bahwa memang tidak ada bagian yang sobek, terbuka, atau tidak lengkap. Dengan mengecek tenda sebelum digunakan, maka risiko masalah di tengah malam pun bisa diminimalisir dan pengalaman berkemah menjadi jauh lebih tenang.
Membangun tenda dengan benar bukan hanya soal kecepatan, namun juga ketelitian dan pemahaman dasar terkait kondisi alam sekitar. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, maka aktivitas camping pun akan berlangsung dengan nyaman dan aman. Pastikan proses pemasangan tenda berlangsung dengan aman agar tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan!


















